Cara Asik Belajar Bahasa Prancis Bersama SDN Dr.Sutomo I/323 Surabaya
top of page

Cara Asik Belajar Bahasa Prancis Bersama SDN Dr.Sutomo I/323 Surabaya

SURABAYA - analisapost.com | Ada berbagai cara yang dapat dilakukan oleh sekolah untuk meningkatkan kemampuan siswa. Salah satunya adalah dengan membangun jejaring atau kolaborasi antar sekolah, baik yang di dalam maupun di luar negeri. Metode ini dapat dianggap sebagai metode yang paling efektif sekaligus menyenangkan.

Cara Seru Belajar Bahasa Prancis Bersama native speaker Direktur IFI Surabaya, Sandra Vivier
Cara Seru Belajar Bahasa Prancis Bersama native speaker Direktur IFI Surabaya, Sandra Vivier (Foto: Div)

Remainar Wiyoga Putri, S.Pd, guru wali kelas 5, menjelaskan kepada awak media AnalisaPost bahwa tujuan kunjungan Institut Francais Indonesia (IFI) Surabaya ke SDN Dr.Sutomo I/323, Jl. Kupang Segunting III No.12A Surabaya, adalah untuk saling bertukar informasi.


IFI Surabaya merupakan institusi di bawah Kedutaan Besar Prancis yang berperan sebagai penghubung antara Prancis dan Surabaya dalam bidang kerjasama kebudayaan, linguistik, dan kerjasama perguruan tinggi.


"Dalam awalnya, kami menghadiri acara open house di Wisma Jerman yang juga bekerja sama dengan Institut Francais Indonesia (IFI) Surabaya. Kami diajak untuk berkeliling dan menonton film pembelajaran bahasa Jerman. Ketika ditawarkan kesempatan untuk mengenal bahasa Prancis, kami dengan senang hati menerimanya. Kemudian, saya mengajukan hal ini kepada kepala sekolah dan beliau menyambutnya dengan baik," cerita wanita yang sering disapa Puput ini.


"Ide dari pembelajaran ini adalah agar anak-anak dapat memahami bahasa asing, khususnya bahasa Prancis, serta budaya luar. Sambil bermain, mereka dapat belajar bahasa dengan cara yang menyenangkan," tambahnya, Senin, (19/3/24).


"Harapannya adalah dapat memotivasi siswa untuk berkembang dan mengenal budaya selain budaya Indonesia. Sehingga setelah mereka lulus dari SD, mungkin akan muncul keinginan untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri," ungkapnya.


Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Ida Ayu Savitri, S.Pd, wali kelas 4 di SDN Dr. Sutomo I/323, Surabaya. Dalam program yang mereka koordinasikan, Ida berharap semua siswa dapat mengembangkan kemampuan berbahasa asing secara aktif dan mampu berkolaborasi dengan baik.

Remainar Wiyoga Putri, S.Pd (kiri) dan  Ida Ayu Savitri, S.Pd (kanan)
Remainar Wiyoga Putri, S.Pd (kiri) dan Ida Ayu Savitri, S.Pd (kanan) (Foto: Div)

"Sebagai tanggapan atas permintaan dari IFI, mereka akan mengajar bahasa Prancis di kelas 4 sebagai langkah awal. Oleh karena itu, kami telah mempersiapkannya dan anak-anak pun meresponsnya dengan baik," ucap Ida, wali kelas 4.


Dengan mempelajari bahasa asing, anak-anak dapat memperluas jaringan hubungan dengan berbagai negara, serta meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum, sekaligus membantu memupuk toleransi dan saling menghargai terhadap perbedaan budaya.


Sementara itu, Direktur IFI Surabaya, Sandra Vivier, menjelaskan bahwa kunjungan mereka ke SDN Dr. Sutomo I Surabaya bertujuan untuk memperkenalkan bahasa Prancis dan bertukar informasi dalam suasana yang akrab, mendorong siswa untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan cara yang mudah dipahami oleh mereka.


"Institut Francais Indonesia (IFI) memiliki misi memperkenalkan bahasa Prancis secara luas di sekolah-sekolah. Kebetulan, tanggal 20 Maret merupakan Pekan Frankofoni di Indonesia atau Hari Bahasa Prancis yang dirayakan di seluruh dunia oleh Organisasi Frankofoni Internasional (OIF), karena bahasa Prancis tidak hanya digunakan di Prancis, tetapi juga di 104 negara," terangnya, yang diterjemahkan oleh Rosa Karenina sebagai Penanggung Jawab Pengajaran kepada awak media AnalisaPost.


Rosa menambahkan bahwa selain bahasa, IFI juga menyelenggarakan kegiatan budaya dan aktivitas lainnya. Keragaman budaya dan kebangsaan yang ada di Belgia, Kanada, Monako, Senegal, Swiss, Aljazair, Kamerun, dan Tunisia juga disorot dalam kegiatan ini.


"Ini adalah kegiatan tahunan. Selain itu, jika ada institusi atau sekolah yang meminta kami untuk memberikan edukasi tentang bahasa Prancis dan budaya Prancis, kami akan dengan senang hati hadir. Kami juga menyelenggarakan kegiatan terbuka untuk umum, seperti open house," tambahnya.

Rosa Karenina, penanggung jawab pengajaran (Kiri) dan Filza, siswi kelas 4 SD
Rosa Karenina, penanggung jawab pengajaran (Kiri) dan Filza, siswi kelas 4 SD (Foto: Div)

Sebagai bahasa kedua dalam pertukaran informasi internasional, bahasa Prancis memiliki peran penting dalam membuka akses ke dunia. Bahasa Prancis juga memfasilitasi dialog lintas batas antara berbagai identitas budaya yang berbeda dan menciptakan gambaran yang kaya akan imajinasi.


Dari pantauan awak media AnalisaPost, terlihat bahwa murid-murid dengan antusias mendengarkan materi. Suara tawa pun terdengar di dalam kelas.


Terdengar Rosa Karenina berseru, "Bonjour (dibaca bohn-zhoou) artinya Halo/Selamat Pagi.

Comment vous appelez-vous? (dibaca ko-mong vuz ah-pley vu) artinya Siapa namamu?" tanya Rosa kepada Filza, salah satu siswa kelas 4.


"Je m'appelle Filza," jawab gadis kecil tersebut dengan singkat dan sedikit malu-malu.


Ketika ditanya darimana dia mempelajari pertanyaan tersebut, ia menjawab, "Saya belajar dari kakak saya. Kebetulan, kakak saya mempelajari bahasa Prancis sendiri melalui youtube," ujarnya dengan senang..(Dna/Che)


Dapatkan berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari dan ikuti berita terbaru analisapost.com di Google News klik link ini jangan lupa di follow.

bottom of page