top of page

Awet Muda dengan Nano Gold, Inovasi Unesa yang Siap Go Publik

Diperbarui: 23 Mei

SURABAYA - analisapost.com | Dalam rangka menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) terus mendorong inovasi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu kontribusi nyata datang dari Prof. Dr. Titik Taufikurohmah, S.Si., M.Si., Guru Besar Kimia Analitik Spesifikasi Material Kosmetik Unesa, yang sejak 2017 telah meneliti dan mengembangkan teknologi nanogold.

Dokter Iva memberikan suntikan Nano Gold kepada kepada masyarakat
Dokter Iva memberikan suntikan nanogold kepada kepada masyarakat (Foto: Div)

Inovasi ini berfokus pada pemanfaatan partikel emas berskala nano sebagai formula untuk suntikan intravena. Partikel tersebut memiliki kemampuan menangkal radikal bebas dalam tubuh, meningkatkan kebugaran, membantu penyembuhan berbagai penyakit seperti stroke, serta memperlambat proses penuaan.


Pada 2021, Prof. Titik mulai memperkenalkan metode penyuntikan nanogold kepada masyarakat. ā€œSaya sudah mengujicobakan suntikan ini kepada 1.000 warga Surabaya. Hasilnya sangat positif tubuh lebih bugar, kulit cerah, dan imunitas meningkat,ā€ ungkapnya kepada awak media AnalisaPost, Sabtu (17/5/25).


Metode ini menggunakan dosis 200 mililiter nanogold murni berbeda dengan produk sejenis di pasaran yang biasanya dicampur dengan bahan lain seperti kolagen dan digunakan dalam dosis lebih kecil.


ā€œPartikel nano emas memiliki kemampuan antioksidan tinggi yang dapat menetralkan radikal bebas penyebab kerusakan sel. Injeksi langsung ke pembuluh darah membuat efeknya lebih cepat dirasakan, karena tidak perlu melalui sistem pencernaan,ā€ jelasnya.

Prof. Dr. Titik Taufikurohmah, S.Si., M.Si melakukan kegiatan sosialisasi dan penerapan hasil penelitian Nano Gold
Prof. Dr. Titik Taufikurohmah, S.Si., M.Si melakukan kegiatan sosialisasi dan penerapan hasil penelitian Nano Gold (Foto: Div)

Prof. Titik juga memastikan bahwa inovasi ini sejalan dengan ketentuan syariat Islam. "Saya berpegang pada Fatwa MUI Nomor 47 Tahun 2018 yang membolehkan penggunaan partikel emas untuk produk kosmetik bagi laki-laki, selama digunakan untuk kepentingan yang dibenarkan secara syar’i,ā€ tambahnya.


Produk berbasis nanogold ini tidak hanya digunakan untuk perawatan kulit, tetapi juga menunjukkan potensi sebagai terapi pencegah penuaan dini, berkat kemampuannya dalam menghambat oksidasi sel.


Prof. Titik berharap, melalui pendekatan riset dan teknologi, inovasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut agar memberi manfaat luas bagi masyarakat.


Tak hanya dalam bentuk suntikan, hasil penelitian ini juga diterapkan dalam bentuk krim kosmetik. Pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan memberikan suntikan nanogold kepada ribuan warga sekitar, bekerja sama dengan dr. Iva.


Selain itu, krim berbasis nanogold telah diujicobakan kepada sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).


Salah satu bentuk praktik pembelajaran terjadi dalam kegiatan Ujian Akhir Semester (UAS) Mahasiswa Jurusan Kimia Kosmetik Unesa. Lima kelompok mahasiswa, masing-masing terdiri dari empat hingga lima orang, membuat berbagai ramuan kosmetik berbahan dasar nanogold

Mencatat semua data salah satu bentuk praktik pembelajaran dalam Ujian Akhir Semester (UAS) Mahasiswa Jurusan Kimia Kosmetik Unesa
Mencatat semua data salah satu bentuk praktik pembelajaran dalam Ujian Akhir Semester (UAS) Mahasiswa Jurusan Kimia Kosmetik Unesa (Foto: Div)

Produk yang dibuat antara lain moisturizer dengan ekstrak oat, day cream, night cream, sunblock, dan body lotion semuanya diformulasikan untuk membantu menjaga kesehatan kulit, khususnya kulit kering yang banyak dialami remaja.


ā€œManfaat kegiatan ini, kami bisa belajar menyosialisasikan produk kami kepada masyarakat, seperti yang dilakukan hari ini bersama Prof. Titik,ā€ cerita salah satu mahasiswa kepada awak media AnalisaPost.


Ulliaturrohma, mahasiswa UNESA peserta PKM, juga mengaku telah mencoba produk nanogold buatan Prof. Titik.


ā€œKulit saya awalnya berjerawat. Setelah rutin menggunakan krim ini, jerawat mulai berkurang. Yang saya suka, krimnya tidak lengket di wajah. Memang tidak instan, harus melalui proses bertahap, tapi hasilnya terasa,ā€tuturnya sambil tersenyum.


Rohma, mahasiswa semester 4 Jurusan Kimia dengan peminatan Kosmetik, menambahkan bahwa banyak produk perawatan kulit yang ada di pasaran seringkali tidak cocok. ā€œSelain lengket, kadang bikin wajah berminyak. Produk Prof. Titik beda bukan karena saya mahasiswinya, tapi karena memang terasa manfaatnya,ā€ ungkapnya.


Pada kegiatan sosialisasi dan penerapan hasil penelitian nanogold dalam bentuk produk kosmetik dan suplemen yang berlangsung di lingkungan rumah Prof Titik, turut hadir pula Prof. Dr. Rindawati, M.Si., dan Prof. Dr. Ir. Dyah Hariani, M.Si.Ā Kedua guru besar ini juga telah mencoba penggunaan produk berbasis nanogold dan menyatakan ketertarikannya terhadap manfaat yang dihasilkan.

Ulliaturrohma, mahasiswa UNESA semester empat, peserta PKM
Ulliaturrohma, mahasiswa UNESA semester empat, peserta PKM (Foto: Div)

Melalui kegiatan ini, Unesa menunjukkan komitmennya dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tidak hanya unggul dalam pendidikan dan pengajaran, universitas ini juga aktif menciptakan solusi nyata melalui riset dan pengabdian kepada masyarakat.


Inovasi nanogold adalah bukti bahwa perguruan tinggi dapat berperan sebagai agen perubahan melalui pendekatan sains dan teknologi.(Che/Dna)


Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com

Comments


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya