Diujinya Kesabaran Dan Tanggung Jawab Seorang Jurnalis
top of page

Diujinya Kesabaran Dan Tanggung Jawab Seorang Jurnalis

Penulis: Ivandanu Yarzuqu

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik


PEPATAH LAMA MENGATAKAN, jika seseorang mengatakan hujan turun di suatu daerah dan ada orang yang menyanggah pernyataan tersebut, maka tugas seorang jurnalis memastikan benar tidaknya pernyataan hujan turun di daerah tersebut. Bukan langsung mempercayai salah satu pihak dan mengutip pernyataannya. Karena seorang jurnalis harus menyampaikan informasi kepada masyarakat secara benar dan apa-adanya di lapangan.


Saya benar-benar memahami pepatah tersebut ketika pelaksanaan intern atau magang di Media Online AnalisaPost. Seperti contohnya ketika ada unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPRD Jawa Timur, ada beberapa masyarakat yang saya minta tanggapannya untuk hasil unjuk rasa tersebut. Ada yang berpendapat bahwa akan ada hasil yang baik dan tidak sampai ada kerusuhan. Namun, tidak sedikit juga yang berpendapat aksi tersebut pasti akan terjadi kerusuhan.

Hasil tangkapan foto ketika saya melakukan wawancara dengan narasusmber
Hasil tangkapan foto ketika mahasiswa melakukan kerusuhan saat aksi unjuk rasa (Sumber: Ivan)

Untuk itu, dengan membawa identitas seorang jurnalis, saya IvandanuYarzuqu datang di lokasi untuk membuktikan kebenaran fakta yang terjadi dan melepas sementara identitas seorang Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya kemudian mengikuti unjuk rasa. Meskipun demikian, saya benar-benar fokus dengan tugas saya sebagai Jurnalis di Media Online AnalisaPost dan seorang mahasiswa yang sedang menempuh intern atau magang berdasakan peminatan New Media.


Pada akhirnya, saya mengetahui bahwa ketika di lokasi salah satu tanggapan masyarakat benar, yakni terjadi kerusuhan. Maka dari itu, sebagai jurnalis tugas saya adalah menyampaikan fakta berdasarkan data di lapangan yang diperkuat dengan foto. Dengan hal tersebut, masyarakat akhirnya mengetahui fakta di lapangan yang sedang terjadi. Sehingga tidak ada perselisihan antara masyarakat akibat hipotesa tanggapan mereka masing-masing.

Hasil tangkapan foto ketika saya melakukan wawancara dengan narasusmber
Saat melakukan wawancara dengan narasusmber (Foto: Lian)

Selama kurang lebih dua (2) bulan melakukan intern atau magang di Media Online AnalisaPost, saya berada di porsi sesuai dengan bidang peminatan mata kuliah yang saya ambil, New Media. Walaupun belum memiliki pengalaman melakukan wawancara dengan narasumber dan menulis artikel berita, instansi memberikan kesempatan bertugas melakukan peliputan pertama saya.


Meskipun masih harus terus belajar, Media Online AnalisaPost selalu memberi masukan dan saran untuk mengembangkan kemampuan saya. Di sisi lain, kegiatan intern atau magang saya tidak lepas dari arahan dan bimbingan dari Dosen Pembimbing, Ibu Amalia Nurul Muthmainah, S.I.Kom., MA. Dengan arahan beliau, saya jadi tahu kemana arah yang baik kegiatan intern atau magang ini yang manfaatnya untuk saya ambil sendiri.


Tentunya, pembelajaran mata kuliah jurnalistik dengan kegiatan magang sebagai jurnalis sangat saling berkaitan. Meskipun dalam hal perkuliahan masih kurangnya praktik dalam menulis artikel berita sehingga membuat mahasiswa magang belum siap menerima target menulis berita dalam satu hari di instansi.


Maka dari itu kesempatan yang diberikan dari Universitas, Dosen Pembimbing dan Instansi Media Online AnalisaPost saya manfaatkan dengan baik untuk mengasah bidang yang sedang ditekuni saat ini. Terlebih khususnya menerapkan ilmu jurnalis dan dapat memberikan kontribusi beberapa artikel berita hasil liputan. Yang mana ketika menjadi seorang jurnalis harus bertanggung jawab, kesabaran dan tidak mudah lelah serta berkomitmen berjuang menyampaikan informasi yang fakta sesuai di lapangan.

Semangat para jurnalis Indonesia.


44 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page