top of page

Ribuan Umat Buddha Rayakan Waisak di Borobudur, 2.569 Lampion Terangi Langit Malam

Diperbarui: 2 jam yang lalu

MAGELANG - analisapost.com | Perayaan Tri Suci Waisak ke-2569 Buddhis Era (BE) tahun 2025 di Candi Borobudur berlangsung khidmat dan meriah.

Riibuan umat Buddha, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, hadir di Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur
Riibuan umat Buddha, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, hadir di Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur (Foto: Dwa)

Lebih dari 40 ribu umat Buddha, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, hadir di Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur untuk mengikuti rangkaian prosesi sakral yang dimulai dengan kirab Waisak dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur.


Kirab Waisak yang menempuh jarak 4 kilometer ini berlangsung dengan tertib dan aman. Umat Buddha yang mengikuti prosesi berjalan kaki sepanjang perjalanan disambut antusias oleh warga sekitar yang menunggu sejak pagi.


ā€œIni pertama kali saya mengikuti perayaan Waisak di Borobudur bersama rombongan dari Semarang. Meskipun melelahkan, rasanya sangat menyenangkan bisa mengikuti kirab ini dengan khidmat dan merasakan sambutan hangat dari warga saat biksu menyiramkan air suci,ā€ ungkap Dewi, salah seorang peserta kirab.


Setibanya di Candi Borobudur, prosesi ibadah dipimpin oleh para biksu dan bhante yang diundang dari berbagai negara sahabat.

Perjalanan dari Candi Mendut ke Borobudur
Perjalanan dari Candi Mendut ke Borobudur (Foto: Dwa)

Direktur Utama PT TWC Candi Borobudur, Febrina Intan, menyatakan bahwa jumlah tamu undangan tahun ini diperkirakan akan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.


"Kami telah melakukan koordinasi dengan Menteri BUMN, Erick Thohir, untuk memastikan segala fasilitas siap agar tamu undangan dari dalam dan luar negeri dapat merasakan kenyamanan selama beribadah," kata Febrina.


Usai peribadatan, puncak perayaan Tri Suci Waisak tahun ini adalah Festival Lampion. Kegiatan ini menarik perhatian tidak hanya umat Buddha, tetapi juga wisatawan lokal dan mancanegara.


Festival lampion dibagi menjadi dua sesi karena tingginya animo warga. Fatmawati, Ketua Panitia Festival Lampion 2025, mengungkapkan bahwa 4.000 tiket yang disediakan ludes dalam waktu singkat.


"Karena ini merupakan acara yang sangat dinantikan setiap tahun, kami menambah kuota tiket, namun peserta tetap harus memenuhi persyaratan administrasi terlebih dahulu," ujarnya.


Pada malam hari, sebanyak 2.569 lampion diterbangkan secara serentak, simbol dari tiga peristiwa penting dalam perayaan Tri Suci Waisak: kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Sang Buddha Siddhartha Gautama.


Momen ini menjadi puncak keindahan, dengan lampion-lampion yang terbang tinggi ke langit, melambangkan pencerahan batin dan harapan akan kehidupan yang lebih baik.


ā€œIndah sekali melihat lampion-lampion itu melayang di langit malam, memberikan cahaya yang menyelimuti Candi Borobudur. Rasanya seperti malam yang hidup dan penuh kedamaian,ā€ ujar Yuniar, salah satu peserta dari Surabaya yang mengikuti prosesi kepada awak media AnalisaPost, Senin (12/5/25) malam.

Pelepasan ribuan lampion saat detik-detik Waisak
Pelepasan ribuan lampion saat detik-detik Waisak (Foto: Dwa)

Festival Lampion di Borobudur menjadi simbol harapan dan kedamaian, tidak hanya bagi umat Buddha, tetapi juga bagi semua yang hadir. Dengan suasana yang khidmat dan meriah, perayaan Waisak 2025 di Candi Borobudur kembali mengukir sejarah sebagai momen spiritual yang penuh makna dan keindahan. (Dwa)


Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com

Comments


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya