top of page

Banjir Terparah Satu Dekade Landa Bali, 9 Orang Tewas dan Ratusan Dievakuasi

DENPASAR - analisapost.com |  Banjir besar melanda sejumlah wilayah di Provinsi Bali sejak Selasa (9/9) hingga Rabu (10/9), menewaskan sedikitnya sembilan orang dan memaksa ratusan warga mengungsi.

Banjir Terparah Satu Dekade Landa Bali, 9 Orang Tewas dan Ratusan Dievakuasi
Banjir Terparah Satu Dekade Landa Bali, 9 Orang Tewas dan Ratusan Dievakuasi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali menyebut peristiwa ini sebagai banjir terparah dalam sepuluh tahun terakhir.


“Banjir kali ini yang terparah dalam satu dekade terakhir. Korban jiwa sudah mencapai sembilan orang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, Rabu.


Dari info yang didapat awak media AnalisaPost, Rabu (10/9/25) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal terdiri atas dua orang di Kabupaten Jembrana, lima orang di Kota Denpasar, dan satu orang di Gianyar. Identitas sebagian korban di Denpasar telah diketahui, yakni Nadira, Ni Wayan Lenyot, dan Dedek Rio Adi Saputra.


Di Jembrana, korban bernama Komang Oka Sudiastawa (38) dilaporkan tewas akibat tersengat listrik, sementara Nita Kumala (22) meninggal setelah terseret arus.


Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Bali menyebut proses evakuasi masih berlangsung sejak Rabu dini hari. Hingga pukul 12.00 WITA, lebih dari 200 warga telah diselamatkan dari sejumlah lokasi banjir.


BNPB melaporkan banjir melanda lima wilayah administrasi, yaitu Kabupaten Jembrana, Gianyar, Tabanan, Klungkung, serta Kota Denpasar. Di Denpasar, banjir teridentifikasi di 43 titik, dengan kondisi terparah di Pasar Kumbasari dan Jalan Pura Demak. Empat kecamatan di kota itu terdampak langsung, yakni Denpasar Timur, Utara, Selatan, dan Barat.


Banjir juga merendam ruas jalan utama, seperti Teuku Umar Barat, Gunung Soputan, dan Gunung Salak. Underpass Simpang Dewa Ruci di Kuta, Badung, serta sebagian ruas Sunset Road Seminyak ikut terendam. Arus lalu lintas di jalur Denpasar Gilimanuk lumpuh akibat genangan hingga dua kilometer.

Warga mendorong sepeda motor melewati banjir yang menggenangi kawasan Kuta, Badung, Bali, Rabu (10/09)
Warga mendorong sepeda motor melewati banjir yang menggenangi kawasan Kuta, Badung, Bali, Rabu (10/09)

Penyebab Banjir

BMKG Wilayah III Denpasar menjelaskan hujan lebat disertai angin kencang sejak Selasa dipicu oleh aktifnya gelombang atmosfer ekuatorial Rossby. Kondisi ini diperparah dengan tingginya kelembapan udara, sehingga awan hujan tumbuh masif di wilayah Bali.


BPBD Bali menambahkan, selain intensitas hujan ekstrem, banjir diperparah oleh saluran drainase yang tidak mampu menampung debit air, penumpukan sampah, serta dampak pembangunan yang mengganggu aliran sungai.


Gubernur Bali, Wayan Koster, menyatakan pemerintah daerah akan menanggung ganti rugi bagi para pedagang yang kehilangan barang dagangan akibat banjir, terutama di Pasar Kumbasari.


“Saya minta wali kota menghitung kerugian bangunan dan material, termasuk barang dagangan warga. Nanti akan diganti dengan sharing APBD Provinsi dan Kota Denpasar,” kata Koster.


Putu Sukarni, warga Padangsambian, Denpasar Barat, mengaku air mulai masuk ke rumahnya sejak tengah malam dan baru surut pada pagi hari.


“Parah banget banjirnya. Selama ini saya kira Bali punya sistem drainase yang baik, tapi ternyata tidak kuat menahan hujan ekstrem,” katanya kepada awak media AnalisaPost.


Sementara itu, Dewa Ayu warga Samblong, Jembrana, menyebut rumahnya tergenang air setinggi 40 cm akibat luapan sungai. “Saya sudah pernah kena banjir sebelumnya, tapi kali ini jauh lebih parah,” tuturnya.


BMKG memprediksi hujan deras masih akan mengguyur Bali hingga Rabu (10/9) malam, namun intensitasnya diperkirakan menurun mulai Kamis (11/9) seiring masuknya musim peralihan dari kemarau ke hujan.(Dna)


Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com


Komentar


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya