Mengintip Budaya Tionghoa, Tahun Baru Imlek
top of page

Mengintip Budaya Tionghoa, Tahun Baru Imlek

SURABAYA - analisapost.com | Tahun baru Cina yang biasa disebut imlek, dirayakan setiap tahun oleh masyarakat keturunan Tionghoa di dunia. Orang Cina memiliki hari perayaan besar yang terbagi menurut musim.

Erwin Tedjaseputra, pengurus Klenteng Hong San Ko Tee di Jalan HoS Cokroaminoto Surabaya (Foto: Div)

Tahun baru Tionghoa merupakan perayaan terbesar sepanjang tahun. Festival ini juga di kenal dengan perayaan musim semi. Bulan pertama dalam kalender imlek adalah awal musim semi dan tahun baru.


Festival ini menjadi terpenting dan umumnya berlangsung selama 15 hari. Pemerintah cina sendiri menetapkan momen tahun baru cina sebagai hari libur nasional selama 1 pekan penuh.

Di negara asalnya tahun baru di sebut dengan Juen Cie. Sedangkan Masyarakat indonesia keturunan Tionghoa menyebut sin cia atau imlek yang berarti tahun baru dari bahasa hokian.


Tradisi Jelang Imlek

Ada beberapa kebiasaan yang biasa dilakukan sebelum imlek adalah melakukan bersih-bersih, dengan pengecatan beberapa ornamen klenteng, umat bersama dengan pengurus klenteng juga telah mempersiapkan beberapa keperluan persembahyangan. Mulai dari lilin persembahyangan hingga Kim Cua dan makan bersama keluarga besar, pada malam sebelum imlek.


Seperti yang disampaikan oleh Erwin Tedjaseputra, pengurus Klenteng Hong San Ko Tee di Jalan HoS Cokroaminoto Surabaya kepada awak media Analisa Post,Selasa (17/01/23), gelar kegiatan bersih-bersih klenteng.


Selain membersihkan seluruh bagian klenteng dan altar. Seluruh rupang atau patung dewa, juga dibersihkan dengan cara dicuci hingga bersih. Pengurus juga mengganti ratusan lampion yang tergantung di klenteng, dengan lampion baru.


"Bersih-bersih klenteng kita laksanakan seminggu sebelum imlek. Seluruh rupang dan dewa kami bersihkan seperti mengecat areal klenteng, mencuci rupang, seluruh akseoris diganti dengan yang baru, agar para Dewa saat turun ke Bumi nanti, semuanya sudah dalam keadaan bersih." tuturnya.

"Selain itu, kami juga membagikan sembako untuk warga sekitar. Sehari sebelum imlek, pada malam hari, umat akan melakukan persembahyangan tetapi ada juga yang datang pada keesokan harinya," jelas Erwin Tedjaseputra wanita sederhana yang kerap disapa Dina kepada awak media Analisa Post saat di konfirmasi.


"Imlek tahun ini kami kembali menggelar sembahyang bersama secara terbuka, pada malam Tahun Baru Imlek. Nanti umat akan dihibur dengan pertunjukan barongsai dan Dewa Rejeki yang akan bagi-bagi angpao,”tutupnya mengakhiri.


9 Tradisi Yang penting Dilakukan


1. Memasang kertas merah di pintu dan jendela: Kertas merah yang biasanya ditempel pada pintu kerap berisikan karakter huruf berwarna emas atau hitam. Hal tersebut bukanlah hal yang aneh tujuannya sebagai bentuk pengharapan yang bersifat positif terhadap tahun baru.


2. Berikan Nuansa Merah: Pada dinding rumah berwarna merah, lampion merah, amplop angpao merah. Perayaan Imlek dihiasi dengan nuansa merah hal ini disebabkan karena merah melambangkan keberuntungan dan kesejahteraan.


3. Bersihkan Rumah: Membersihkan rumah tentunya memang harus sering dilakukan. Begitu juga saat imlek, membersihkan rumah adalah hal yang wajib untuk dilakukan agar menjauhkan rumah dari hal-hal spiritual negatif dan nasib buruk pada tahun yang lalu.


