Makna dan Tradisi yang Dilakukan Umat Katolik Jelang Paskah
top of page

Makna dan Tradisi yang Dilakukan Umat Katolik Jelang Paskah

Diperbarui: 4 Apr

SURABAYA - analisapost.com | Menjelang Hari Paskah, rangkaian penting bagi umat Katolik yang tertulis dalam Kalender Liturgi terdiri dari Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci yang juga dikenal dengan tiga hari suci atau Tri Hari Suci yang jatuh pada tanggal 28 Maret hingga Sabtu 30 Maret sebelum Hari Paskah yang jatuh pada tanggal 31 Maret 2024.

Romo  Yohanes Paulus Robin,SVD  saat memberikan berkatnya kepada umat
Romo Yohanes Paulus Robin,SVD saat memberikan berkatnya kepada umat (Foto: Div)

Kapan Paskah Mulai dan Selesai?

Menurut tahun kalender Liturgi, Paskah dimulai dengan Misa malam, Perjamuan Tuhan, mencapai puncaknya pada Malam Paskah, dan diakhiri dengan doa malam pada hari Minggu Paskah dan ini semuanya dilakukan tiga hari penuh.


Rangkaian Tri Suci Paskah

Kamis Putih dikenal dengan nama Holy Thursday merupakan hari pembasuhan kaki dari perjamuan terakhir Yesus dengan murid-murid-Nya atau juga di sebut sebagai Peringatan Perjamuan Tuhan.


Dari pembasuhan kaki dan melayani murid-muridnya melambangkan Tuhan Yesus bersedia merendahkan dirinya untuk melayani umatnya dengan kasih.


Jumat Agung merupakan Memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan, salah satu dari hanya dua hari dimana berpuasa dan pantang yang diwajibkan selain Rabu Abu selama masa Prapaskah.


Sabtu Suci atau Easter Vigili dikenal dengan Malam Paskah merupakan Kebangkitan Tuhan. Umat mengadakan doa pada malam hari diharapkan tetap waspada dan menantikan Kebangkitan yang akan datang menggambarkan Terang Kristus hadir dan menerangi hidup umat Kristiani.


Malam Paskah para umat Katolik memperbarui Janji Baptis. Di sini umat dituntut untuk menolak setan berikut perbuatannya dan berjanji mengabdi Allah dalam Gereja Katolik yang Kudus.

Malam Paskah para umat Katolik memperbarui Janji Baptis
Malam Paskah para umat Katolik memperbarui Janji Baptis (Foto: Charles)

Minggu Palma adalah awal dari rangkaian perayaan Pekan Suci yang mendahului perayaan Paskah atau Kebangkitan Yesus dan diperingati sebagai hari dielu-elukan Yesus saat memasuki Yarusalem.


Tradisi ini dikaitkan erat dengan simbol daun palem yang akan diberikan kepada umat Katolik dalam misa gereja kemudian akan diberkati dan seluruh ruangan gereja dihiasi dengan ornamen daun palem., dianggap sebagai lambang kemenangan dari simbol martir atas kematian.


Pada hari Minggu palma, umat Kristiani mengibarkan daun palem sambil bernyanyi mengekspresikan partisipasi mereka dalam perjalanan Yesus menuju Yarusalem.


Mengapa Minggu Palma Disebut Minggu Sengsara?

Minggu Palma, yang juga dikenal sebagai Minggu Sengsara, tidak hanya memperingati masuknya Yesus ke Yerusalem tapi juga mengenang penderitaan-Nya.


Setelah prosesi daun palem, umat gereja mendengarkan pembacaan kisah-kisah sengsara Yesus dari Injil. Meskipun kisah ini juga dibacakan dalam liturgi Jumat Agung, pemaknaannya berbeda.


Pembacaan kisah sengsara Yesus pada Minggu Palma bertujuan untuk menegaskan bahwa kemuliaan Yesus tidak hanya terletak pada kedatangan-Nya di Yerusalem, tetapi juga pada kematian-Nya di kayu salib.


Romo Yohanes Paulus Robin,SVD menyampaikan dalam khotbahnya,"jangan takut kamu mencari Yesus orang Nazaret yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Dimana biasanya orang takut ke makam tapi berbeda yang dirasakan oleh Maria Magdalena dan Maria ibu Yokobus, yang mana mereka sebagai saksi kebangkitan Yesus terbukti saat menuju makam betapa kagetnya melihat batu besar sudah terguling dan nampak seorang muda berpakain putih duduk disebelah kanan yaitu Yesus, berkata Ia Telah Bangkit Ia Tidak Ada Disini," terangnya.


Dari pantauan awak media, misa dilakukan hingga larut malam. Tampak para jemaat tetap khusuk mengikuti jalannya misa mulai dari orang tua hingga kaum muda.


Salah satu umat saat dikonfirmasi awak media AnalisaPost terkait kegiatannya, mereka pun menjelaskan dengan senang dan berkata,"meski doa hingga larut malam, saya tidak merasa mengantuk karena ada janji baptis. Artinya dengan mengikuti ini kita akan menjadi baru kembali,"ujarnya secara serempak.


Diakhir misa ditutup dengan makan bersama sebagai berkat. Selanjutnya misa dilanjutkan pada Hari Raya Paskah Minggu, (31/3/24) (Che/Dna)


Dapatkan berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari dan ikuti berita terbaru analisapost.com di Google News klik link ini jangan lupa di follow.

1.265 tampilan0 komentar
bottom of page