SMP Bina Bangsa Deklarasi Sekolah Ramah Anak
top of page

SMP Bina Bangsa Deklarasi Sekolah Ramah Anak

SURABAYA - analisapost.com | Sekolah Menengah Pertama (SMP) Bina Bangsa di Jl. Siwalankerto Utara II/7, Kecamatan Wonocolo Surabaya, adalah sekolah swasta yang pertama di Surabaya mendeklarasikan sebagai Sekolah Ramah Anak. Deklarasi diikuti oleh seluruh guru dan siswa sekolah tersebut di lapangan halaman setempat. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin (13/3/23) diiringi pelepasan balon dan penabuhan gong.

Acara deklarasi Sekolah Ramah Anak di SMP Bina Bangsa Surabaya (Foto: Div)

Menghadirkan Ketua Komnas Perlindungan Anak Kota Surabaya, Syaiful Bachri, SP, Ketua Paud Institute, Tutik Purwaningsih, Perwakilan Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Winarto, S.Pd,M.Pd, Lurah Siwalankerto, Kairul Budiarto,S.H, dan Babinkamtibmas, Dimas.H.


Usai deklarasi, dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen oleh Perwakilan Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Winarto, S.Pd,M.Pd, Lurah Siwalankerto, Khairul Budiarto,S.H, Babinkamtibmas, Dimas.H, Ketua Komnas Perlindungan Anak Kota Surabaya, Syaiful Bachri, SP, Guru, Komite sekolah, Ketua Kelas, Sekretaris Kelas dan OSIS.


Perwakilan Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Winarto S.Pd,M.Pd mengatakan, bahwa peran dari dinas pendidikan, terus memantau kegiatan, pembelajaran yang ada di sekolah-sekolah

kedepan dalam menghadapi era global, para orang tua diwajibkan untuk mendisiplinkan anak-anaknya dalam berbagai bidang. Sekolah juga harus mengembangkan banyak hal sehingga anak nyaman belajar.


"Kami berharap tahun ini semua sekolah swasta sudah melaksanakan sekolah Ramah Anak. Mudah-mudahan dengan adanya deklarasi ini, diharapkan karakter anak berubah bisa menjadi anak yang santun, ramah, menyenangkan dan saling menghargai dengan teman-temannya. Sehingga program pemerintah Surabaya yaitu Sekolah Arek Suroboyo atau SAS bisa di manfaatkan dengan baik dan tidak ada bullying disekolah," ujarnya.

Setia Budi, S.T Kepala Sekolah SMP Bina Bangsa berkomitmen dan menolak apapun bentuk kekerasan di lingkungan sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk mewujudkan SMP Bina Bangsa sebagai sekolah yang layak dan ramah anak. Selain itu, pihaknya menekankan pada pendidikan karakter yang diterapkan di lingkungan sekolah.


"Hari ini Alhamdulillah saya senang, berkat kerjasama dari berbagai pihak, khususnya baik dari guru, maupun wali murid, siswa juga dari aparat, dinas, kelurahan serta dari Komnas Perlindungan Anak Surabaya. Sungguh luar biasa bagi saya karena ini SMP swasta yang pertama mendeklarasikan sekolah ramah anak." ujarnya.

Foto bersama usai kegaiatan deklarasi (Foto: Div)

"Kita memberikan pendidikan karakter kepada anak-anak, kami juga akan selalu berkoordinasi dengan baik, sampai saat ini SMP Bina Bangsa bisa eksis, bisa melayani masyarakat, dan wali murid juga senang. Sedangkan untuk program dari sekolah Ramah Anak sudah ada salah satunya Penanaman Karakter Profil Pelajar Pancasila atau P5 seperti menanam lele yang sudah pernah panen dan di kembangkan dengan tanaman untuk penghijauan sehingga tampak seperti Green House Mini dengan menyesuaikan kondisi. Berharap bisa dijadikan contoh bagaimana mengembangkan Sekolah Ramah Anak di Kota Surabaya," jelas pria lulusan ITS kepada awak media Analisa Post.


Dalam kesempatan yang sama Khairul Budiarto,S.H, Lurah Siwalankerto berpesan, "Kami berharap kegiatan ini benar-benar bisa dilaksanakan. Artinya tidak sekedar deklarasi saja, tetapi harus berkesinambungan, tidak hanya moto saja, anak-anak harus terarah, apapun nanti tongkat estafet, akan disampaikan ke anak-anak yang lebih lanjut," tuturnya.


Sementara dari Babinkamtibmas, Diman H mengatakan, bahwa deklarasi Sekolah Ramah Anak merupakan langkah penting karena ketika anak di dalam lingkungan pendidikan merasakan aman, ramah. Menurutnya kegiatan ini sebuah penananman sikap yang penting sehingga secara tidak langsung akan terbentuk Kebhinekaan Tunggal Ika pada diri anak.

"Para siswa diharapkan bisa membantu ikut menjaga, memelihara dengan cara sama-sama menerapkan larangan apa yang ada di sekolah maupun di rumah. Dari Kapolretabes Surabaya maupun Polsek Wonocolo, para siswa yang ada di wilayah khususnya Wonocolo, bisa mendukung dalam rangka menciptakan stabilitas Harkamtibmas di wilayahnya sehingga bisa menekan angka kekerasan dalam bentuk apapun baik fisik maiupun non fisik."tutupnya mengakhiri.


Diharapkan para orang tua, guru dan masyarakat bisa mengetahui Pilar Perlindungan Anak antara lain Sekolah, Diknas, Kelurahan mewakili pemerintah, Babinsa mewakili aparat, Komnas Anak mewakili masyarakat pedui anak, Siswa dan orang tua siswa. (Dna)


Dapatkan update berita pilihan dan berita terkini setiap hari dari analisapost.com


108 tampilan0 komentar
bottom of page