Hari Kelam Persepakbolaan Di Indonesia
top of page

Hari Kelam Persepakbolaan Di Indonesia

JAKARTA - analisapost.com | Di temukan 17 orang anak meninggal, 3 luka berat dan dikabarkan masih banyak lagi anak korban yang belum terdeksi. Komisi Nasional Perlindungan Anak organisasi yang memberikan pembelaan dan perlindungan anak Indonesia menyampaikan turut berdukacita yang mendalam atas tragedi kerusuhan pertandingan bola antara Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (2/02/22 ).

Yang mengakibat 129 orang meninggal dunia diantaranya terdapat 17 anak meninggal dunia dan 184 luka berat


Informasi ada dua anak remaja dan satu anak usia 6 tahun menjadi korban dan disinyalir masih banyak anak-anak korban yang belum terdeteksi. demikian disampaikan Arist Merdeka Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak kepada sejumlah awak media.


Lebih lanjut Arist Merdeka Sirait, atas kerusuhan ini meminta Kapolri Jenderal Pol. Sulytio Sigit Prabowo untuk segera membentuk tim investigasi khusus dengan melibatkan, Bareskrimum, Inafis, Irwasum, Dokkes Mabes Polri dam Polda Jawa Timur untuk mengumpulkan data-data dan mencari tahu dan memastikan faktor-faktor yang menjadi penyebab tragedi dan hari kelam persepakbolaan di Indonesia termasuk apakah ada kesalahan prosedur atas penyelenggaraan laga antara Arema FC dan Persebaya.


Demikian juga Komnas Perlindungan Anak mendesak Gubernur Jatim, Walikota dan Bupati Malang patut segera memberikan santunan kematian kepada wali korban dan terhadap luka-luka berat jelas Arist.


Organisasi Persepakbolaan di dunia juga menyampaikan turut berdukacita menyusul 129 meninggal dunia dan 184 orang luka diantaranya.


Sejarah terburuk persepakbolaan di Indonesia ini yang memakan 129 korban jiwa dan terluka mendapat atensi serius dari organisasian persepakbolaan dunia FIFA dengan segera mengirim tim investigasi untuk melakukan penyelidikan .


Secara khusus, Komnas Perlindungan Anak segera mengirimkan Tim Investigasi dan Litigasi Komnas Perlindungan Anak untuk memeriksa dan melakukan investigasi guna mengetahui berapa sesungguhnya jumlah anak dan balita yang meninggal berikut luka berat dalam kerusuhan di Stadiun Malang tersebut.


Menurut informasi yang di dapat ada sejumlah ibu menjadi penonton dengan membawa anak yang masih berusia dibawah lima tahun dalam pertandingan bola.


Dari tragedi kerusuhan itu dikabarkan terdapat seorang ibu tewas terinjak-injak dan tiga anak 2 remaja serta satu anak usia 6 tahun selamat.


Atas tragedi kemanusiaan ini, Kommas Perlindungan Anak juga segera mendedak PSSI dan organisasi persepakbolaan melakukan evaluasi mendalam atas peristiwa ini dan segera menghentikan untuk sementara liga satu PSSI.


Selanjut di lakukan evalusi terhadap pelaksaan berikut aturan'-aturan secara total semua komponen persepakbolaan.yang terlibat.


Meminta Menpora, PSSI dan organisasi persepakbolaan mengevaluasi secara menyeluruh prosedur penyelenggaraan pertandingan.


Komnas Perlindungan Anak juga mendesak Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Niko Afinta segera memeriksa apakah Prosedur pengamanan Pertandingan bola antara Arema FC yang salah, tambah Arist.(ist)

25 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page