Penampilan Boleh Preman, Tapi Hati Hello Kity
- analisapost
- May 1, 2022
- 2 min read
SURABAYA - analisapost.com | Penampilan seseorang sering kali menjadi tolak ukur oleh sebagian orang. Baik dalam menilai latar belakang pendidikan, profesi, hingga status keluarga.

Meski begitu, tak jarang orang-orang dengan penampilan yang dipandang sebelah mata itu seperti pria bertato satu ini. Badan boleh bertato bagaikan preman tapi berhati Hello Kity. Lantaran sikapnya yang luar biasa. Minggu (01/05/22)
Jangan menilai isi buku dari sampulnya saja. Itu salah satu pepatah kuno yang patut di fahami agar jangan menilai seseorang dari penampilannya saja. Salah satu contohnya Martin pria yang tiap malam berjalan keliling untuk berbagi Harapan.
Melakukan kegiatan sosial memang bukan hal baru. Sejak lama Martin, begitu sapaan akrabnya sudah terbiasa dengan berbagi dan berdonasi untuk kemanusiaan termasuk dimasa pandemi.
Hampir setiap ada kesempatan, ia bergerilya, keluar masuk kampung, gang, kolong jembatan dibantu beberapa temannya untuk berbagi rejeki dengan orang-orang kaum duafa atau berbagi berkat di berikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus, dan orang-orang yang membutuhkan.

Pria yang mempunyai hobi pegang gunting untuk merapikan rambut-rambut orang ini, Meski terbiasa membantu orang lain, Martin mengaku banyak di uji, mulai dari jika kehabisan uang, di tengah jalan apakah dia mampu untuk terus berjalan.
"Awalnya sih sempat berpikir, kalau uang habis, trus ngak ada yang bantu, apakah aku tetap bisa berbagi harapan. Akhirnya aku coba sounding ke orang-orang, barangkali mereka mau berpartisipasi. Dengan keyakinanku, walaupun aku kadang jalan sendiri, akhirnya hingga sekarang, puji Tuhan saya masih bisa berbagi harapan dengan orang-orang yang membutuhkan.
"Walaupun aku bertato, tapi aku gampang nagis lhoo." ujarnya sambil tersenyum
"Ngak tau, aku cepat banget sedih kalau lihat mereka tidur di jalan, belum makan, dan lainnya. Berharap aku tetap bisa terus berbagi harapan. Aku yakin Tuhan tau kok niatku seperti apa." ceritanya kepada awak media Analisa Post.
Pria asal Kalimantan ini, selain memberikan bantuan berupa bingkisan, Ia juga memberikan pelatihan bagi orang-orang yang membutuhkan. Ia ingin memberikan ilmu dan pengalamannya bagi orang yang datang dan mau bekerja keras untuk melakukan perubahan hidupnya.
"Untuk pelatihan potong rambut atau memberikan sedekah ini, aku merogoh kocek sendiri. Saya juga menerima jika ada yang ikut bergabung untuk berbagi Harapan. Kita selalu terbuka. Karena apa yang kita lakukan, bukan atas nama organisasi tetapi atas nama kemanusiaan." ujarnya

Martin yakin jika keberhasilan dalam hidup tidak selau soal pencapaian dan kesuksesan dalam meraih segala impian. Sebab sampai kapanpun sebagai manusia kita tidak akan puas untuk menggapai yang lebih tinggi lagi dari apa yang sudah terealisasi.
"Kita hidup itu tidak perlu muluk-muluk, dengan memperhatikan sekeliling kita yang membutuhkan itu sudah jadi pencapaian besar. Hidup kaya tapi ngak bantu sesama itu hampa banget, tetapi kalau bisa bantuin orang rasanya puasnya berlebihan saat kita capai kesuksesan apalagi kalau bisa jadi penyambung hidup orang lain." tuturnya sambil mengakhiri percakapannya
Nah bagi siapapun yang berminat untuk dan ingin ikut berbagi, langsung saja hubungi Martin pria bertato di no 081230755818. Semoga tulisan ini, bisa memberikan inspirasi bagi orang-orang yang peduli dengan sesama. (Dna)
Comments