top of page

Benarkah Atlantis Pernah Ada di Indonesia

SURABAYA - analisapost.com | Keberadaan Atlantis, pulau yang hilang menjadi pembahasan dan diangkat dalam film dan novel. Atlantis atau Atlantika merupakan sejarah yang pertama kali disebut oleh Plato seorang Filsuf ternama dari Yunani. Dia kenal karena pemikirannya sampai sekarang. Salah satu tulisannya yang masih memberikan dampak besar pada manusia adalah Timaeus dan Critias. Pada karyanya ini Plato menyebutkan tentang "Negeri Yang Hilang, Atlantis" hingga sekarang masih menjadi misteri.

Catatan para Filsuf mengenal samudra Atlantik sebagai samudra yang tersambung dan mengelilingi dunia
Catatan para Filsuf mengenal samudra Atlantik sebagai samudra yang tersambung dan mengelilingi dunia (Sumber: AnalisaPost)

Benarkah Atlantis itu Mitos?

Palto menulis Atlantis adalah suatu tempat yang jauh di samudera Atlantik, terhampar di seberang pilar-pilar Herkules dan memiliki angkatan laut yang menaklukan Eropa Barat dan Afrika 3500 tahun silam sebelum waktu Solon atau sekitar tahun 1500 SM. Setelah gagal menyerang Yunani, pulau ini tenggelam ke dalam samudera. Atlantis dianggap sebagai mitos yang dibuat Plato untuk mengilustrasikan teori politik.


Namun dalam catatannya dulu para Filsuf mengenal samudra Atlantik sebagai samudra yang tersambung dan mengelilingi dunia. Samudera ini kemudian terbagi menjadi Fasifik, Hindia dan Atlantik.


Indonesia sebenarnya di sebut lokasi kuat Atlantis. Bukti Mengapa Indonesia merupakan Atlantis Yang Hilang. Dalam catatannya posisi terjauh samudera Atlantik ada di ujung laut China Selatan yang menuju ke Sundalandia. Hal ini dikuatkan dengan ungkapan Plato, Atlantis adalah jalan untuk menuju pulau-pulau lain, dan dari sana dapat mencapai ke Benua di seberangnya meliputi samudera yang sebenarnya.


Atlantis Sebenarnya Sampai di Mana?

Lewat pernyataan ini Sundalandia memang menjadi jalan ke pulau-pulau lain misalnya, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Mindanao, dan Luzon. Hal ini juga berseberangan dengan benua Sahul yang kini terpisah menjadi Australia, Papua dan daratan yang dulunya selalu terhubung sebelum bencana besar terjadi.


Selain tempat, Plato juga menggambarkan berbagai hal spesifik seperti iklim yang ada di Atlantis. Pada dialognya dikatakan, matahari ada diatasnya. Manfaat curah hujan tahunan, kelimpahan air, iklim panas yang sangat baik dan musim panas serta musim dingin.


Dari beberapa pernyataan ini, bisa ditafsirkan bahwa Plato memberikan petunjuk tentang negeri dengan iklim tropis. Istilah musim panas dan musim dingin, tidak mengacu pada negeri empat musim dan bisa juga mengacu pada Indonesia yang memiliki dua musim kemarau dan musim hujan.


Dalam Critias, Plato juga mengatakan,"Atlantis memiliki tanah yang subur, kayu yang berlimpah, budidaya petani sejati, alam yang mulia, hasil bumi rempah-rempah, dan dua kali panen setiap tahun," ujarnya.

Plato juga menggambarkan berbagai hal spesifik seperti iklim yang ada di Atlantis. Pada dialognya dikatakan, matahari ada diatasnya.
Plato juga menggambarkan berbagai hal spesifik seperti iklim yang ada di Atlantis. Pada dialognya dikatakan, matahari ada diatasnya.(Sumber: AnalisaPost)

Kata-kata ini jelas menggambarkan kekuatan alam Indonesia dimasa lampau dan sekarang sudah digerus dengan menjadi perumahan dan gedung bertingkat. Tapi dari deskripsi tadi, masalah tanah subur, air berlimpah, budi daya tani sejati memang menggambarkan Indonesia.


Apalagi hasil bumi rempah-rempah Indonesia sudah terkenal dari dulu. jadi pemicu bangsa kolonial, menjajah bangsa kita jaman dahulu.


Penggambaran terkenal dari Atrantis juga di idamkan oleh semua orang karena Plato menyebutkan,"disana ada mineral mahal yang sangat berlimpah. Bahkan hingga hari ini Indonesia masih punya cadangan mineral berharga," terangnya.


Ada satu hal membuat Indonesia mirip dengan Atlantis yaitu Orichalcum, merupakan sebuah mineral yang lebih berharga kepingan emas pada masa Palto karena bisa memancarkan cahaya merah bagaikan api.


Menurut Dhani Irwanto, penulis dari buku "Atlantis Kota Yang Hilang" ada di laut Jawa, Orichalcum menghasilkan Zirconium karena ciri-cirinya bisa bersinar merah dianggap sama. Dan siapa sangka kalau Zirconium sangat berlimpah di Kalimantan.


Kemudian situs gunung Padang juga menjadi bukti kuat bahwa Atlantis dulunya ada di Indonesia. dr.Ali Akbar, arkeolog Universitas Indonesia, mengkalim Atlantis yang hilang wajar kalau dikaitkan dengan situs gunung Padang. Hal tersebut dikarenakan berdasarkan penelitian situs gunung Padang dibuat oleh peradaban manusia yang hidup 5200 Tahun Sebelum masehi (SM).

Plato seorang Filsuf ternama dari Yunani
Plato seorang Filsuf ternama dari Yunani

Sementara ilmuwan asal Brasil, Arysio Nunes dan Santos, dalam bukunya "Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitive Localization of Plato's Lost Civilization" membandingkan beberapa negara dengan ciri-ciri Benua Atlantis muali dari luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi hingga bercocok tanam, penelitiannya menghabiskan 30 tahun.


Santos akhirnya menyimpulkan jika Indonesia adalah Benua Atlantis. Ia pun menunjukan Pulau natuna, Kepulauan Riau sebagai kota yang misterius itu.


Meskipun begitu, para ilmuwan sudah sepakat mengatakan ada benua yang tenggelam di Indonesia namanya Sundaland. Benua yang tenggelam ini adalah wilayah laut dangkal antara Sumatera dan Kalimantan.


Artinya peradaban kehidupan manusia modern lebih tua daripada peradaban Mesir, Mesopotamia yang berusia sekitar 300-400 tahun Sebelum Masehi (SM), jadi kalau Plato menyebutkan peradaban Atlantis ada pada 11.000 tahun SM, situs Padang inilah yang paling mendekati peradaban mereka. (Dna)


Dapatkan berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari dan ikuti berita terbaru analisapost.com di Google News klik link ini jangan lupa di follow.

522 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page