Bupati Jembrana Buka Pelatihan Pengembangan Kapasitas Usaha untuk 680 Pelaku UMKM di Jembrana
- analisapost
- 3 Okt
- 2 menit membaca
JEMBRANA - analisapost.com | Sebanyak 680 pelaku usaha mikro di Kabupaten Jembrana mengikuti kegiatan Pengembangan Kapasitas Usaha bagi penerima bantuan modal usaha dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, di Ballroom Gedung Kesenian Ir. Soekarno, Jumat (3/10).

Kegiatan yang mayoritas diikuti oleh kaum ibu pelaku usaha ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna, bersama jajaran Forkopimda Jembrana, serta perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia Provinsi Bali, dan Pangkalan TNI AL Denpasar.
Dalam sambutannya, Bupati Kembang Hartawan menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada PT PNM atas dukungan nyata bagi pelaku usaha kecil di daerahnya. Ia mengungkapkan, hingga saat ini PT PNM telah menyalurkan bantuan permodalan sebesar Rp 29 miliar kepada masyarakat Jembrana.
"Saya secara pribadi dan mewakili masyarakat Jembrana menyampaikan terima kasih karena kami sudah diperhatikan. Bahkan ada Rp 29 miliar yang sudah dicairkan di Jembrana,” ujar Kembang Hartawan.
Bupati Kembang menekankan bahwa pelatihan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi momentum penting untuk meningkatkan kemampuan para pelaku usaha, terutama kaum ibu, dalam mengelola modal dan mengembangkan usaha secara berkelanjutan.
"Harapannya setelah pelatihan ini ibu-ibu semua bisa mengelola uang dengan baik. Kita tidak cukup punya produk yang baik saja, tetapi juga harus bisa membuat pelanggan senang dan cinta pada produk kita,"tambahnya.
Lebih lanjut, Bupati Kembang menjelaskan pentingnya penguasaan soft skill dalam dunia usaha. Pemerintah Kabupaten Jembrana, kata dia, telah menyediakan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) sebagai wadah pelatihan dan pendampingan bagi pelaku UMKM.

"Di PLUT kita ajarkan bagaimana membuat produk, mengemas, memasarkan dengan teknik digital marketing. Termasuk juga mengurus perizinan, BPOM, SPP-IRT dan lainnya," jelasnya.
Ia juga menegaskan perlunya sinergi lintas sektor untuk memperkuat ekosistem UMKM di Jembrana.
"Kami tidak bisa bekerja sendiri, butuh dukungan dari berbagai pihak. Harapan kami, dari sebuah kota kecil ini akan tumbuh UMKM hebat dari Jembrana,” tutupnya.
Sementara itu, Pimpinan Cabang PNM Denpasar, Leonardus Yosi Tyas Himawan, menjelaskan bahwa bantuan modal usaha yang diberikan kepada masyarakat bersifat tanpa jaminan. Hingga saat ini, total penyaluran dana mencapai Rp 29 miliar, dengan nominal pinjaman antara Rp 2 juta hingga Rp 15 juta per orang.
"Kami hadir di sini memberikan modal usaha tanpa jaminan sama sekali. Dana ini digunakan untuk modal usaha, dan harapannya bisa diputar untuk kemajuan masyarakat ultra mikro di Kabupaten Jembrana,” ungkap Himawan.
Menurutnya, di Jembrana saat ini terdapat 736 kelompok usaha binaan PNM, masing-masing beranggotakan antara 10 hingga 30 orang.
Melalui kegiatan pelatihan ini, PT PNM bersama Pemkab Jembrana berharap para peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga mampu menjadi UMKM tangguh dan berdaya saing yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan masyarakat dalam memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan di Jembrana. (Dna)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com
Komentar