top of page

Dari Sebuah Garasi Menjadi Sekolah Paud Melati Trisula Rayakan Ultah Ke-13

Diperbarui: 7 Feb 2023

SURABAYA - analisapost.com.| Tak ada yang tampak istimewa dari tempat itu. Hanyalah sebuah rumah dengan desain yang tak jauh berbeda dengan rumah-rumah di sekitarnya. Orang akan tercengang ketika mengetahui bahwa di garasi rumah tersebut ada tempat untuk mendidik anak-anak inklusi yang memang tidak tergolong mampu ketika sampai di jalan Yos Sudarso No 63 Sidoarjo.

Kepala Dinas Sosial Sidoarjo, Drs.Ahmad Misbahul Munir,M.SI saat berkunjung ke sekolah Paud Melati Trisula, Senin (30/1/23) (Foto: Div)

Sekolah swasta ini tidak terlalu mewah, terdengar suara riuh rendah anak-anak di halaman garasi rumah. Suara ceria dan penuh semangat untuk merayakan Ulang Tahun Sekolah Paud Melati Trisula yang ke 13 tahunnya pada hari Senin (30/01/23) seiring kedatangan Kepala Dinas Sosial Sidoarjo, Drs.Ahmad Misbahul Munir,M.SI dan Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Komnas Perlindungan Anak Kota Surabaya, Syaiful Bachri,SP yang ingin melihat dari dekat aktifitas belajar anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah ini.


Raut wajah Lusi Heruningtiyas pengelola Paud Inklusi Melati Trisula terlihat haru menyampaikan ucapan terima kasih karena telah bersedia hadir dan hal ini juga di sampaikan kepada semua orang tua murid yang dengan setia mendidik dan mempercayakan sekolah ini sebagai tempat mereka belajar.

Misbah Kadis Sosial juga menyampaikan apresiasinya atas perjuangan yang sudah dilakukan yayasan inklusi Melati Trisula ini, dengan memberikan pembelajaran sejak dini kepada anak-anak yang membutuhkannya.

ā€œKarena di sekolah ini, selain anak berkebutuhan khusus, juga memberikan pendidikan kepada anak-anak jalanan dengan gratis ini merupakan bentuk kasih sayang sesungguhnya," ujarnya kepada awak media Analisa Post saat di jumpai usai memberikan kata sambutan.

Sementara itu Reza Resita Sari Kepala Sekolah Paud Melati Trisula, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua orang tua murid yang dengan setia mendidik dan mempercayakan sekolah ini sebagai tempat mereka belajar.

Salah satu siswa Berkebutuhan Khusus tersenyum bahagia saat memberikan cindera mata kepada bundanya (Foto: Div)

Reza tidak menyangka, jika para orang tua memiliki kepedulian tinggi kepada anak didiknya. ā€œSaya terharu dan bersyukur atas kedatangan kerjasama para mama-mama dan mempercayakan ke sekolah kami ini,ā€ tuturnya. "Saya berharap sekolah ini bisa lebih maju dan lebih baik sehingga menciptakan generasi bangsa berakhlak mulia dan berkarakter," tutup wanita cantik yang penuh energik mengakhiri perbincangannya saat dikonfirmasi oleh awak media Analisa Post.


Syaiful bachri, Ketua LPA Komnas Perlindungan Anak Kota Surabaya juga memberikan pesan dan menekankan pentingnya pendidikan karakter. Karena pendidikan anak usia dini menerapkan prinsip belajar sesuai dengan kemampuan anak, belajar sesuai dengan kebutuhan anak.


"Tidak terasa sudah 13 tahun Paud Melati Trisula dan ini adalah sebuah perjuangan yang luar biasa dari cuma sekedar garasi yang dipakai untuk sekolah, hingga kini 13 tahun. Kami dari Komnas Perlindungan Anak berharap, tolong jaga anak-anak kita, generasi kita. Mereka anak-anak hebat yang ada di hadapan saya," pesannya saat memberikan sambutan.


Kelas Paud Melati Trisula kelas yang berbeda dari kelas-kelas pada umumnya. Ruang kelasnya berukuran 3 x 10 meter tanpa ada meja dan kursi. Ya, awalnya ruang kelas itu memanglah sebuah garasi. Dindingnya dari papan ditempeli aneka macam benda, mulai dari papan tulis, gambar hewan, tumbuh-tumbuhan, karya siswa, jadwal piket dan pelajaran, hiasan dari kertas berwarna-warni hingga buku-buku milik siswa.


Ruangan itu juga dilengkapi almari untuk barang-barang siswa, rak buku, karpet, serta meja dan kursi kecil ala kadarnya. Tak ada kursi pembelajaran dilakukan dengan berlesehan.


Lusi Heruningtiyas pengelola Paud Inklusi Melati Trisula menjelaskan bahwa Paud Melati Trisula merupakan kelas khusus yang disediakan untuk menyiapkan anak-anak agar menjadi pemimpin dan siap dipimpin. Bu Lusi tak berdiri sendiri. Tahun 2010, beliau berjuang bersama kawan-kawannya yang seide.

Salah satu guru bercerita kepada awak media Analisa post, pernah ada orang tua yang mampu dengan memiliki anak berkebutuhan khusus, mereka mencoba mendatangi beberapa sekolah, namun banyak ada penolakan-penolakan. Saat mereka hampir putus asa, mereka menemukan sekolah Paud Melati Trisula. Walaupun sekolah ini sangat sederhana, mereka sangat bersyukur akhirnya menemukan tempat belajar untuk buah hatinya.


Karena eratnya rasa kekeluargaan, para orang tuapun sering curhat kepada guru-guru. Komunikasi antara pihak sekolah, siswa, dan wali murid sangatlah baik. Para wali murid difasilitasi dengan adanya paguyuban. Setiap bulan para wali murid dan pihak sekolah mengadakan pertemuan untuk melaporkan kemajuan belajar siswa. Ada pula wali murid yang setiap hari menanyakan perkembangan anaknya pada guru kelas.


"Gurunya pun seperti orang tua sendiri,ā€ ungkap salah satu orang tua murid. Para siswa dibebaskan bermain apa pun atau sekadar tiduran. Tak jarang beberapa siswa enggan pulang ketika orang tuanya datang menjemput. Mereka lebih merasa nyaman berada di Sekolah.(Dna/Che)

Dapatkan update berita pilihan dan berita terkini setiap hari dari analisapost.com

Kommentarer


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya