top of page

SMA Pembangunan Jaya 2 Sidoarjo Gelar Dialog Lintas Agama: Merawat Budaya, Memperkuat Toleransi

SIDOARJO - analisapost.com | SMA Pembangunan Jaya 2 Sidoarjo sukses menggelar kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema "Cultural Preservation: Engaging Religion, Nurturing Tradition for Global Appreciation", Rabu (19/3/25).

Dialog Lintas Agama: Merawat Budaya, Memperkuat Toleransi
Dialog Lintas Agama: Merawat Budaya, Memperkuat Toleransi (Foto: Div)

Kegiatan ini mengangkat nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika melalui dialog lintas agama yang berlangsung di Aula sekolah lantai 3.


Acara ini menghadirkan narasumber dari berbagai agama, di antaranya: Deddy Adrianto, S.E. Ketua Walubi Surabaya, Wasudewa Bhattacarya,S.Ag.,M.Hum, perwakilan Kemenag Agama Hindu Jatim, Davit Anggoro Putro,S.Pd dari perwakilan Katolik, Pdt. Rully Antonius Haryanto,S.Si -Teol.,MA., perwakilan Kristen dan Dr. Imam Mukozali, S.Pd. MM, perwakilan Kemenag Agama Islam Sidoarjo.


Dalam dialog tersebut, para narasumber berbagi wawasan tentang pentingnya keberagaman budaya dan agama dalam membangun harmoni di tengah masyarakat global. Para siswa mengikuti diskusi interaktif dengan antusias, membahas bagaimana pelestarian budaya dapat berjalan selaras dengan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.


Kepala SMA Pembangunan Jaya 2 Sidoarjo, Suci Wulandari, menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan menanamkan pemahaman tentang toleransi serta apresiasi terhadap berbagai tradisi budaya dan agama di Indonesia.


"Melalui dialog lintas agama ini, diharapkan siswa semakin terbuka dalam menghargai perbedaan dan mampu menjadi agen perubahan yang membawa semangat keberagaman di tingkat global," ujarnya kepada awak media AnalisaPost saat ditemui disela-sela kegiatan.


Suci juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka, yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, berkolaborasi, dan memahami nilai-nilai kebangsaan.

Kepala SMA Pembangunan Jaya 2 Sidoarjo, Suci Wulandari
Kepala SMA Pembangunan Jaya 2 Sidoarjo, Suci Wulandari (Foto: Div)

Sesi dialog berlangsung dinamis dengan paparan narasumber yang relevan di kehidupan sehari-hari.


Ajaran Buddha, menurut Ketua Walubi Surabaya, Deddy Adrianto, menjelaskan konsep Metta (cinta kasih) dan Karuna (welas asih) menekankan pentingnya hidup berdampingan dengan damai.


"Dialog lintas agama dapat menjadi sarana untuk menghindari prasangka dan membangun pemahaman lebih dalam terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang ada dalam setiap budaya dan agama," ucapnya.


Dalam Hindu, konsep Vasudhaiva Kutumbakam (dunia adalah satu keluarga) sangat relevan dalam dialog lintas agama. Hindu mengajarkan toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman.


Menurut Wasudewa Bhattacarya, mengatakan bahwa dalam budaya dan keyakinan, dialog ini bisa menjadi sarana untuk memahami nilai-nilai budaya yang diwariskan dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat mempererat hubungan antarumat beragama.


Sementara itu, perwakilan Gereja Katolik, Davit Anggoro Putro,S.Pd, menegaskan pentingnya dialog dan kerja sama antaragama. "Diskusi ini membuka ruang untuk mencari titik temu dalam budaya dan nilai-nilai universal seperti keadilan, perdamaian, dan solidaritas. Dengan memperkuat toleransi, masyarakat dapat hidup dalam kebersamaan tanpa kehilangan identitas masing-masing," terangnya.


Sejalan dengan itu, Pdt. Rully Antonius Haryanto,S.Si -Teol.,MA., menyoroti ajaran Yesus Kristus yang menekankan kasih kepada sesama tanpa memandang perbedaan.


"Kegiatan ini menjadi bentuk nyata dari praktek kasih dalam tindakan, di mana umat Kristen dapat menunjukkan kepedulian terhadap sesama manusia dengan menghormati keberagaman budaya dan agama sebagai bagian dari rencana Tuhan bagi dunia," ungkapnya.


Dari perspektif Islam, Dr. Imam Mukozali, S.Pd. MM, menegaskan bahwa konsep tasamuh (toleransi) adalah prinsip utama dalam interaksi sosial.

Para siswa mengikuti diskusi interaktif dengan antusias
Para siswa mengikuti diskusi interaktif dengan antusias (Foto: Div)

"Al-Qur’an mengajarkan pentingnya menghormati perbedaan dan bekerja sama dalam kebaikan," katanya.


Ia menambahkan bahwa dialog lintas agama dapat mempererat hubungan antarumat dan menjauhkan masyarakat dari konflik berbasis perbedaan keyakinan.


Salah satu siswa kelas 10, Ida Ayu Hari Saputri Mahendra, mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberikan wawasan baru mengenai kesamaan nilai-nilai kebaikan dalam berbagai agama.


"Saya mendapatkan banyak penjelasan terkait agama meskipun kita berbeda. Setiap agama pasti mengajarkan hal yang sama, yaitu kebaikan. Baik dalam cara kita berkata, bersikap, maupun berpikir. Harapannya, kegiatan seperti ini semakin memperkuat toleransi antarumat beragama," tutupnya.


Melalui program P5, SMA Pembangunan Jaya 2 Sidoarjo terus berkomitmen membentuk generasi muda yang berwawasan luas, inklusif, dan berperan aktif dalam pelestarian budaya serta penguatan moderasi beragama. (Dna/Che)


Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com

Comments


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya