Tips Bagi Yang Ingin Menjadi Perias Jenazah
- analisapost
- 13 jam yang lalu
- 2 menit membaca
SURABAYA - analisapost.com | Tidak banyak orang berani, apalagi terpanggil, untuk bersentuhan dengan dunia perawatan jenazah. Menjalani profesi sebagai perias jenazah kebanyakan adalah orang-orang yang sudah tua. Sangat jarang pemuda yang mau melakoni profesi ini. Padahal jika dilihat tarifnya cukup menjanjikan. Namun bagi sebagian kecil orang, profesi ini bukan sekadar pekerjaan, melainkan wujud empati dan penghormatan terakhir bagi sesama.

Bagi kamu yang tertarik menekuni profesi perias jenazah, berikut beberapa hal penting yang perlu diketahui sebelum memutuskan terjun ke bidang yang sarat makna ini.
1. Niat dan Empati Adalah Pondasi Utama
Menurut Dewi, perias jenazah profesional di Tiara Funeral Surabaya, hal pertama yang harus dimiliki adalah hati yang tulus, berani dan tidak boleh marah. āKalau hanya karena uang, cepat lelah. Yang membuat bertahan adalah rasa hormat kepada orang yang sudah berpulang dan keluarganya,ā ujarnya.
Profesi ini menuntut empati tinggi setiap jenazah bukan sekadar āklienā, tetapi seseorang yang baru saja menutup perjalanan hidupnya.
2. Pahami Etika dan Tata Cara Penanganan
Merias jenazah tidak sama dengan merias orang hidup. Ada tata krama dan protokolĀ yang wajib dipatuhi, mulai dari izin keluarga, tata cara membersihkan tubuh, hingga teknik berpakaian sesuai agama atau kepercayaan almarhum. Selain itu, perias juga harus menjaga kerahasiaan dan martabatĀ jenazah. Tidak ada foto atau konten yang boleh disebarkan tanpa izin.
3. Kuasai Teknik Dasar Rias dan Perawatan Tubuh
Kemampuan teknis tetap penting. Perias jenazah perlu memahami dasar-dasar make up artistĀ seperti penggunaan foundation, shading, atau teknik menutup luka. "Kadang kita harus menyamarkan memar atau bekas medis tanpa membuat wajah kaku. Itu butuh kepekaan,ā jelas Julia, generasi muda yang belajar langsung dari seniornya di rumah duka.
4. Jaga Mental dan Kesehatan Diri
Melihat kematian setiap hari bukan hal mudah. Perias jenazah perlu ketahanan mentalĀ dan kebiasaan menjaga diri baik secara rohani maupun jasmani. Konsistensi pola makan, tidur cukup, dan kebersihan diri menjadi bagian dari etika profesi. "Kami selalu cuci tangan dan berganti pakaian setelah bekerja, bukan hanya karena protokol, tapi juga penghormatan,ā kata Dewi.
5. Terus Belajar
Meski termasuk profesi langka, calon perias bisa belajar langsung dari pengalaman senior, memahami kasus berbeda, dan membangun jejaring profesional.
Di balik profesi yang kerap dipandang tabu ini, ada nilai kemanusiaan yang dalam. "Kita bukan sekadar merias wajah, tapi memulihkan citra terakhir seseorang di mata keluarganya,ā tutur Julia.
Bagi yang ingin menekuni jalan sunyi ini, siapkan hati dan tangan yang lembut. Karena di ujung setiap sentuhan, tersimpan penghormatan bagi kehidupan itu sendiri. (Dna)
Dapatkan berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari dan ikuti berita terbaru analisapost.com klik link ini jangan lupa di follow.
Komentar