4. Persembahan Kue

Berdasarkan sebuah mitologi Cina, Dewa dapur selalu melaporkan hal yang baik dan buruk yang telah dilakukan manusia kepada kaisar langit. Oleh karena itu, persembahan serta sebuah kue spesial tahun baru yang disebut Niángāo.Hal itu dilakukan dengan harapan agar Zao jun atau Dewa Dapur bisa memberikan laporan yang baik serta memberkati keluarga dengan kehidupan yang sehat dan kaya.


5. Makanan yang perlu disajikan saat Imlek


Pangsit dan Lumpia: Bentuk mereka dibuat serupa seperti batangan logam dan silver yang dahulu digunakan oleh masyarakat tiongkok sebagai mata uang. Selain itu jika menghidangkan pangsit alangkah baiknya untuk menaruhnya secara sejajar dan menghindari bentuk lingkaran. Hal ini dikarenakan ada anggapan bahwa hidupmu nanti akan berjalan seperti lingkaran dan tak pernah pergi ke arah manapun.


Jeruk adalah buah yang sering disediakan karena identik dengan simbol kemakmuran dan kekayaan.Tahun baru juga bisa menjadi waktu yang tepat untuk mengganti barang-barang yang lama.

6. Menonton barongsai

Naga dianggap sebagai mahluk yang membawa kemakmuran dan nasib baik. Oleh karena itu, tradisi menyaksikan barongsai menjadi sesuatu yang tak boleh dilupakan dalam peryaan Imlek. Uniknya amplop merah yang kerap dimasukan dalam mulut kostum barongsai atau singa nantinya akan meludahkan daun selada sebagai bentuk permulaan keberuntungan dari kehidupan di tahun baru.


7. Kembang api

Perayaan tahun baru tak lengkap rasanya jika tak disertakan dengan kembang api. Dalam perayaan Imlek sendiri kembang api merupakan cara untuk menakutkan roh-roh jahat. Menurut mitologi Tiongkok, Nian merupakan monster yang menakuti warga ketika di tahun baru. Untuk menakutkannya cara yang biasanya dilakukan yakni suara ledakan kembang api ataupun pertunjukan barongsai yang berisik. Monster itu dikabarkan juga takut dengan warna merah. Tanda merah kertas merah pintu merupakan salah satu cara untuk menjauhkan Nian.


8. Pergi Ke Klenteng atau Vihara

Untuk mendapatkan keberuntungan, banyak orang pergi ke kuil di malam tahun baru untuk berdoa. Selain untuk menenangkan arwah leluhur mereka juga penting membawa makanan yang nantinya dibakar sebagai bentuk persembahan kepada mereka. Cara itu juga bisa memberikan doa kepada para leluhur agar mereka bisa memberikan keberuntungan hidup, mulai dari pekerjaan hingga cinta.


9. Festival lampion

Festival lampion biasanya dilaksanakan di akhir peryaan Imlek atau diakhiri dengan bulan purnama. Selain itu banyak orang menuliskan fu untuk mendatangkan keberuntungan bagi mereka di tahun mendatang sebelum melepaskan lampion ke langit. Mereka akan menuliskan harpaan pada setiap sisi lampion. Tujuannya agar lampion yang dilepaskan dapat terbang tinggi hingga ke surga sehingga bisa mengabulkan permohonan mereka di tahun baru.

Itulah 9 tradisi yang wajib dilakukan. Beragam kebutuhan imlek mulai dari aneka hiasan, lampion, amplop angpao, hiasan dinding, dengan gambar kelinci masih menjadi pavorit dan juga menjadi incaran warga yang merayakan imlek, jajanan khas imlek, baju zhongshang untuk anak hingga dewasa dengan berbagai disain.


Diprediksi penjualan akan terus meningkat sampai dengan 1 hari menjelang hari raya imlek. Hal ini pun membuat omset pedagang meningkat. Omset penjualan pernak pernik imlek tahun ini naik sekitar 80 % dari tahun lalu.


Hari perayaan imlek menjadi ajang silahtuhrahmi sekaligus berbagi rejeki. Yang sudah menikah, boleh memberikan angpao alias amplop merah berisi uang kepada yang belum menikah. Hari kedua, ketujuh dan kesembilan perayaan imlek biasanya menjadi hari khusus beribadah bagi umat Kong Hu Cu, Taoisme, atau Budha. Namun, tradisi beribadah dapat dilakukan sesuai jadwal tempat peribadatan masing-masing.(Dna)



Dapatkan update berita pilihan dan berita terkini setiap hari dari analisapost.com

66 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page