Yusuf Martak: Prabowo Harus Mandiri, Bukan Diatur Jokowi
- analisapost
- 21 Jul
- 2 menit membaca
SURABAYA - analisapost.com | Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Yusuf Muhammad Martak, mempertanyakan intensitas pertemuan antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia menilai, kunjungan berulang Prabowo ke kediaman Jokowi di Solo dapat menimbulkan persepsi negatif di tengah publik.

Saat ditemui awak media AnalisaPost, Yusuf Martak menyebut bahwa kedekatan yang terlalu sering ditunjukkan antara Prabowo dan Jokowi justru dapat menurunkan kewibawaan seorang kepala negara.
"Pertemuan Prabowo dan Jokowi biasa saja. Adanya hal seperti itu tentu saja makin menguatkan bahwa persepsi bahwa posisi Prabowo berada di bawah kendali Jokowi. Prabowo seharusnya bersikap dan bertindak sebagai Presiden yang berdaulat," kata Yusuf Martak, Senin (21/7/25).
Menurut dia, kunjungan ke Solo seharusnya dilakukan atas dasar kepentingan negara atau penghormatan terhadap tokoh nasional.
"Datang berkali-kali ke Solo maksudnya apa? Kecuali dia menengok Jokowi yang lagi sakit, itu lain cerita. Atau beliau berkunjung ke tokoh nasional yang dihormati, dengan begitu dapat saya katakan Prabowo is nothing," ujarnya.
Yusuf menambahkan, masyarakat pun kini mulai mempertanyakan motif di balik pertemuan-pertemuan tersebut. Pihaknya tak ingin ikut campur lebih dalam dengan sikap Prabowo.
Ia mengatakan, sejumlah organisasi yang mendukung prabowo di persilahkan mengutarakan pendapat. Kedepannya, bersama dengan ulama dan tokoh pendukung Prabowo, GNPF Ulama akan menentukan sikap yang tegas.
"Presiden terpilih sebaiknya menjaga jarak secara proporsional guna menunjukkan kemandirian dan integritas kepemimpinannya ke depan," ucapnya.
Yusuf memandang Prabowo bisa menjadi seorang patriot yang mengendalikan pemerintahan bila ia tidak mau dikendalikan pihak yang cawe-cawe. Tinggal pilih sekarang, Prabowo akan menikmati apa yang dilakukan oleh pendahulunya atau akan berbenah.
"Kalau Prabowo ingin berbenah dan menunjukkan jiwa patriotismenya, maka ia harus menghindari skenario āmatahari kembarā dan tidak membiarkan dirinya dikendalikan. Caranya adalah dengan menempatkan orang-orang profesional yang benar-benar ahli di bidangnya,ā tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar publik mencermati bagaimana Prabowo akan menjalankan pemerintahannya dan memastikan tidak ada ruang bagi intervensi Jokowi dalam kabinet mendatang.
āHal ini penting jika kita berbicara mengenai keselamatan bangsa dan masa depan Indonesia,ā tandas Yusuf.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Prabowo Subianto terkait kritik tersebut. Namun, sebelumnya, Prabowo menyebut bahwa komunikasi yang baik dengan Jokowi merupakan bagian dari kesinambungan pemerintahan dan upaya menjaga stabilitas nasional. (Che)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com
ć³ć”ć³ć