Makna Hari Raya Kuningan
top of page

Makna Hari Raya Kuningan

SURABAYA - analisapost.com | Hari raya Kuningan tahun ini jatuh pada tanggal 20 November 2021 setiap hari sabtu, Kliwon, Wuku Kuningan sepuluh hari setelah hari raya Galungan. Hari raya Kuningan merupakan hari suci agama Hindu yang dirayakan setiap 6 bulan atau 210 hari sekali dalam kalender Bali. Kata Kuningan memiliki makna "Kauningan" yang artinya mencapai pengetahuan spiritual dengan cara intropeksi agar terhindar dari mara bahaya. Minggu (21/11/21)

Foto : Dok. Banjar

Meskipun hari raya Kuningan diperingati dalam rentang waktu berdekatan itu semua dikarenakan Kuningan adalah rangkaian dari hari raya Galungan kemenangan atas kebenaran yang ada dalam diri manusia diartikan sebagai bersatunya rohani dan pikiran yang terang (Dharma) atas Adharma (Tidak kebenaran) merupakan kekacauan pikiran dalam diri manusia.


Sehingga dapat diartikan bahwa Galungan itu adalah sebuah perayaan kemenangan Dharma melawan Adharma dan Kuningan adalah rangkaiannya. Jadi Dharma tidaklah hanya wacana saja tetapi dilaksanakan. Dharma itu menyusup dan mengelilingi seluruh yang ada. Karena Dharma sangat utama dan rahasia yang hanya bisa dicari dengan ketulusan hati secara terus menerus, ketenangan, kesabaran, dan keteguhan hati.


Simbol dan makna sarana upacara pada hari raya Kuningan adalah :

  1. Nasi Kuning : Pada hari Kuningan, umat Hindu membuat nasi kuning sebagai lambang kemakmuran.

  2. Tamiang : Tamiang seringdimaknai sebagai simbol perlindungan diri kerena bentuknya seperti perisai. Bentuknya yang bulat dipahami sebagai lambang Dewata Nawa Sanga penguasa sembilan arah mata angin. Selain itu Tamiang juga diartikan roda alam atau cakra sebagai roda kehidupan yang selalu berputar

  3. Endongan : Bentuknya seperti sebuah tas, sebagai simbol dari perbekalan hidup, baik bagi diri sendiri maupun untuk leluhur. Bekal yang paling utama dalam mengarungi kehidupan adalah ilmu pengetahuan.

  4. Ter dan Sampian gantung : Ter merupakan simbol dari panah yang berarti senjata untuk kelengkapan perang dalam kehidupan. Senjata paling ampuh adalah ketenangan pikiran. Sementara Sampian gantung sebagai simbol penolak bala.


Sehingga sarana dan makna yang terkandung pada Hari Raya Kuningan lebih identik dengan alat dan senjata dalam peperangan.


Hal ini mengingatkan umat hindu akan hakikatnya dalam kehidupan memang seperti sebuah pertempuran yaitu menaklukan hawa nafsu yang berada pada diri sendiri. Dan kemenangan akan datang jika mampu menahan serta mengendalikan diri. seperti itulah kurang lebih makna dari Hari Raya Kuningan.(Dna)






608 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page