SURABAYA - analisapost.com | Deepavali atau Dewali merupakan hari raya besar bagi umat Hindu India dan diperingati di seluruh dunia termasuk di Indonesia yang jatuh pada tanggal 12 November 2023. Perayaan ini memiliki makna merayakan Kemenangan (Dharma) melawan Kejahatan (A Dharma).
Deepavali berasal dari bahasa Sansekerta yaitu "Deep" yang artinya "Baris" dan "Avali" berarti "Cahaya atau Nur" jadi Deepavali adalah barisan cahaya. Sementara masyarakat India menyebutnya sebagai "Festival Cahaya" yang identik dengan menggunakan "Diya" yakni lampu minyak dengan alas dari tanah liat untuk menerangi rumah.
Diwali jatuh pada bulan "Ashwayuja" dalam kalender Hindu, yang biasanya berkisar antara Oktober dan November dalam kalender Masehi. Jadi, perayaan ini memiliki tanggal yang berbeda setiap tahunnya.
"Ketika perayaan Diwali tiba, masyarakat Hindu India akan mendekorasi rumah-rumah mereka menjadi warna-warni , menggantungkan lentera dan berbagai bunga serta buah di persembahkan kepada Dewa dan Dewi khususnya Dewi Lakshmi. Rumah dihias dengan indah untuk mendatangkan berkah keuangan dan kesuksesan," ujar Mr Siwa, seorang pendeta keturunan India kepada awak media AnalisaPost.
Saat Depavali, tradisi membagikan manisan dan makanan ringan juga di suguhkan seperti muruku, halwa, jalebi, ladoo, gulab jamun dll. Namun satu hari sebelum Diwali, umat hindu melakukan pooja atau puja kepada leluhur atau orang yang sudah meninggal yang memiliki makna hampir sama dengan umat lain, zairah menjelang hari raya.
"Perayaan Diwali berlangsung selama lima hari, dimana masing-masing hari memiliki makna dan tradisi," jelasnya. Ia pun memaparkan makna rangkaian dari Dewali
Pooja Dhanteras
Adalah hari pertama perayaan Diwali. Masyarakat Hindu India akan membersihkan rumah dan berbelanja untuk mempersiapkan acara Dewali.
Pooja Leluhur (Tiwali Tukko)
Persembahan untuk para leluhur biasanya mereka meletakan makanan vegetarian atau yang tidak mengandung amis dan minuman. Usai puja untuk leluhur, dilanjutkan dengan meletakan alat-alat tulis, uang, beras, daun sirih, pinang diatas buku dan di taruh di altar untuk di doakan keesokan harinya.
Diwali atau Deepavali
Semua umat Hindu India akan pergi ke Kuil untuk sembayang. Tak hanya di kuil, mereka juga berdoa melakukan pemujaan Dewi Lakshmi di rumah masing-masing.
Padwa
Hari ke empat Diwali digunakan untuk berdoa dan memuja Dewa Khrishna
Bhai Dooj
Adalah doa untuk menghormati saudara-saudari mereka. Selain berdoa, orang-orang berkumpul dengan keluarga untuk menikmati makanan lezat dan membagikan permen atau kue kepada teman dan tetangga.
Lanjut disampaikan, "tak hanya pooja, mereka juga saling silahtuhrahmi ke rumah keluarga atau kumpul bersama teman-teman keturunan atau perkumpulan India yang tinggal di Indonesia khususnya Surabaya," ungkap Mr Siwa yang kerap di sapa Mr.Chan seorang pakar Fengshui selain sebagai pendeta. Tak hanya orang-orang India saja yang datang menemui, namun banyak tamu dari luar pulau dan luar negeri datang untuk berkonsultasi mulai seputar tata letak rumah, pembuatan nama perusahaan, perjodohan bahkan tanggal pernikahan.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Mr. Harry Jatiani seorang pengusaha kain di jalan Gula , Surabaya. Ia mengatakan bahwa,"Deepavali itu berasal dari cerita Dewi Sinta yang diculik oleh Rahwana. Kemudian Dewi Sinta berhasil di selamatkan oleh Hanoman (Kera Putih) pengikut setia Dewa Rama," ceritanya.
"Untuk memperingati itu, maka masyarakat bersuka cita atas kemenagan yang di raih oleh Hanoman. Jadi Deepavali adalah sebuah kemenagan Dharma melawan A Dharma. Dari sanalah asal mula Deepavali Sama halnya seperti Lebaran bagi umat Islam. Namun yang membedakan adalah tata cara karena budaya Indonesia," tutupnya mengakhiri. (Dna)
Dapatkan berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari dan ikuti berita terbaru analisapost.com di Google News klik link ini jangan lupa di follow
Comentarios