Semarak Budaya di Surabaya, Wali Kota se-Indonesia Kenakan Baju Adat
- analisapost
- 3 hari yang lalu
- 2 menit membaca
Diperbarui: 8 jam yang lalu
SURABAYA - analisapost.com | Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) menggelar Karnaval Budaya pada Jumat malam, 9 Mei 2025.

Acara ini menjadi bagian dari rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) ke-VII APEKSI Tahun 2025 yang berlangsung di Kota Surabaya.
Sebanyak 98 delegasi dari kota-kota di seluruh Indonesia ambil bagian dalam karnaval tersebut. Mereka menampilkan kekayaan seni, budaya, dan pariwisata dari daerah masing-masing. Mengusung tema Light Culture Parade, karnaval ini diberangkatkan oleh Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Ikhsan, dari Jalan Tunjungan pukul 19.00 WIB.
Sebagai tuan rumah, Surabaya menampilkan pakaian adat khas Manten Pegon, yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dan menjadi simbol kearifan lokal warga Kota Pahlawan.
Kota-kota lain seperti Palembang, Batu, Balikpapan, Banjarmasin, dan Tangerang Selatan juga turut memeriahkan acara dengan menampilkan budaya khas daerahnya. Beragam kostum adat dan pertunjukan seni menjadi daya tarik utama bagi ribuan penonton yang memadati jalur karnaval.
Ketua Dewan Pengurus APEKSI sekaligus Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, hadir bersama Ketua TP PKK Surabaya, Rini Indriyani. Keduanya tampak serasi mengenakan busana adat Manten Pegon berwarna kuning emas.
Para wali kota anggota APEKSI lainnya juga tampil mengenakan pakaian adat dari daerah masing-masing dan menyaksikan penampilan para delegasi di panggung utama depan Balai Pemuda Surabaya.
Dalam sambutannya, Wali Kota Eri menyampaikan pesan kebhinekaan. Ia menekankan pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman melalui semangat kebudayaan.
āKarnaval hari ini menunjukkan bahwa kota itu terdiri dari berbagai macam suku, ras, dan agama. Malam ini kita bisa melihatnya melalui delegasi dari tiap daerah,ā ujarnya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya semangat persaudaraan antarkota, mengingat mobilitas warga yang tinggi antarwilayah.

āInsyaallah, dari tempat njenengan (Anda) pasti ada yang menjadi warga Kota Surabaya. Begitu pun sebaliknya, ada warga Surabaya yang kini menjadi bagian dari kota njenengan,ā tambahnya.
Menurut Eri, karnaval budaya bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarana mempererat silaturahmi antarwarga dari berbagai daerah. Ia menegaskan bahwa persatuan dalam keberagaman menjadi fondasi penting dalam membangun semangat kebangsaan.
āKarnaval ini mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan. Ketika kita melihat warga kita terdiri dari berbagai macam suku dan daerah, di situlah kita menjaga mereka tanpa memandang asal-usul,ā tegasnya.
Ia juga menilai ajang ini sebagai sarana promosi budaya dan pariwisata antarwilayah. Menurutnya, APEKSI adalah wadah yang menyatukan hati, semangat, dan budaya dari seluruh penjuru Indonesia.
āAPEKSI dari barat hingga timur, utara hingga selatan, hari ini menghadirkan budaya untuk negeri. Kota-kota yang luar biasa ini menunjukkan kekuatan dalam menjaga guyub rukun dan silaturahmi,ā ungkapnya.
Cak Eri juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh wali kota yang telah mengirimkan delegasi dalam Karnaval Budaya ini.
āMatur nuwun, Bapak/Ibu Wali Kota, atas partisipasinya dalam memeriahkan karnaval di Kota Surabaya,ā pungkasnya. (Dna)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com
Komentar