top of page

Upacara Penghormatan Dewa Dapur Sebelum Imlek: Tradisi Kuno yang Terus Dijaga Oleh Umat Buddha Maitreya

Diperbarui: 27 Jan

SURABAYA - analisappst.com | Dalam menyambut Tahun Baru Imlek, warga Tionghoa yang beragama Buddha biasanya sembayang kepada para dewa dan leluhur di berbagai penjuru dunia salah satunya masih mempertahankan tradisi kuno penghormatan kepada Dewa Dapur.

Dalam menyambut Tahun Baru Imlek, umat Buddha Maitreya masih mempertahankan tradisi kuno penghormatan kepada Dewa Dapur
Dalam menyambut Tahun Baru Imlek, umat Buddha Maitreya masih mempertahankan tradisi kuno penghormatan kepada Dewa Dapur (Foto: Div)

Upacara ini merupakan bagian penting dari budaya Tionghoa yang diwariskan turun-temurun sebagai bentuk penghormatan kepada roh penjaga rumah tangga.


Menurut kepercayaan kuno masyarakat Tionghoa, setiap rumah tangga yang mempunyai tempat sembayang kepada Dewa Dapur akan membuat upacara persembahan yang dikenal dengan nama Zhao Jun (灶君).


Dewa ini bertugas untuk mengawasi kehidupan sehari-hari di rumah dan melaporkan perbuatan penghuni rumah kepada Kaisar Langit pada akhir tahun.


"Sebelum imlek, ada namanya upacara penghormatan mengantar Dewa Dapur atau Zhao Jun menuju ke nirwana. Jadi mereka pulang ke nirwana untuk melaporkan kepada Tuhan yang Maha Esa tentang perilaku sehari-hari selama 1 tahun di bumi mendampingi," cerita Tirta Mutiara Sari, humas Vihara Dana Maitreya, Surabaya kepada awak media AnalisaPost saat ditemui, Rabu (22/1/25).


Dewa Zhao Jun menjaga setiap keluarga untuk mencukupi, sandang pangan, papan, seperti menyediakan transportasi, beras, pala, wija, buah-buahan, kacang-kacangan, rezeki anak cucu 1 keluarga dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, termasuk kehidupan dunia.


"Ini adalah sebuah culture Tionghoa yang sudah kuno tapi tetap dipertahankan di dalam Buddha Maitreya dimana orang suci mengajarkan kepada kita tentang bakti dan berterima kasih," terangnya.

Humas Vihara Dana Maitreya, Tirta Mutiara Sari dan Ketua Walubi Surabaya, Deddy Adrianto
Humas Vihara Dana Maitreya, Tirta Mutiara Sari dan Ketua Walubi Surabaya, Deddy Adrianto (Foto: Charles)

Dia menambahkan upacara ini dilakukan sebagai bentuk permohonan doa agar keluarga mendapatkan berkah, perlindungan, dan keberuntungan di tahun yang baru.


Pada perayaan yang biasanya diadakan satu minggu sebelum Imlek, umat Buddha Maitreya melakukan serangkaian ritual khusus di altar rumah masing-masing. Mereka menyiapkan beragam persembahan untuk sembahyang Dewa Dapur disebut Kou Bai Zhao Jun seperti manisan, kue beras, dan teh yang disusun rapi di hadapan patung atau gambar Dewa Dapur.


Tujuan dari pemberian manisan adalah agar laporan yang disampaikan oleh Dewa Dapur kepada Kaisar Langit bersifat baik dan penuh hal-hal manis.


Selain persembahan, prosesi ini juga melibatkan pembacaan doa-doa suci dan penyalaan dupa sebagai bentuk penghormatan.


Dalam beberapa komunitas, tradisi ini juga disertai dengan pelepasan gambar Dewa Dapur ke udara menggunakan kertas berisi doa yang dibakar, simbolik dari pengantaran laporan ke surga.


Tradisi penghormatan Dewa Dapur ini tidak hanya menjadi momen spiritual bagi umat Buddha Maitreya, tetapi juga sebagai kesempatan untuk mempererat hubungan keluarga. Para anggota keluarga berkumpul bersama untuk berdoa dan berbagi cerita tentang harapan di tahun mendatang.

Selain persembahan, prosesi ini juga melibatkan pembacaan doa-doa suci dan penyalaan dupa sebagai bentuk penghormatan.
Selain persembahan, prosesi ini juga melibatkan pembacaan doa-doa suci dan penyalaan dupa sebagai bentuk penghormatan (Foto: Charles)

Meski zaman telah berubah, umat Buddha Maitreya tetap berpegang teguh pada tradisi ini sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya leluhur serta sebagai sarana untuk menjaga harmoni dalam rumah tangga.


Dengan tetap melestarikan upacara ini, diharapkan nilai-nilai kebaikan dan kebersamaan dapat terus diteruskan ke generasi berikutnya. (Dna)


Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com

Comments


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya