top of page

ITS Dorong Ekonomi Biru Lewat SustainaBlue: Kolaborasi Akademik untuk Masa Depan Laut

Diperbarui: 7 jam yang lalu

SURABAYA - analisapost.com | Di tengah meningkatnya urgensi menjaga kesehatan ekosistem laut dan mengelola sumber daya pesisir secara bertanggung jawab, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali menegaskan komitmennya.

Diskusi Interim Meeting ke-4 SustainaBlue Project di USM sebagai lanjutan dari meeting sebelumnya yang diadakan pada 2024 di UMT dan awal tahun 2025 di Athena, Yunani
Diskusi Interim Meeting ke-4 SustainaBlue Project di USM sebagai lanjutan dari meeting sebelumnya yang diadakan pada 2024 di UMT dan awal tahun 2025 di Athena, Yunani (Foto: Ist)

Melalui proyek internasional SustainaBlue, ITS mengambil peran strategis dalam mendorong pendidikan, riset, dan praktik ekonomi biru berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.


Komitmen itu terlihat dalam Interim Meeting ke-4 SustainaBlue yang berlangsung di Sustainable Blue Economy Centre (SBEC) Universiti Sains Malaysia (USM), 5-6 November 2025.


Pertemuan ini menjadi titik penting dari rangkaian kolaborasi yang melibatkan sebelas institusi dari Indonesia, Malaysia, Siprus, Yunani, hingga sektor industri di Eropa. Sebelumnya, konsorsium telah bertemu di University Malaysia Terengganu (UMT) dan Athena, Yunani.


Proyek tiga tahun yang dimulai pada akhir November 2023 ini dirancang untuk memajukan model pendidikan dan implementasi ekonomi biru-sebuah pendekatan pembangunan yang mengoptimalkan potensi kelautan tanpa mengorbankan kelestariannya.


Pada pertemuan di Penang, dua perwakilan ITS, Aunurohim, SSI., DEA, selaku Project Manager SBEC ITS, dan Dr. Nengah Dwianita Kuswytasari, aktif berpartisipasi dalam diskusi intensif selama dua hari.


Forum tersebut memuat laporan perkembangan enam Work Package (WP), sesi roundtable untuk berbagi pengalaman antarnegara, serta pembahasan capaian tahun ketiga proyek.


Selain itu, konsorsium juga melakukan evaluasi terkait penjaminan mutu dan laporan keuangan sebagai bagian dari standar transparansi proyek yang di danai Uni Eropa itu.


"Fokus utama proyek ini adalah memperkuat pilar-pilar Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 14 tentang Ekosistem Lautan,” ujar Aunurohim.


Menurut dosen Departemen Biologi ITS tersebut, SustainaBlue dirancang untuk memberikan kontribusi nyata pada upaya konservasi dan keberlanjutan laut melalui pendidikan dan sosialisasi.


SustainaBlue tidak hanya menghubungkan perguruan tinggi lintas negara, tetapi juga mendorong inovasi dalam kurikulum. Mahasiswa dibekali mata kuliah baru seperti Sustainable Fisheries, Exploring Marine Biotechnology, Marine Debris, hingga Ocean and Ecosystem Health. Mata kuliah ini menyiapkan mereka untuk bekerja di sektor yang semakin relevan dengan tantangan lingkungan global.

Interim Meeting ke-4 dalam kegiatan Proyek SustainaBlue yang dihadiri oleh perwakilan ITS sebagai salah satu dari sebelas partner yang bertanggung jawab menyukseskan proyek tersebut
Interim Meeting ke-4 dalam kegiatan Proyek SustainaBlue yang dihadiri oleh perwakilan ITS sebagai salah satu dari sebelas partner yang bertanggung jawab menyukseskan proyek tersebut (Foto: Ist)

Program kerja praktik dan magang menjadi salah satu strategi kunci. Mahasiswa diarahkan terjun langsung ke industri ekonomi biru, baik di Indonesia misalnya di PT Pandu Bina Sejahtera maupun di Malaysia melalui Malaysia Aquaculture Development Association.


Program ini mendukung SDG 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Tidak hanya itu, SustainaBlue juga memperkuat SDG 17 tentang Kemitraan, dengan menghadirkan kolaborasi lintas negara dan lintas institusi yang memungkinkan transfer teknologi, pengetahuan, dan pengalaman.


ITS bersama Universitas Indonesia (UI), UMT, dan USM memegang tanggung jawab setara dalam memastikan seluruh deliverables WP1 hingga WP6 tercapai pada akhir 2026.


"Diharapkan proyek ini dapat terus berkelanjutan (sustain) sesuai dengan nama dan tujuannya," ungkap Aunurohim menegaskan harapan institusinya.


Setelah pertemuan di Penang, konsorsium telah menjadwalkan Interim Meeting ke-5 yang akan berlangsung di Universitas Indonesia tahun depan. Pertemuan itu direncanakan menghadirkan rangkaian acara lebih besar, termasuk seminar internasional dan blue career days untuk menarik minat generasi muda pada karir di sektor ekonomi biru.


Melalui SustainaBlue, ITS bukan hanya hadir sebagai peserta kolaborasi, tetapi sebagai motor penggerak pendidikan dan inovasi kelautan yang menempatkan keberlanjutan sebagai prinsip utama. Di tengah persoalan perubahan iklim dan degradasi ekosistem laut, upaya seperti ini menjadi pondasi penting untuk menjaga masa depan perairan Indonesia dan dunia.(Dna)


Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com

Komentar


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya