Peringati 249 Tahun Hari Kemerdekaan Amerika, Emil Soroti Peluang Kerja Sama Lintas Negara
- analisapost
- 17 Jun
- 3 menit membaca
Diperbarui: 19 Jun
SURABAYA - analisapost.com | Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menghadiri perayaan Hari Kemerdekaan ke-249 Amerika Serikat yang diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal AS di Surabaya, Selasa (17/6/25).

Hari Kemerdekaan Amerika Serikat yang jatuh pada tanggal 4 Juli, diselenggarakan lebih awal di Palimanan Resto % Cafe, Jl. Citra Raya Surabaya, untuk memperkuat kerjasana lintas negara.
Perayaan yang berlangsung meriah dalam konsep standing party ini diwarnai dengan hiburan musik dan sajian kuliner khas Nusantara serta Amerika. Kegiatan dibuka dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan “The Star-Spangled Banner” sebagai simbol persahabatan antara kedua negara.
Sejumlah tokoh penting hadir dalam acara tersebut, di antaranya Pelaksana Tugas (Plt) Duta Besar AS untuk Indonesia Peter M. Haymond dan pejabat AS, Konjen Jepang Takonai Susumu, Konsul Kehormatan India untuk Jatim dan Jateng Manoj Bhat, Konjen Australia, Konjen Kehormatan Belanda, serta perwakilan negara sahabat lainnya.
Hadir pula Gubernur Sulawesi Tenggara Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma, Wali Kota Kupang Christian Widodo, serta sejumlah kepala daerah dan wakil kepala daerah lainnya. Selain itu, turut hadir perwakilan institusi pendidikan dan mahasiswa asal Amerika Serikat yang tengah menempuh studi di Indonesia hingga para pemuka agama.
Dalam sambutannya, Konjen AS Christopher Green menyampaikan apresiasi atas kehadiran para undangan dan menekankan pentingnya kemitraan yang berkelanjutan antara Indonesia dan Amerika Serikat di berbagai bidang.
"Kami merayakan Hari Kemerdekaan AS lebih awal di Surabaya malam ini. Seperti diketahui, kemerdekaan Amerika Serikat diproklamasikan pada 4 Juli 1776. Momen ini menjadi simbol penting untuk terus memperkuat kerja sama dan persahabatan antarnegara,” ujar Green, yang akrab disapa Cak Cris.
Ia menambahkan bahwa hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat bersifat dinamis dan penuh harapan.
“Perayaan ini juga menjadi penanda kemitraan yang terus tumbuh dan berkontribusi pada keamanan, kesejahteraan, serta kekuatan bersama. Amerika Serikat berkomitmen mendampingi Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan global dan membangun masa depan bersama yang saling menghormati,” tuturnya.

Wakil Gubernur Emil Dardak dalam kesempatan tersebut menyerukan pentingnya memperkuat kemitraan strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat, terlebih di tengah situasi global yang penuh tantangan.
“Kerja sama lintas negara sangat krusial di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik dunia. Implementasi kemitraan strategis komprehensif harus terus dijaga, termasuk oleh pemerintah daerah,” kata Emil kepada awak media AnalisaPost usai acara.
Menurut Emil, sektor pendidikan dan penelitian menjadi bidang yang perlu diperkuat bersama mitra internasional, termasuk Amerika Serikat. Ia meyakini kolaborasi di dua sektor tersebut bisa menjadi pengungkit pembangunan daerah sekaligus membuka lebih banyak peluang kerja.
“Kerja sama di bidang pendidikan dan riset adalah hal-hal yang ingin terus kita dorong bersama,” tegasnya.
Lebih lanjut, Emil menyampaikan bahwa kolaborasi dalam ilmu pengetahuan juga berperan sebagai instrumen penting dalam membangun perdamaian dunia.
“Kita percaya, dunia dapat mencapai perdamaian melalui komitmen kolektif dari berbagai pihak,” ungkapnya.
Emil juga menyinggung kesamaan nilai antara semboyan nasional Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika” dan semboyan Amerika Serikat “E Pluribus Unum” yang berarti “Out of many, one.” atau “Dari banyak, menjadi satu.”
"Keduanya mencerminkan semangat persatuan dalam keberagaman. Demokrasi dan kemanusiaan adalah fondasi bersama yang menyatukan kita,” ujarnya.

Menurutnya, kedua semboyan tersebut mencerminkan semangat persatuan dalam keberagaman yang menjadi fondasi demokrasi dan kemanusiaan.
Ia pun menekankan pentingnya nilai musyawarah dalam demokrasi Indonesia yang mengedepankan mufakat, bukan sekadar dominasi suara mayoritas.
"Posisi kami di pemerintah daerah adalah terus melanjutkan hal-hal yang bisa menjadi kemitraan yang membawa manfaat baik di antara kedua negara,” katanya
"Indonesia adalah negara demokrasi, tetapi tetap menjunjung musyawarah untuk mufakat. Bukan majoritarianisme, melainkan kesepakatan bersama yang dibangun bersama-sama,” pungkas Emil.
Perayaan ditutup dengan pertunjukan kembang api spektakuler di tengah padang golf, menjadi penanda semangat persahabatan dan perayaan yang hangat.
Emil Dardak menegaskan, Jawa Timur siap mendukung arah diplomasi Indonesia melalui kolaborasi konkret yang damai dan saling menguntungkan.(Dna)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com
Comments