Jangan Menyebar Kebencian Mengenai Suku atau Ras Daerah Manapun Melalui Sosmed
- analisapost

- 2 Mei 2021
- 2 menit membaca
Diperbarui: 3 Apr 2022

Denpasar Bali, Analisa Post| Di tengah pandemi covid-19, konsumsi medsos masyarakat cenderung meningkat. Hal ini karena kebijakan physical distancing yang dikeluarkan pemerintah. Aktivitas komunikasi masyarakat Indonesia lebih banyak dilakukan di medsos. Bahkan, sebagian besar masyarakat tidak hanya menggunakan medsos sebagai media komunikasi, tapi juga juga yang salah menggunakannya. Hal ini lantaran kebanyakan pengguna medsos tidak mengecek kebenaran informasi yang didapatkan terlebih dahulu.
Untuk menghindari hal itu, maka dianjurkan bijaklah menggunakan media sosial agar tidak ada yang salah paham atau membuat oranglain tersinggung atau ketakutan karena berita yang di sebarkan banyak tidak benar.
Pertama, jangan hanya membaca judul, tapi harus baca seluruh informasi. Pengguna medsos yang enggan membaca keseluruhan informasi biasanya hanya membaca judul, lalu mempercayai informasi itu dan menyebarkan sesuai dengan kesimpulan judul yang dibaca. Padahal kadang judul dan informasi sering berbeda. Oleh karena itu, membaca kritis keseluruhan informasi harus dilakukan pengguna medsos.
Kedua, mengecek sumber berita. Banyak informasi beredar luas di medsos. Jika valid, pasti ada sumber beritanya. Ketiga, membandingkan informasi dari medsos dengan beberapa media massa Di era teknologi seperti saat ini, penggunaan medsos tidak bisa lagi dapat terbendung dan dihindari. Mau atau tidak, sebagai masyarakat yang tidak mau ketinggalan zaman, medsos harus kita terima. Meskipun demikian, tetap menjaga etika, saling menghargai satu sama yang lainnya, jangan suka menjadi provokator, jangan memancing emosi orang banyak seperti contoh yang beredar di tik-tok.
Sebagai pengguna sosmed, boleh-boleh saja meniru Gerakan, atau lagu yang di sukai, tetapi pandai-pandailah memilih kalimat. Jangan mendiskriminasi suatu suku, atau budaya atau adat orang lain. Karena itu termasuk melanggar Hukum. Jika ada musik atau lagu yang disukai, janganlah dibuat bahan candaan atau di buat ejekan seperti yang beredar di salah satu akun tik-tok dengan mengujar kebencian dengan kalimat "Suku yang paling ku benci sampai kapan pun alias sampai mati, nias, nias dan suku nias semoga aku jangan dipertemukan dengan suku itu," ujar nya dimedia tik-tok denagan nama akun tik-toknya pejuangnob 2
Seorang laki-laki dari Nias atas nama Polianus Halawa yang berdomisili di Denpasar Bali tidak menerima atas hal tersebut. Dia berharap para putra-putri Nias melaporkan & menelurusi perempuan ini sampai dapat untuk meminta maaf. karena telah menyebar ujar kebencian pada Suku Nias. (Red)





Komentar