top of page

Jawa Timur Alami Deflasi 0,34% pada Mei 2025, Dipicu Penurunan Harga Cabai dan Bawang

Diperbarui: 5 Jun

SURABAYA - analisapost.com | Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat bahwa pada Mei 2025, wilayah Jawa Timur mengalami deflasi sebesar -0,34 persen. Fenomena ini terutama disebabkan oleh penurunan harga sejumlah komoditas hortikultura, khususnya cabai rawit dan aneka jenis bawang.

Fenomena ini terutama disebabkan oleh penurunan harga sejumlah komoditas hortikultura khususnya cabai rawit
Fenomena ini terutama disebabkan oleh penurunan harga sejumlah komoditas hortikultura khususnya cabai rawit (Foto: Div)

Kepala BPS Jawa Timur, Zulkipli, menjelaskan bahwa seluruh kota dan kabupaten di Jawa Timur yang menjadi wilayah penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami deflasi pada bulan tersebut.


ā€œTercatat, semua kota IHK di Jawa Timur mengalami deflasi, dengan yang terdalam terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar -0,79 persen,ā€ ujar Zulkipli.


Ia merinci, deflasi pada Mei 2025 disebabkan oleh menurunnya indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, terutama subkelompok sayuran yang diproduksi Jawa Timur melimpah.


Komoditas yang mengalami penurunan harga paling signifikan antara lain cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih. Selain itu, beberapa komoditas lain seperti tomat dan cabai merah juga ikut memberi andil terhadap terjadinya deflasi.


ā€œMusim panen dan distribusi yang relatif lancar menjadi faktor utama yang menekan harga-harga komoditas hortikultura tersebut,ā€ tambah Zulkipli.


Banyuwangi (-0,45%). Sementara itu, deflasi terendah tercatat di Kota Madiun sebesar 0,15%.

Dari sisi pengeluaran, kelompok pengeluaran yang paling memberikan andil terhadap deflasi Mei 2025 adalah makanan, minuman dan tembakau (0,73%), sedangkan kelompok lain seperti perumahan, perlengkapan rumah tangga, transportasi, dan kesehatan relatif stabil atau mencatat perubahan kecil.


Meski terjadi deflasi, BPS menekankan bahwa kondisi ini tidak serta merta menunjukkan pelemahan daya beli masyarakat.

Fenomena ini terutama disebabkan oleh penurunan harga sejumlah komoditas hortikultura khususnya cabai rawit
Fenomena ini terutama disebabkan oleh penurunan harga sejumlah komoditas hortikultura khususnya cabai rawit (Foto: Div)

ā€œPerlu dilihat bahwa deflasi ini lebih banyak bersumber dari faktor musiman dan pasokan yang meningkat. Ini justru positif bagi konsumen, karena harga kebutuhan pokok menjadi lebih terjangkau,ā€ jelas Zulkipli.


Dengan capaian ini, tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Mei) 2025 Jawa Timur tercatat sebesar 0,94 persen, sedangkan tingkat inflasi tahunan (year-on-year) mencapai 2,45 persen, masih dalam kisaran target inflasi nasional.


BPS akan terus memantau pergerakan harga dan faktor-faktor yang memengaruhi inflasi maupun deflasi ke depan, termasuk dinamika pasokan pangan, kebijakan subsidi, serta pengaruh cuaca terhadap produksi pertanian.(Dna)


Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com

Comments


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya