Jenazah Murdaya Poo Dikremasi secara Khidmat di Bukit Dagi, Borobudur
- analisapost
- 8 Mei
- 2 menit membaca
MAGELANG - analisapost.com | Jenazah pengusaha nasional Murdaya Widyawimarta Poo, yang lebih dikenal sebagai Murdaya Poo, akhirnya dikremasi pada Rabu (7/5/25) di Bukit Dagi, kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Sebelumnya, jenazah pemilik Pondok Indah Mall itu telah disemayamkan di Vihara Griya Vipasana Avalokitesvara (GVA), Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sejak 14 April 2025.
Prosesi kremasi berlangsung secara tertutup dan penuh khidmat, hanya dihadiri oleh keluarga inti, tamu undangan terbatas, serta para anggota Sangha. Sekitar pukul 09.50 WIB, peti jenazah diberangkatkan dari kaki bukit menuju lokasi kremasi. Sebelum dibakar, doa-doa umat Buddha dipanjatkan dalam suasana hening dan khusyuk.
Upacara diawali dengan pelantunan doa-doa dari umat Buddha. Tepat pada pukul 11.00 WIB, api mulai membakar peti jenazah yang telah ditutupi tumpukan kayu.
Penyulutan api dilakukan oleh istri mendiang, Siti Hartati Tjakra Murdaya, bersama ketiga anaknya menggunakan obor.
āKremasi ini adalah bagian dari proses penyempurnaan jasmani beliau. Semua akan menyalurkan jasa dan kebajikan, dengan harapan beliau terlahir kembali di alam yang membahagiakan,ā ujar salah satu anggota Sangha yang memimpin doa.
Ia menjelaskan, manusia terdiri dari unsur jasmani dan rohani. āSecara rohani, semoga perjalanan beliau mencapai kebahagiaan,ā tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya kebajikan dalam tradisi umat Buddha sebagai jalan menuju pencerahan.
Kehadiran sejumlah tokoh nasional turut memberi penghormatan terakhir, di antaranya Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan mantan Kepala Staf Angkatan Darat Moeldoko.
Kremasi dipimpin oleh biksu asal Tibet, Chungpo Gyalton Rinpoche. Anak mendiang, Prajna Murdaya, menjelaskan bahwa proses kremasi menggunakan kayu cendana dan gaharu dengan total berat mencapai 1,5 ton.
āKalau menggunakan api besar, proses bisa selesai dalam 2ā3 jam. Dengan api kecil, bisa mencapai 5ā8 jam,ā jelasnya.
Prajna juga menyampaikan bahwa abu jenazah tidak langsung dikumpulkan setelah pembakaran karena masih dalam kondisi panas. Abu tersebut akan dimasukkan ke dalam guci pada 9 Mei 2025.
Selanjutnya, pada 12 Mei, abu jenazah akan dibawa ke altar untuk didoakan dalam rangkaian peringatan Tri Suci Waisak 2569 BE di Candi Borobudur.
Sebelumnya, keluarga sempat berencana menggelar kremasi di lahan milik Siti Hartati di Dusun Ngaran II, Desa/Kecamatan Borobudur. Namun rencana tersebut dibatalkan setelah mendapat penolakan dari warga.
Prajna mengatakan, keluarga bersyukur prosesi akhirnya dapat dilakukan di Bukit Dagi, tanpa mengganggu akses jalan masyarakat.
Seluruh prosesi tidak terbuka untuk media. Awak media dan tamu undangan yang tidak masuk ke area puncak Bukit Dagi hanya dapat menyaksikan siaran langsung prosesi dari tenda yang disiapkan di kaki bukit.(Dna)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com
ēčØ