Jembatan Kayu Rancangan Mahasiswa Surabaya Raih Silver Award di Singapura
- analisapost
- 5 Mei
- 2 menit membaca
SURABAYA - analisapost.com | Tim mahasiswa dari Program Studi Civil Engineering Universitas Kristen Petra (Petra Christian University/PCU), Surabaya, berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Mereka meraih Silver Award dalam ajang International Bridge Design Competition (BDC) yang digelar di Nanyang Technological University (NTU), Singapura, pada 12–13 April 2025.
Kompetisi ini merupakan ajang bergengsi yang menantang mahasiswa teknik sipil dari berbagai negara untuk merancang jembatan berbahan dasar kayu balsa dan kayu bass. Tahun ini, tantangan didasarkan pada studi kasus Sungai Manggis Quirk.
Tim bernama Civil @PCU, yang terdiri dari Cornelius Jefferson Tjahjono, Timothy Christian Sayogo, dan Winston Tankoma, sukses menyisihkan 172 tim dari universitas ternama di Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Filipina.
"Kami sangat senang dan tidak menyangka bisa meraih penghargaan ini, apalagi harus bersaing dengan universitas-universitas kelas dunia," ujar Winston, mewakili tim.
Tantangan utama yang mereka hadapi adalah pengumuman studi kasus yang baru diberikan pada hari-H lomba. Dalam waktu hanya enam jam, mereka harus merancang jembatan, menyusun video presentasi, serta memaparkan solusi teknis dalam bahasa Inggris di hadapan dewan juri dari perusahaan teknik internasional ternama.
Dengan menggabungkan struktur rangka batang tipe Howe dan Pratt, mereka menciptakan desain jembatan bernama “Basic Legendary Truss Bridge”. Jembatan ini dinilai sederhana, kuat, dan efektif.
Terbukti, konstruksi yang hanya berbobot 14,94 gram mampu menahan beban hingga 224,51 Newton atau setara 22,9 kilogram.
Kriteria penilaian dalam kompetisi meliputi efisiensi material, estetika desain, dan performa saat pengujian beban, dengan bobot penilaian hingga 80 persen.
Persiapan panjang turut mendukung keberhasilan ini. Cornelius dan Winston terlebih dahulu berdiskusi dengan dosen pembimbing mereka, Ruben Adicahya, S.T., M.T., untuk menyusun konsep dasar desain.
"Kami juga membagi tugas dan rutin latihan, agar saat lomba dapat saling melengkapi," tambah Cornelius.
Meski baru pertama kali mengikuti lomba internasional, tim ini sukses mencuri perhatian sebagai “kuda hitam”. Mereka berharap pencapaian ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi mahasiswa berikutnya untuk terus berkarya dan berprestasi di level global.(*)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com
Comments