Gempa Bumi Magnitudo 6,1 Guncang Sumenep, Getarannya Terasa hingga Bali
- analisapost
- 3 hari yang lalu
- 2 menit membaca
JEMBRANA - analisapost.com | Guncangan gempa bumi kembali mengagetkan masyarakat pada Selasa (30/9/2025) malam. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,1 terjadi pukul 23.49 WIB dengan pusat gempa berada di koordinat 7,25 Lintang Selatan dan 114,19 Bujur Timur. Episenter gempa berlokasi sekitar 47 kilometer tenggara Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dengan kedalaman 13 kilometer.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, dalam keterangan resmi, menjelaskan bahwa informasi ini merupakan laporan cepat dan masih mungkin diperbarui seiring dengan analisis data lanjutan.
"Hingga saat ini, belum ada laporan adanya potensi tsunami akibat gempa tersebut," kata BMKG melalui kanal resminya.
Meski pusat gempa berada di sekitar perairan Sumenep, getarannya dilaporkan terasa hingga sejumlah wilayah lain, termasuk Pulau Bali. Sejumlah warga di Jembrana hingga Karangasem mengaku merasakan guncangan yang cukup kuat sehingga memicu kepanikan.
āSekitar jam 12 kurang, saya sedang menonton televisi, tiba-tiba rumah bergoyang. Saya langsung keluar rumah bersama keluarga,ā ujar Dewa Biyang, salah seorang warga Jembrana yang sempat merekam situasi saat guncangan terjadi.
Di Sumenep, masyarakat juga berhamburan keluar rumah untuk mencari tempat aman. "Getarannya lumayan keras, semua orang panik keluar rumah,ā kata Ulfa, warga Kecamatan Dungkek, Sumenep.
Hingga Rabu (1/10/2025) dini hari, belum terdapat laporan resmi mengenai adanya kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat gempa tersebut. Pemerintah daerah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep masih melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan aparat desa untuk mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan.
"Tim masih melakukan pendataan di lapangan. Sejauh ini belum ada laporan kerusakan serius, tetapi kami tetap siaga,ā kata Kepala BPBD Sumenep.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan, meski belum dapat dipastikan akan terjadi. Lembaga tersebut juga menekankan pentingnya masyarakat untuk selalu mengutamakan keselamatan dengan menjauhi bangunan yang retak atau berpotensi roboh.
"Gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami, tetapi masyarakat harus tetap tenang dan waspada. Jangan mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,ā demikian imbauan resmi BMKG.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa Indonesia, khususnya wilayah Jawa Timur dan Bali, termasuk daerah yang rawan gempa karena berada di zona subduksi lempeng. Aktivitas tektonik di kawasan tersebut sering kali memicu gempa dengan magnitudo bervariasi.
Pakar mitigasi bencana dari Universitas Udayana, I Made Wirawan, menilai gempa yang terjadi patut menjadi evaluasi kesiapsiagaan masyarakat.
"Kita tidak bisa memprediksi kapan gempa akan terjadi. Yang bisa dilakukan adalah meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai jalur evakuasi, serta memastikan bangunan tahan gempa,ā ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi mengenai dampak lebih luas dari gempa. BMKG menyatakan akan terus memperbarui data dan hasil analisis jika terdapat perkembangan terbaru.
Masyarakat, khususnya di Jawa Timur dan Bali, diminta untuk terus memantau informasi dari BMKG, BPBD, maupun pemerintah daerah setempat. (Dna)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com
Komentar