top of page
Search

Merawat Toleransi Sejak Dini, SMP Katolik Santo Stanislaus Kunjungi Klenteng Sanggar Agung

Updated: Jan 13, 2024

SURABAYA - analisapost.com | Belajar keberagaman dan menumbuhkan rasa toleransi sejak dini, puluhan siswa SMP Katolik Santo Stanislaus Surabaya ini mengunjungi Klenteng Sanggar Agung atau klenteng Hong San Tang di kawasan Pantai Ria Kenjeran, Surabaya, Kamis (11/01/24)

Siswa SMP Katolik Santo Stanislaus mengunjungi Klenteng Sanggar Agung
Siswa SMP Katolik Santo Stanislaus mengunjungi Klenteng Sanggar Agung (Foto: Div)

Kuil ini selain menjadi tempat ibadah bagi pemeluk Tridharma, juga menjadi tempat tujuan wisata bagi para wisatawan. Sama halnya dengan murid-murid SMP Santo Stanislaus di dampingi guru kelas para siswa ini nampak antusias mengikuti kegiatan outing class.


Delmon Dadi, guru wali kelas VII SMP Katolik Santo Stanislaus Surabaya yang ikut mendampingi kegiatan ini mengatakan, kegiatan outing class mengunjungi klenteng Sanggar Agung merupakan kegiatan sekolah. Program kunjungan dinilai sangat bermanfaat untuk pembelajaran keagamaan budaya. Siswa akan lebih mengenal mengenai agama Konghucu di Indonesia.


"Kami datang ke sini agar murid ini mengenal salah satu budaya berikut sejarah. Pilihannya jatuh ke sini untuk mencari sesuatu yang baru. Apalagi mereka belum pernah ke sini padahal anak-anak ini rata-rata tinggal di Surabaya," ujar Delmon kepada awak media AnalisaPost


"Karena ini agama yang sudah diakui, maka kami ajak anak-anak kesini. Kalau hanya dengar dari cerita temannya kurang pas. Berharap anak-anak bisa mengenal lebih dekat apa saja yang ada di dalamnya mulai dari tata cara doa hingga budayanya. Dengan begitu mereka akan mengetahui kalau diagama ini cara ibadah berbeda tetapi tujuannya semua demi kebaikan dan itu mereka lihat dan temukan sendiri,"jelasnya.

Delmon Dadi, guru wali kelas VII SMP Katolik Santo Stanislaus Surabaya
Delmon Dadi, guru wali kelas VII SMP Katolik Santo Stanislaus Surabaya (Foto: Div)

Sementara Lala mewakili teman-temannya yang ikut outing class mengaku senang karena banyak mendapat informasi dan pengetahuan baru tentang sejarah dan agama Konghucu.


"Kita datang ke sini untuk pembelajaran toleransi. Selain itu kegiatan hari ini belajar diluar sekolah beserta mendapatkan ilmu bagaiimana kuil itu dibangun, tujuan hingga ingin mengenal para dewanya. Perasaannya sangat senang melihat semuanya," ceritanya yang disampaikan kepada awak media AnalisaPost.


Melalui kegiatan ini intisari yang didapatkan adalah sudah seharusnya semua umat Kristen maupun Katolik menghargai dan menghormati perbedaan yang ada serta menolak sikap diskriminatif sebagaimana diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus.


Perlu diingat Tuhan Yesus mengajarkan umat Kristen untuk mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri, tanpa membeda-bedakan.

 Lala bersama teman-temannya yang ikut outing class
Lala bersama teman-temannya yang ikut outing class (Foto: Div)

Mengukutip Ayat Yohanes 13:34 "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.”


Sebagai mahluk sosial tidak bisa hidup sendiri, saling membutuhkan satu sama lain. Rawat dan jaga toleransi supaya keharmonisan antar umat bisa terjaga secara baik.(Che/Dna)


Dapatkan berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari dan ikuti berita terbaru analisapost.com di Google News klik link ini jangan lupa di follow.

 
 
 

Comments


logo_analysis_post_TERBARU-removebg-previe

Let's Connect

+6282221118158

  • TikTok
  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

Kanal

Nasional

Politik

Hukum & Kriminal

Peristiwa

Lintas Negara

Ekonomi

Properti

Olahraga

Entertaiment

Headline

Redaksi

Layar Tancap

Seni dan Budaya

Karya Kita

Aspirasi Rakyat

Lifestyle

Kesehatan

Fashion

Informasi

Kelana

Pendidikan

Cerpen, Puisi, Syair

Pariwisata

Saintek

Suguhan Nusantara

Pojok Pinggir

Ramalan Bintang

Pariwara

Duka Cita

Iklan Baris

Otomotif

Karikatur

Regional

Pedoman Media Siber

bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya