FIKES UB Bekali Perawat RSUB Melalui Seminar dan Pelatihan Pencegahan MDRos

MALANG - analisapost.com | Tim dosen dan mahasiswa dari Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya (FIKES UB) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Perawat Siaga MDROs: Seminar dan Pelatihan Pencegahan Multi-Drug Resistant Organisms (MDROs)” di Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB) merupakan bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan didanai sepenuhnya oleh hibah Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya (UB), Sabtu (11/10/25).

Ns. Rustiana Tasya Ariningpraja, S.Kep., M.Biomed., Sp.Kep.MB saat menyampaikan materi tentang epidemiologi dan dampak MDROs kepada perawat RS Universitas Brawijaya (Foto: FIKES UB)

Kegiatan ini dipimpin oleh Ns. Rustiana Tasya Ariningpraja, S.Kep., M.Biomed., Sp.Kep.MB bersama Ns. Endah Panca Lydia Fatma, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.MB, serta dibantu empat mahasiswa keperawatan: Raisah Ajeng Nisrina, Al Varell Setyawan Putra, dan Maulidya Amalia.

Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam mencegah serta mengendalikan resistensi mikroba terhadap berbagai jenis antibiotik di lingkungan rumah sakit.

Kegiatan diawali dengan sambutan dan pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan sesi materi. Pemateri pertama, Ns. Rustiana Tasya Ariningpraja atau yang akrab disapa Ns. Tia, memaparkan tentang epidemiologi dan dampak Multi-Drug Resistant Organisms (MDROs) terhadap layanan kesehatan.

"MDROs terjadi ketika kuman menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik. Kondisi ini dapat meningkatkan angka kematian, memperpanjang masa rawat pasien, dan menambah beban biaya rumah sakit,” jelas Ns. Tia dalam paparannya.

Sesi berikutnya disampaikan oleh Ns. Endah Panca Lydia Fatma yang membahas Panduan Pencegahan Infeksi MDROs serta pemanfaatan inovasi digital dalam pengendaliannya.

Ia mencontohkan penggunaan sistem digital e-Raspro yang dapat membantu tim perawat dan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) dalam memantau serta mengatur penggunaan antibiotik secara lebih efisien.

Ns. Endah Panca Lydia Fatma, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.MB. memberikan paparan mengenai panduan pencegahan infeksi dan penerapan inovasi digital e-Raspro dalam pengendalian penggunaan antibiotik di rumah sakit (Foto: FIKES UB)

"Untuk menekan dan mencegah penyebaran MDROs di rumah sakit, tim perawat bersama PPRA dapat menerapkan sistem inovasi digital seperti e-Raspro, yang berfungsi memantau serta mengatur penggunaan antibiotik,” ujar Ns.Endah.

Seminar dan pelatihan ini diikuti dengan antusias oleh para perawat RSUB. Para peserta aktif tanya jawab dan berdiskusi mengikuti pre-test serta post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman terhadap materi yang disampaikan.

Pihak manajemen RSUB juga memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Meski pimpinan rumah sakit belum dapat hadir secara langsung, mereka menyambut baik kegiatan yang dianggap relevan dengan upaya penguatan pencegahan resistensi antimikroba di rumah sakit.

"Kami berterima kasih atas kerja sama yang baik dengan pihak RSUB yang telah terbuka dan mendukung penuh kegiatan pengabdian ini. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kapasitas perawat dalam menjaga keselamatan pasien dan kualitas layanan rumah sakit.”ungkap Ns. Rustiana.

Fenomena resistensi antimikroba kini menjadi salah satu tantangan besar dunia kesehatan. Indonesia bahkan telah diidentifikasi sebagai salah satu hotspot resistensi antimikroba di kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu, penerapan strategi Infection Prevention and Control (IPC), Antimicrobial Stewardship (AMS), kepatuhan terhadap kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri (APD), serta inovasi teknologi menjadi langkah penting dalam mencegah penyebaran infeksi di rumah sakit.

Foto bersama usai seminar dan pelatihan pencegahan Multi-Drug Resistant Organisms (Foto: FIKES UB)

Meskipun RSUB saat ini tidak memiliki kasus aktif MDROs, pihak rumah sakit menegaskan pentingnya upaya preventif dan edukatif seperti seminar ini sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi ancaman di masa mendatang.

Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, dosen dan mahasiswa FIKES UB berharap dapat menumbuhkan kesadaran profesional bahwa pencegahan infeksi adalah tanggung jawab bersama seluruh tenaga kesehatan.

"Sinergi antara dunia akademik dan rumah sakit menjadi kunci dalam mewujudkan layanan kesehatan yang aman, berkualitas, dan bebas dari ancaman MDROs,” tutup Ns. Endah.(Red)

Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com