top of page

GMNI Menggelar Aksi Damai di Depan Mapolres Nagekeo

Diperbarui: 28 Apr 2023

SURABAYA - analisapost.com | Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang Nagekeo bersama anggota GMNI cabang Ende dan Bajawa menggelar aksi damai di depan Mapolres Nagekeo, Flores, NTT, (25 April 2023).

Foto:Istimewa

Mereka menuntut agar Kapolri segera mencopot AKBP Yudha Pranata, dari kedudukannya sebagai Kapolres Nagekeo.


Dominikus Seke, Koordinator Aksi Damai tersebut menegaskan bahwa GMNI Nagekeo mengambil sikap kritis terhadap situasi yang terjadi saat ini di Kabupaten Nagekeo.


Kehadiran Kaisar Hitam (KH) Destroyer bentukan Kapolres Nagekeo, AKBP Yudha Pranata, kata Dominikus, menimbulkan kegaduhan dan keresahan di tengah masyarakat. Group Kaisar Hitam Destroyer telah melakukan tindakan represif terhadap wartawan Tribun Flores.com.


Ujaran kebencian terhadap Wartawan Tribun, adalah pemufakatan jahat sebagaimana telah viral dan menjadi tranding topic beberapa minggu terakhir.


Selain itu GMNI Nagekeo juga mengkritisi penanganan kasus narkoba oleh Polres Nagekeo yang sampai hari ini belum ada kejelasan seperti barang bukti narkoba yang tidak ditunjukan kepada publik dan juga oknum pemakai narkoba yang sudah ditangkap namun dilepaskan kembali oleh pihak Polres Nagekeo dan tidak dilakukan proses hukum.


GMNI Nagekeo juga menuntut agar pihak Polres Nagekeo segera melimpahkan berkas pemeriksaan tersangka kasus pemusnahan los pasar Danga ke Kejaksaan Negeri Bajawa.


Aksi damai massa GMNI Nagekeo yang semula berjalan aman dan damai tiba-tiba didatangi sejumlah anggota KH Destroyer atas nama GB dan SG.


Keduanya tidak saja mempertanyakan izin aksi damai tetapi juga memerintahkan para perserta untuk menghentikan aksi damai orasi menuntut pencopotan Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata, padahal keduanya bukan anggota polisi atau pejabat publik, tetapi sebagai wartawan online di Mbay Nagekeo.


GB dan SG juga menyerang dan mau memukul serta mencaci maki saudara Petrus Fua Betu yang merupakan wartawan Fakta Hukum. Keduanya menuding Petrus sebagai dalang aksi damai massa GMNI.Beruntung aparat keamanan sigap mengendalikan situasi, sehingga tidak terjadi kontak fisik.


Aksi tidak terpuji yang dilakukan oleh GB (wartawan one Line DKI) dan SG (wartawan on line Sergap) dan sejumlah pemuda Aeramo diduga sudah dikoordinasikan oleh aparat Polres Nagekeo aksi damai GMNI Nagekeo tidak berlanjut. Padahal izin menggelar aksi damai telah disampaikan langsung oleh utusan GMNI ke Polres Nagekeo sehari sebelumnya.


Para peserta aksi damai kemudian digiring memasuki Polres Nagekeo untuk beraudiensi dengan Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata.


Setelah mendengar tuntutan dari massa GMNI yang disampaikan oleh Dominikus Seke, Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata menegaskan, bahwa dirinya siap untuk dipindahkan, bahkan sekarang pun asal sesuai dengan prosedur dan itu kewenangan Kapolri.(ā˜†)


Dapatkan update berita pilihan dan berita terkini setiap hari dari analisapost.com

Comentarios


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya