AS-Indonesia Kembangkan Talenta Semikonduktor Unggul Melalui Venture Accelerator 2025
- analisapost

- 20 jam yang lalu
- 3 menit membaca
SURABAYA - analisapost.com | Program Semiconductor Venture Accelerator, yang disponsori Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya dan dilaksanakan oleh Arizona State University (ASU) bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), menggelar Final Pitch Competition pada 25 November 2025.

Ajang ini menampilkan potensi inovasi talenta muda Indonesia di sektor semikonduktor, sekaligus menegaskan komitmen Pemerintah AS dalam mendukung pendidikan berteknologi tinggi dan memperkuat keamanan rantai pasok global.
Delapan mahasiswa terpilih mempresentasikan ide usaha berbasis teknologi semikonduktor tingkat lanjut. Presentasi tersebut menjadi puncak dari proses pembelajaran intensif dan bimbingan selama beberapa bulan.
Para finalis menawarkan berbagai solusi untuk tantangan lokal maupun global mulai dari desain chip berbasis kecerdasan buatan (AI), pengembangan material berkelanjutan, hingga inovasi rangkaian elektronik untuk pemantauan lingkungan.
Panel juri terdiri dari para ahli dari pemerintah, industri, dan akademisi, yakni Rizki Triana Putri (Deputy Director for Electronics and Component Sector, Kementerian Perindustrian), Prof. Dr. Trio Adiono (Chairman of ICDeC), Ali Soebroto (President Director PT Panggung Electric Citra Buana), dan Dr. Andri Mahendra (Founder & CEO Nicslab Technology).
Setelah proses penilaian yang ketat, Riva Rizkiana Ramadhani terpilih sebagai pemenang melalui proposal berjudul “SusTech ID”, dan menerima pendanaan awal sebesar USD 500 untuk pengembangan proyeknya.
Program Semiconductor Venture Accelerator merupakan bagian dari inisiatif multi-fase untuk memperkuat jejaring akademik dan industri di sektor semikonduktor antara Amerika Serikat dan Indonesia.

Program ini diluncurkan pada Juli 2025 melalui Semiconductor Packaging and Characterization Concentration, yang diikuti lebih dari 60 mahasiswa dari ITS dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
Mereka menuntaskan sembilan mata kuliah intensif yang diajarkan oleh fakultas ASU dan dikembangkan bersama pemimpin industri internasional. Lebih dari 30 mahasiswa kemudian melanjutkan ke fase Accelerator, yang dipimpin oleh Dr. Brent Sebold, Hool Coury Law Professor of Entrepreneurship sekaligus Director of Entrepreneurship and Innovation, Ira A. Fulton Schools of Engineering, ASU.
Berbicara mewakili dewan juri, Rizki Triana Putri memuji capaian para finalis. "Para peserta menunjukkan pemahaman teknis yang kuat dan kreativitas luar biasa dalam menjawab tantangan nyata di bidang semikonduktor. Ide-ide mereka memiliki potensi besar untuk pengembangan ke depan, dan sangat menggembirakan melihat talenta seperti ini lahir dari Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Imam Baihaqi, Wakil Rektor Bidang SDM, Organisasi, dan Teknologi Sistem Informasi ITS, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam program ini.
"ITS bangga dapat berkolaborasi dengan ASU dan Konsulat Jenderal AS di Surabaya dalam program penting yang memperkuat kemitraan Indonesia-Amerika Serikat ini. Kualitas ide yang ditampilkan hari ini mencerminkan potensi luar biasa mahasiswa Indonesia dalam mendorong kemajuan teknologi global,” katanya.
Puspa Asih, Country Director Kantor Perwakilan ASU di Indonesia, menyampaikan apresiasi terhadap perkembangan peserta.
"Kolaborasi ini menunjukkan kuatnya kemitraan Indonesia dan Amerika Serikat dalam memajukan pendidikan dan inovasi semikonduktor. Perkembangan peserta selama program ini turut memperkuat talenta semikonduktor Indonesia dan memberdayakan mahasiswa untuk mewujudkan ide mereka menjadi dampak nyata," ujarnya.
Program ini juga menjadi model diplomasi pendidikan yang mempererat hubungan AS–Indonesia melalui kolaborasi sains dan teknologi. Selain memperkuat pengembangan talenta, inisiatif tersebut mendukung visi Indonesia Emas 2045, terutama dalam pembangunan ekosistem industri berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.

Christopher R. Green, Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, menegaskan pentingnya sektor ini dalam hubungan bilateral. "Amerika Serikat bangga memperdalam hubungan ekonomi dengan Indonesia di sektor berpotensi tinggi, termasuk kerja sama semikonduktor untuk memastikan rantai pasok yang aman dan tangguh. Kompetisi ini mencerminkan pentingnya kemitraan antara akademisi dan industri dalam mendorong pembangunan dan kemakmuran bersama,” jelasnya.
Dengan menjembatani keahlian akademik, kebutuhan industri, dan semangat kewirausahaan, Semiconductor Venture Accelerator tidak hanya mendukung ambisi Indonesia di sektor semikonduktor, tetapi juga memperkuat ekosistem global melalui inovasi bersama.
Program ini membekali talenta muda Indonesia untuk berkontribusi pada rantai pasok regional dan pengembangan teknologi semikonduktor selama bertahun-tahun mendatang. (Che/Dna)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com





Komentar