top of page

Festival Dongeng Surabaya Hidupkan Kembali Cerita sebagai Fondasi Karakter Anak

SURABAYA - analisapost.com | Tradisi mendongeng kembali mendapatkan ruang di tengah masyarakat. Para pendidik, orang tua, dan komunitas literasi kini giat menghidupkan kembali kegiatan bercerita sebagai metode pembelajaran yang efektif bagi anak.

SYARAT TANGAN TATULI diperagakan Bunda Inge dan Kak Aio di tengah teman-teman dari Komunitas Tatuli usai pementasan Sabtu, 29 November 2025
SYARAT TANGAN TATULI diperagakan Bunda Inge dan Kak Aio di tengah teman-teman dari Komunitas Tatuli usai pementasan Sabtu, 29 November 2025

Bagi pengajar PAUD dan TK menilai mendongeng bukan hanya sekedar hiburan, tetapi tetapi sarana pendidikan karakter yang mampu membantu anak mengenali emosi, memahami nilai baik dan buruk, menambah kosakata, hingga melatih konsentrasi.


Pendongeng nasional Ariyo ZidniĀ atau Kak Aio, pendiri Ayo Dongeng Indonesia, menegaskan bahwa inti mendongeng adalah memahami cerita sebelum membawakannya.


"Mendongeng itu menceritakan kembali. Pendongeng harus memahami cerita terlebih dahulu, baru memainkan intonasi dan gestur untuk menghidupkan tokoh," ujarnya dalam workshop pelatihan mendongeng di Surabaya, Sabtu (29/11/25).


Lokakarya bertajuk "Temukan Rahasia Buku yang Bercerita" tersebut diselenggarakan secara inklusif dengan dukungan juru bahasa isyarat (JBI) bagi peserta difabel rungu.


Kak Aio memberikan pemahaman mendasar tentang proses membaca dan mendongeng dengan benar. Ia menegaskan bahwa mendongeng bukanlah seni yang sulit dikuasai, melainkan keterampilan yang lahir dari pemahaman penuh terhadap cerita.


"Mendongeng itu sederhana. Tidak perlu memakai diksi rumit seperti menulis. Kuncinya memahami alur cerita, mengenali karakter, memperhatikan tanda baca, dan memanfaatkan ilustrasi." jelasnya.


Menurutnya, banyak pendidik dan orang tua hanya membaca teks cerita apa adanya, tanpa penghayatan. Padahal, keberhasilan mendongeng bergantung pada pemahaman terhadap alur, konflik, dan pesan moral. "Jika sudah memahami, improvisasi jadi lebih mudah. Anak-anak pun lebih terlibat," katanya.


Ia juga mengingatkan pentingnya membangun komunikasi melalui dongeng sejak dini. "Bahkan sejak dalam kandungan, terutama trimester akhir, anak sudah bisa dirangsang dengan dongeng. Guru di sekolah dan para pendamping di panti jompo pun dapat menggunakan dongeng sebagai media komunikasi yang penuh empati," tambah Kak Aio.

Ketua Umum Kumpul Dongeng, Ariani Safitri (Bunda Inge) sekaligus penggagas Festival Dongeng Surabaya lewat kolaborasi lintas komunitas dan dinas
Ketua Umum Kumpul Dongeng, Ariani Safitri (Bunda Inge) sekaligus penggagas Festival Dongeng Surabaya lewat kolaborasi lintas komunitas dan dinas (Foto: Div)

Berdasarkan pantauan AnalisaPost, memasuki tahun ke-10 penyelenggaraan, puncak Festival Dongeng SurabayaĀ pada Sabtu (30/11) digelar di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur (Dispusip Jatim). Acara dibuka dengan peluncuran buku ā€œ14 Cerita Eksplorasi STEAMā€, yang disambut antusias peserta.


Buku tersebut merupakan antologi cerita anak yang menggabungkan unsur sains, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika dalam bentuk dongeng yang sederhana dan menarik.


Ketua Umum Kumpul Dongeng sekaligus penggagas festival, Ariani Safitri (Bunda Inge), mengatakan bahwa buku ini merupakan hasil kolaborasi relawan selama hampir satu tahun.


"Setiap tahun kami mengadakan kelas menulis bagi relawan. Setelah seleksi, terpilih 14 penulis, dan empat di antaranya menjadi editor. Untuk ilustrasi, kami bekerja sama dengan DKV ITS. Kami ingin anak belajar sambil berpetualang, " paparnya.


Bunda Inge menambahkan, sejak awal berdiri, Kumpul Dongeng Surabaya membuka ruang kolaborasi dengan komunitas tuna rungu Tatuli (Cerita Teman Tuli). Buku ini lahir dari proses panjang untuk menghadirkan literasi yang relevan dengan dunia anak masa kini.


"Anak-anak punya rasa ingin tahu yang kuat. Melalui buku ini, kami ingin mereka belajar sambil bertanya, membaca, dan mendongeng bersama," jelasnya.


Kepala Dispusip Jatim, Ir. Tiat S. Suwardi, M.Si, menilai kegiatan literasi kreatif seperti ini sejalan dengan transformasi perpustakaan sebagai ruang belajar publik.


"Anak-anak lebih mudah memahami pengetahuan ketika belajar melalui pengalaman menyenangkan. Cerita, ilustrasi, dan aktivitas kreatif membuat konsep STEAM terasa lebih dekat dan alami," tuturnya.


Banyak peserta mengaku memperoleh wawasan baru dari rangkaian workshop, termasuk mengenai durasi efektif mendongeng yang ideal, yakni 5–15 menit agar fokus anak tetap terjaga.


Pak Narto, guru PAUD yang hadir, membenarkan bahwa dongeng sangat efektif dalam menyampaikan pesan moral.


"Dengan anak-anak, kita tidak bisa memakai pola pikir orang dewasa. Kita harus masuk ke dunia mereka. Lewat dongeng, pesan moral lebih mudah diterima." ucapnya.


Festival Dongeng Surabaya sendiri telah dibuka sehari sebelumnya melalui lokakarya di Emerald Room, Heritage Resort Hotel, Jumat (28/11/25), menghadirkan dua pemateri utama, yaitu Agung Cahya Karyadi (Kak Cahyo) dan Agus Setiyono (Kak Agus).

Kak Cahyo, dosen PGPAUD Universitas Trilogi, Jakarta, membawakan materi ā€œGuru Bercerita, Anak Berdayaā€
Kak Cahyo, dosen PGPAUD Universitas Trilogi, Jakarta, membawakan materi ā€œGuru Bercerita, Anak Berdayaā€ (Foto: Div)

Selain itu, sejumlah komunitas literasi semakin aktif menggelar program pelatihan mendongeng di sekolah, perpustakaan, dan ruang publik. Komunitas Kumpul Dongeng, misalnya, rutin menghadirkan pendongeng profesional dan ilustrator buku anak dalam sesi berbagi teknik bercerita.


Di tingkat keluarga, orang tua memandang kegiatan ini sebagai sarana memperkuat ikatan emosional dengan anak.


"Kalau mendongeng sebelum tidur, anak jadi lebih tenang dan komunikasi kami lebih dekat,ā€ kata Narto, salah satu peserta workshop.


Para pegiat literasi berharap tren ini akan terus berkembang. Selain menghidupkan tradisi lisan Nusantara, mendongeng juga diyakini mampu membangun karakter generasi muda melalui cerita-cerita yang relevan dengan kehidupan mereka.(Dna)


Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com

Komentar


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya