top of page

Kampung Lali Gadget Gelar "Elingpiade" Angkat Permainan Tradisional

Diperbarui: 3 hari yang lalu

SIDOARJO - analisapost.com | Di tengah maraknya kompetisi yang lebih banyak menonjolkan kemampuan fisik, olahraga, hingga akademik, Kampung Lali Gadget (KLG) menawarkan alternatif berbeda.

Suasana lomba pasar-pasaran atau masak-masakan di Desa Pagerngumbuk, Wonoayu, Sidoarjo
Suasana lomba pasar-pasaran atau masak-masakan di Desa Pagerngumbuk, Wonoayu, Sidoarjo. (Foto:Div)

Bersama Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI, komunitas ini menggelar ajang bertajuk “Elingpiade, Lomba Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional," Sabtu (30/8/2025) di Desa Pagerngumbuk, Wonoayu, Sidoarjo.


Pendiri sekaligus Ketua Kampung Lali Gadget, Ahmad Irfandi, menegaskan bahwa dunia anak semestinya tidak melulu diukur dari prestasi akademik atau fisik semata. Ada kodrat yang perlu dijaga, yaitu bermain secara alamiah.


"Kebanyakan kompetisi hari ini hanya mengakomodasi kemampuan fisik, olahraga, atau akademik. Lalu bagaimana dengan kodrat anak-anak, yaitu bermain secara alamiah?" ujarnya.


"Di sinilah pentingnya ruang yang menumbuhkan kreativitas, kebersamaan, dan kegembiraan mereka,” ungkap Irfandi kepada awak media AnalisaPost saat di temui, Sabtu (30/8/25).

Beberapa anak-anak latihan lomba kelompen panjang  (Foto: Div)
Beberapa anak-anak latihan lomba kelompen panjang (Foto: Div)

Dalam ajang Elingpiade ini, anak-anak akan diajak berkompetisi dalam sejumlah permainan tradisional yang sarat nilai kebersamaan, seperti pasar-pasaran atau masak-masakan, kelompen panjang, ketapel, hingga menangkap ikan.


Menurut Irfandi, kegiatan akan dimulai pukul 08.00 WIB. Selain memfasilitasi anak untuk menikmati masa kecil dengan riang, acara ini juga diharapkan menjadi sarana edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan budaya berupa permainan rakyat.


Irfandi menambahkan, Elingpiade bukan sekadar lomba, melainkan juga pengingat (eling) bagi orang tua dan masyarakat bahwa bermain adalah bagian penting dari tumbuh kembang anak.


"Kita ingin menunjukkan betapa indahnya jika masa bermain anak dengan alam difasilitasi secara berkualitas. Di sini, anak-anak tidak hanya bermain, tapi juga belajar menghargai budaya dan lingkungan sekitar," katanya.

Elingpiade bukan sekadar lomba, melainkan juga pengingat (eling) bagi orang tua dan masyarakat bahwa bermain adalah bagian penting dari tumbuh kembang anak
Anak-anak dengan seksama mendengarkan dogeng, sebelum lomba dimulai (Foto: Div)

Dengan konsep tersebut, Elingpiade diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang memperkuat identitas budaya sekaligus menawarkan pengalaman berbeda di tengah gempuran gadget dan permainan digital. (Dna/Che)


Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com

Komentar


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya