Gubernur Bali Resmikan Pura Pertama di Belanda, Perkuat Diplomasi Budaya Bali
- analisapost
- 4 Mei
- 3 menit membaca
Diperbarui: 7 Mei
AMSTERDAM - analisapost.com | Gubernur Bali, I Wayan Koster, secara resmi meresmikan Pura Santa Citta Bhuwana di Kallankote, Belanda, pada Sabtu (3/5/2025), bertepatan dengan Hari Suci Kuningan.

Peresmian ini menandai berdirinya pura Hindu Bali pertama di Eropa Barat dan menjadi tonggak penting dalam penguatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Belanda.
Pura Santa Citta Bhuwana dibangun oleh komunitas Hindu Bali di Belanda sebagai tempat ibadah sekaligus pusat pelestarian budaya Bali di luar negeri. Dalam sambutannya, Gubernur Koster menyampaikan apresiasi kepada diaspora Bali atas inisiatif dan semangat mereka dalam menjaga tradisi leluhur.
"Pura ini bukan hanya tempat suci bagi umat Hindu, tetapi juga simbol eksistensi budaya Bali yang lestari di perantauan. Ini merupakan bagian dari diplomasi budaya yang memperkenalkan nilai-nilai luhur Bali kepada dunia,"Ā ujar Koster di hadapan ratusan umat dan tamu undangan.
Acara peresmian diisi dengan upacara Melaspas dan Pemelaspasan yang dipimpin oleh sulinggih dari Bali, Ida Shri Bhagawan Putra Nata Nawa Wangsa Pemayun. Umat Hindu dari berbagai negara seperti Jerman, Prancis, Belgia, dan Norwegia hadir dengan antusias untuk mengikuti prosesi tersebut.
Turut hadir dalam acara ini Duta Besar RI untuk Belanda, Mayerfas, beserta istri dan jajaran KBRI; Ketua Yayasan Bali Abadi Samasta, Made Aniadi; Ketua Komunitas Hindu di Belanda, Ketut Sriwahyuni; serta pemilik Taman Indonesia, Marlisa dan Mr. Diedrik Wareman, bersama sejumlah tokoh lintas agama.

Pura Santa Citta Bhuwana berdiri di atas lahan milik Marlisa, warga Belanda yang sangat mencintai Indonesia dan Bali. Lahan tersebut dihibahkan kepada Yayasan Bali Abadi Samasta sebagai wujud dukungan terhadap pelestarian budaya Bali.
Lokasi Pura Santa Citta Bhuwana berada di Taman Indonesia milik Marisa yang sangat mencintai Indonesia dan Bali, sehingga lahan pura dihibahkan kepada Yayasan Bali Abadi Samasta.
Pura ini dibangun atas inisiatif masyarakat Bali di Belanda dengan difasilitasi oleh yayasan, didanai secara gotong royong, dan mendapat dukungan penuh dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Belanda. Pura ini diharapkan menjadi pusat kegiatan spiritual, sosial, dan seni budaya bagi umat Hindu di Eropa.
Menurut pengurus pura, material pembangunan didatangkan langsung dari Bali. Keberadaan pura ini diharapkan dapat mempererat hubungan antar komunitas dan meningkatkan pemahaman lintas budaya.
Dubes Belanda, Mayerfas menjelaskan bahwa keinginan untuk membangun pura ini telah lama ada, namun baru terealisasi mulai tahun 2023. Ia menyebut pembangunan pura ini sebagai hasil nyata dari semangat gotong royong masyarakat Bali di Belanda.
"Peresmian pura ini adalah momen bersejarah, bukan hanya bagi masyarakat Bali, tetapi juga menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia di Belanda,"Ā ujar Mayerfas. Ia juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran langsung Gubernur Bali dalam meresmikan pura Santa Citta Bhuwana.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Koster mengapresiasi masyarakat Bali atas kegigihan dan semangat gotong royong. Gubernur Bali, Wayan Koster juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Bali siap memberikan dukungan berkelanjutan untuk pengembangan kegiatan budaya dan keagamaan masyarakat Bali di luar negeri.
Sebagai rasa terima kasih, Koster membantu seluruh biaya upacara melaspas dan mengahdirkan Sulinggih serta pemangku untuk melaksanakan upacara.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Koster menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Bali untuk terus mendukung pengembangan kegiatan budaya dan keagamaan masyarakat Bali di luar negeri. Sebagai bentuk terima kasih, Gubernur juga menanggung seluruh biaya upacara Melaspas serta menghadirkan sulinggih dan pemangku dari Bali.(Dna)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com
Comments