Menakar Kebenaran dan Perpecahan Ditubuh ASITA
top of page

Menakar Kebenaran dan Perpecahan Ditubuh ASITA

Diperbarui: 24 Apr 2022


Foto : Red

Surabaya, Analisa Post | Kisruh di tubuh Association of The Indonesian Tours and Travel Agency (ASITA) terus bergulir. Dualisme di tubuh organisasi ini memicu polemik di antara kedua kubu.


Saat Analisa Post datang, salah satu pengurus ASITA mengatakan berdirinya Organisasi Pengusaha Travel dan Perjalanan tersebut (ASITA) didirikan pada tanggal 07 Januari 1971 tapi dicatatkan di akta No 170 tanggal 15 Maret tahun 1975 dihadapan Notaris, Raden Soeratman. Jumat (11/06/2021)


Karena pada tahun 2013 ada peraturan perundang-undangan, jadi semua namanya Perkumpulan, Yayasan, PT, harus di daftarkan di kemenhumkam.


Akhirnya pada tanggal 28 Desember tahun 2016 akte no 30 pada pasal 5 dijelaskan berdirinya ASITA tanggal 1 Januari 1971 adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, sehingga ASITA didaftarkan di Kemenkumham dan untuk Logo Asita hak ciptanya didaftarkan pada tahun 2013. Demikian juga logo ASITA sudah dipatenkan dan telah masuk dalam daftar HAKI No. IDM000495921.


Sesuai pengesahan Kemenkumham, Nomor : AHU-0081650.AH.01.07 TH 2016 dan logo ASITA yang telah memiliki daftar HAKI, maka ASITA adalah Perkumpulan Perusahaan yang berbadan hukum.


Pada tahun 2016 dilakukan perubahan akte no 29 tahun 2020 dan telah di sahkan di kemenhumkam. “Jadi ASITA itu memang ada satu. Tidak ada yang lain. Karena lokusnya ada disini, otomatis kita akan menempuh jalur hukum. Saya sebagai ketua DPD Asita Jawa Timur, akan melaporkan. Tapi belum bentuk pelaporan karena ini terjadi, beredarnya baru tahun kemarin betul apa tidaknya” Ujar Imam M.S.Ag,MM,MH.


“Saya akan luruskan sebenarnya tidak ada dualisme tetap satu ASITA. Karena kalau dualisme berarti ada yang sama dari kemenhumkan. Jadi kalau mendirikan apa saja silahkan. Tetapi jangan pakai nama ASITA jangan pakai logo ASITA itu intinya kita merasa keberatan.”Tegasnya.


Menyikapi kisruh yang ramai diberitakan tersebut, Analisa Post mencoba untuk mencari tahu. Menurut informasi mulai timbulnya permasalahan adalah pada tahun 2019 ASITA mengadakan Munaslub Jakarta.


Ada 2 calon yang terdaftar yaitu DR Nunung Rusmiati, M.Si. dan Hasiyanna S Ashadi. Saat pemilihan ketua di menangkan Nunung Rusmiati yang sebelumnya menjabat sebagai Sekjen DPP ASITA dengan meraih dukungan suara sebanyak 79 suara, dan Dra. Hasiyanna S. Ashadi, MM dari Ketua DPD DKI Jakarta dengan suara sebanyak 65 suara dari 144 hak suara yang sah.


Lebih lanjut disampaikan oleh salah satu pengurus, (ASITA71) mengatakan, "Terjadinya perpecahan karena mereka menggunakan akte 2016.Sedangkan kita menggunakan akte asli 1975 di dalamnya menyebutkan Assosiasi Travel Agent itu ada. Kalau sebelah 2016 itu tidak ada. Disana bunyinya malah mendirikan panti jompo, mengurus anak yatim isinya hanya itu.” Ujarnya


“Ketahuannya di tahun 2019. Ternyata ada akte tanpa ada pleno. Ketika ada LPJ muncullah dasarnya menggunakan akte 2016. Akhirnya kita mengajukan proses pengaduan. Kalau kantor Asita masih di rumah saya sebelah.Nanti kan masih proses. Ijinnya sudah jelas kemenkumhamnya ada. Logo kita masih proses. Kita selalu punya kegiatan, karena kita pemain semua yang berkompeten. Setelah ini nanti kita akan gebyar.” lanjutnya


“Ketika sesuatu bikin baru, itu harus ada rapat anggota. Kita sudah mediasi dan di suruh menghapus tetapi mereka tidak mau. Akhirnya muncul Majelis penyelamat asset Asita (MPA) dan saya ada di dalam.”Papar Hj Beti Dwi Kurniawati saat ditemui awak media Analisa Post.


Sampai saat ini sejauh dari pantauan Analisa Post, ASITA tetap melaksanakan tugasnya di bidang kepariwisataan.


Terdapatnya beberapa oknum DPP ASITA pada tahun 2016 yang membuat Akta Pendirian baru dengan AD ART yang baru serta mengganti para pendiri ASITA tahun 1971 dengan para pendiri yg baru.


Dengan adanya beberapa kejanggalan-kejanggalan dalam kepengurusan terjadilah polemik yang tidak dapat dihindarkan yang berujung kepada tuntutan pidana. Dalam hal ini berharap Dispar dan dinas terkait membantu menyeselesiakan kekisruhan yang terjadi di Asita.(Red)

98 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page