top of page

Kampung Bebek dan Telur Asin Mempunyai Olahan Yang Memikat Wisatawan

Gambar penulis: analisapostanalisapost

Diperbarui: 27 Jan

SIDOARJO - analisapost.com | Sentra Peternakan Bebek atau itik di Desa Kebonsari, Kecamatan Candi memiliki telur asin yang menjadi ciri khas kampung mereka. Banyak pendatang atau wisatawan dari luar kota sengaja mampir ke desa tersebut untuk mencicipi telur asin.

Salah satu proses pembuatan telur asin dengan inovasi yang baru
Salah satu proses pembuatan telur asin dengan inovasi yang baru (Foto: Div)

Salah satu pembisnis usaha telur asin bebek yakni milik Nur Hidayat (55), dia adalah perintis dan Ketua Kelompok dari Sumber Pangan dan Sentra Telur Asin Kebonsari, Sidoarjo. Dia telah menggeluti bisnis tersebut sejak 1995 sebagai peternak dan kemudian di 2005 mulai membuat telur asin jadi sekitar 20 tahun.


Menurut dia, yang membedakan telur asin Sidoarjo dengan kota lain adalah rasanya. Sebab untuk pakan ternak bebek, dirinya menggunakan hasil laut.


"Kami menggunakan itu karena memiliki kandungan protein tinggi yang akan berpengaruh pada kuning telur. Khususnya memakai kepala udang dan kupang yang hanya ada di Sidoarjo,” ujarnya.


Di kampung ini, telur asin dibuat bervariasi sehingga tidak hanya menghasilkan varian telur asin original.


"Selain itu, kampoeng bebek juga menyediakan berbagai sajian olahan telur asin yang bisa dinikmati dengan pengolahan yang berbeda-beda. Seperti dengan cara diasap, dioven, digoreng dan dikukus. Dari inovasi ini tentu dapat meningkatkan nilai jual serta daya tarik telur asin di Kampung Bebek," jelasnya kepada awak media AnalisaPost, Selasa sore (7/1/25).


Ia juga mengatakan bahwa masing-masing pengolahan memiliki tingkat ketahanan yang berbeda sesuai dengan cara memprosesnya.


"Biasanya, untuk oleh-oleh, wisatawan lebih memilih telur asin oven karena memiliki ketahanan lebih lama, yakni selama satu bulan," ungkapnya.


Hidayat menyebutkan, kandungan nutrisi dalam telur asin bebek juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Seperti regenerasi sel, mencegah anemia, kaya antioksidan, mencegah masalah tulang dan masih banyak lagi manfaat lainnya.

Nur Hidayat, Ketua Kelompok dari Sumber Pangan dan Sentra Telur Asin
Nur Hidayat, Ketua Kelompok dari Sumber Pangan dan Sentra Telur Asin (Foto: Div)

"Kendalanya adalah UMKM di tuntut agar lebih maju. Tetapi sedikit yang mau mempromosikan tempat ini. Padahal kita sudah berusaha membranding untuk menjadi sentra kampung telur asin,"terangnya.


Hidayat mengaku banyak warga yang masih belum mengetahui Kampung Bebek dan Telur Asin di Desa Kebonsari meskipun upaya meningkatkan potensi lokal dan kemajuan UMKM telah lama dilakukan Nur Hidayat.


UMKM yang telah dirintis ini memiliki 20 peternak yang masih aktif. Ia menjalankan usahanya dengan profuktivitas 2000 butir telur per peternak per hari atau total sekitar 40.000 buti per hari


Dibantu tiga pekerja, Nur Hidayat memasarkan telur asin selain di toko, juga ke supermarket, bazar, pameran serta penjualan online. Ia menjual telur asin original mulai harga Rp.3.500 hingga Rp.4.000 perbutir, tergantung ukurannya. Sementara untuk telur asin oven, dan asap harganya Rp. 4.500 per butir, tergantung ukurannya.


"Akhir-akhir ini faktor cuaca kurang mendukung produksi telur asin. Memasuki musim hujan menyebabkan produksi telur asin bebek menurun. Hal itu karena frekuesi bertelur bebek atau itik tidak sebanyak seperti musim panas. Selain itu, proses pengolahan telur asin membutuhkan panas matahari. Sedangkan saat musim hujan, daerah perkampungan tersebut juga rawan banjir,"ceritanya.


"Saya berharap Desa Kebonsari semakin dikenal agar bisa menjadi tempat wisata. Karena kampung ini memiliki nilai yang unik. Untuk harga semua hampir sama. Karena kita ingin semua produk di beli. Kita ingin kampung ini dikenal oleh masyarakat luas," tutupnya mengakhiri.(Dna/Che)


Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com

595 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Commentaires


bottom of page