SGS Grand Pakuwon Berikan Edukasi Cara Kerja Inner Child Stop Bullying
top of page

SGS Grand Pakuwon Berikan Edukasi Cara Kerja Inner Child Stop Bullying

SURABAYA - analisapost.com | Tak satu pun dari kita terlahir dewasa. Kita harus mempelajari segalanya saat kita tumbuh. Bagi remaja yang ingin terus belajar dan tumbuh butuh berkembang dengan gembira. Tapi bagaimana jika mereka mendapatkan perlakuan yang tidak menyenagkan atau bullying.

Pesan dari School Director, Esti Diah Purwitasari, Kepala Sekolah SD,SMP dan SMA,.jangan memandang pelaku bullying dengan sebelah mata, bantu mereka untuk memperbaiki diri
Pesan dari School Director, Esti Diah Purwitasari, Kepala Sekolah SD,SMP dan SMA,.jangan memandang pelaku bullying dengan sebelah mata, bantu mereka untuk memperbaiki diri (Foto: Div)

Sebagai anak, kita memerankan pengalaman, penasaran dan impian melalui permainan. Kreativitas menjadi dasar bagaimana kita mempersiapkan diri menghadapi dunia nyata. Hal inilah yang menjadi Surabaya Grammar School (SGS) Grand Pakuwon Banjar Sugihan, Tandes Surabaya saat masa orientasi siswa tahun ajaran 2023/2024 memberikan edukasi tentang bagaimana setiap siswa bisa menjaga dirinya dari untuk mengatasi perundungan atau Bullying bertajuk "Stop Bullying, Kejar Prestasi Bukan Sensasi".


Kampanye stop bullying perlu dimulai dari dalam rumah. Orang tua bisa mencoba menjadi panutan yang baik, agar tidak berdampak buruk pada sekolah, kehidupan sosial dan mental anak sebab masalah ini bukanlah isu sepele.


Syaiful Bachri, SP Ketua Komnas Perlindungan Anak Kota Surabaya menyampaikan bahwa bentuk-bentuk bullying sangat tajam, mulai dari fisik, verbal, sosial hingga cyber terutama diera digital ini.


"Bullying adalah prilaku yang terjadi secara terus-menerus dimana sekelompok orang berkuasa segaja mengintimidasi atau memaksa individu lain dengan maksud menyakiti korbannya secara fisik maupun emosional. Salah satunya cyberbullying rentan terjadi melalui media sosial. Maka dari itu dibutuhkan upaya dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah," ujarnya yang disampaikan di hadapan siswa-siswi SMP-SMA SGS Grand Pakuwon Surabaya, Selasa (18/7/23)


Ada Beberapa Cara mengatasi Bullying

1. Berikan dukungan pada anak


Keluarga

Hal pertama yang harus dilakukan adalah berbicara dengan anak terutama jika mereka menjadi korban bullying. Cobalah untuk lebih peka terhadap perasaan anak dan tunjukan kepedulian orang tua lewat kata-kata sekaligus tindakan.


Apabila orang tua kerap melakukan kekerasan fisik memukul, menampar, meninju dan lain sebagainya maupun kekerasan verbal melalui kata-kata kasar, penuh makian kepada anak bisa menyebabkan anak menjadi pelaku bullying.


2. Membekali anak dengan pengetahuan tentang bullying

Membekali anak dengan pengetahuan bagaimana cara bersikap dan berpakaian dapat menjadi cara efektif untuk mengatasi dan menghindari perundungan di lingkungan.


Sekolah

Kejadian bisa saja berkembang akibat pihak sekolah yang kerap mengabaikan tindakan bullying, kurang ketegasan dan minimnya konsekwensi sehingga kurangnya pengawasan dari pihak sekolah pada kegiatan seperti Masa Orientasi Siswa (MOS)


Pertemanan

Bullying bisa didapatkan dari pertemanan untuk membuktikan diri "kuat agar tidak dianggap lemah oleh teman-temannya.


Tontonan

Sejumlah anak meniru adegan di film yang di tontonnya. Mereka meniru gerakan yang di perlihatkan.

Ketua Komnas Perlindungan Anak Kota Surabaya, Syaiful Bachri,SP berikan edukasi kepada para siswa
Ketua Komnas Perlindungan Anak Kota Surabaya, Syaiful Bachri,SP berikan edukasi kepada para siswa (Foto: Div)

Dampak Bullying

Dampak pendek pada korban bullying bia terlihat korban menjadi syok, cedera fisik, takut dan merasa tidak aman untuk datang ke tempat terjadinya bullying atau menghindari tempat tersebut, cemas dan lain sebagainya.


Apa Yang Harus Dilakukan Jika Menjadi Korban?

Pihak sekolah atau orang tua disarankan untuk mendorong orang-orang yang menyaksikan bullying agar melaporkannya agar. Begitu juga dengan siswa-siswi jangan takut melaporkan kasus perundungan kepada pihak sekolah, orang tua ataupun pihak yang berwenang.


School Director, Esti Diah Purwitasari saat di temui awak media AnalisaPost terkait hadirnya Ketua Komnas Perlindungan Anak Kota Surabaya memberikan beberapa materi mengatakan, "Hari ini berhubungan dengan agenda orientasi siswa salah satunya diisi dengan pembekalan tentang "No Bullying" dari Komnas Perlindungan Anak Kota Surabaya. Hal ini kita lakukan di awal karena mengawali ajaran baru, anak-anak mempunyai teman baru, situasi baru dan lain sebagainya sehingga mereka sangat perlu dibekali dengan topik ini agar nanti mereka bisa memulai ajaran baru bisa menjadi a good friend sehingga tidak ada bullying, " ujarnya.


"Tujuannya adalah agar anak-anak bisa membedakan serta mengetahui mana yang bercanda dan bercanda yang mengandung bullying. Karena bullying itu melibatkan dua pihak antara korban dan yang melakukan jadi batas-batas itu yang anak-anak harus fahami," jelas wanita cantik ini.


Menurutnya sesi yang dilakukan untuk siswa SD, SMP dan SMA sangat penting menjadi dasar dalam pencegahan perundungan. Mulai dari pembinaan, edukasi perundungan dan membuat kebijakan aturan yang tepat di sekolah.


Dalam kesempatan yang sama Mifta sebagai Kepala Sekolah SMA di Surabaya Grammar School Grand Pakuwon juga menyampaikan bahwa anak-anak yang paling rentan menghadapi resiko lebih tinggi untuk di bully karena mungkin orang tua tidak selalu mengikuti apa yang dilakukan anak-anak mereka di platfom sehingga sulit megetahui.

"Kedepannya kita memang ada agenda rutin untuk membekali anak-anak agar mereka kedepannya mengerti apa itu cyberbullying sehingga mereka nanti tau berteman yang baik. Targetnya adalah zero bullying dan kita akan antisipasi," ungkap pria ini dengan penampilannya yang sederhana.


Sementara Nana Kepala sekolah SD dan SMP pun turut memberikan pendapat. Ia mengatakan masa remaja adalah masa penemuan, tetapi juga bisa menyakitkan. Oleh sebab itu memahami anak membantu mengurangi bullying.


"Sekali lagi ini dilakukan secara berkala. Tahun lalu hal ini sempat di sosialisasikan kepada siswa SD dan SMP. Untuk tahun ini karena ada SMA maka di sosialisasikan ulang agar mereka paham berteman secara baik dengan teman-temannya. Sekolah sangat terbuka untuk kerjasama dengan pihak-pihak lain tidak hanya dengan Komnas Perlindungan Anak Kota Surabaya saja tapi juga dengan pihak-pihak lainnya supaya anak-anak juga bisa mengetahui bahwa ini adalah komitmen sekolah," tuturnya mengakhiri.(Dna)


Dapatkan update berita pilihan dan berita terkini setiap hari dari analisapost.com

132 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page