Inflasi Jawa Timur Terkendali, Capai 2,35 Persen Hingga September 2025
- analisapost

- 3 Okt
- 1 menit membaca
SURABAYA - analisapost.com | Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat laju inflasi hingga September 2025 sebesar 2,35 persen. Angka tersebut menunjukkan tren kenaikan harga barang dan jasa yang relatif stabil di sebagian besar wilayah Jawa Timur.

Debora Sulistya Rini, Statistik Ahli Madya BPS Jatim, menjelaskan bahwa inflasi year on year (y-o-y) pada September 2025 tercatat 2,53 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,90.
"Banyuwangi mengalami inflasi tertinggi, sementara Kabupaten Gresik menjadi daerah dengan inflasi terendah,” ujarnya, Rabu (1/10/25).
Menurut Debora, kenaikan harga terutama dipengaruhi oleh peningkatan indeks pada sejumlah kelompok pengeluaran. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang terbesar dengan kenaikan 4,36 persen, disusul kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang melonjak signifikan hingga 11,09 persen.
Selain itu, inflasi juga terdorong oleh kenaikan pada:
Pakaian dan alas kaki (0,80%)
Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (1,33%)
Perlengkapan dan pemeliharaan rumah tangga (0,45%)
Kesehatan (2,12%)
Transportasi (0,05%)
Rekreasi, olahraga, dan budaya (1,16%)
Pendidikan (1,71%)
Penyediaan makanan/minuman atau restoran (1,76%)
Sementara itu, satu kelompok pengeluaran justru mengalami penurunan indeks, yakni informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,54 persen.
Debora menambahkan, tingkat inflasi month to month (m-to-m) Jawa Timur pada September 2025 tercatat 0,23 persen, sedangkan inflasi year to date (y-to-d) mencapai 1,67 persen.
"Data ini menjadi gambaran penting untuk melihat dinamika harga di Jawa Timur, sekaligus menjadi dasar evaluasi dalam menjaga kestabilan ekonomi daerah,” tutupnya. (Dna)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com





Komentar