top of page

Kematian Zara Qairina Mahathir Terus Menyisakan Misteri, Fakta Baru Terungkap

SABAH, MALAYSIA - analisapost.com | Kematian Zara Qairina Mahathir, siswi 13 tahun asal Sabah, Malaysia, masih menyisakan tanda tanya besar. Di balik duka mendalam keluarga, muncul fakta baru: seminggu sebelum ditemukan tewas, Zara sempat menyampaikan pesan terakhir kepada ibunya tentang ancaman dari seorang kakak kelas.

Kematian Zara Qairina Mahathir, jadi sorotan nasional di Malaysia
Kematian Zara Qairina Mahathir, jadi sorotan nasional di Malaysia (Foto: Ist)

Pesan yang awalnya dianggap keluhan kecil seorang anak itu kini menjadi penyesalan besar sekaligus petunjuk penting untuk memahami tekanan yang dialami Zara di asrama.


Pesan yang Kini Jadi Penyesalan

Syira Leizel Janice Abdullah, kakak kandung Zara, mengungkapkan bahwa adiknya pernah bercerita soal seorang siswi senior yang marah karena namanya tercatat dalam daftar pelanggar salat.


Daftar tersebut ditulis langsung oleh Zara sebagai bagian dari tugas sekolah.

Senior itu bahkan disebut sempat mengancam ingin ā€œbertemuā€ dengan Zara.


ā€œMinggu lalu, Zara memberi tahu ibunya bahwa seorang siswi senior marah karena ia menuliskan nama-nama siswa yang tidak salat, dan ingin ā€˜bertemu’ dengan Zara,ā€ tulis Syira dalam unggahannya yang kemudian ramai beredar di media sosial.


Bagi keluarga, penemuan fakta ini menambah luka. Mereka bukan hanya berduka karena kehilangan Zara, tetapi juga dihantui rasa bersalah karena gagal menyelamatkannya meski sudah ada tanda-tanda peringatan.


Pesan terakhir Zara kepada sang ibu kini menjadi penyesalan abadi, sebuah bisikan minta tolong yang datang terlambat untuk dipahami.


Keluarga berharap keterangan ini menjadi bahan penting bagi kepolisian dan penyidik. Mereka mendesak agar kasus ini tidak dipandang sebagai insiden biasa, melainkan diusut tuntas, sehingga siapa pun yang terlibat dalam dugaan perundungan terhadap Zara bisa dimintai pertanggungjawaban.


Pesan untuk Semua Orang Tua

Kisah Zara Qairina bukan sekadar duka satu keluarga, melainkan peringatan bagi banyak orang tua tentang pentingnya mendengarkan suara anak, sekecil apa pun itu. Sering kali, pengakuan sederhana yang terdengar sepele justru menyimpan pesan penting mengenai kondisi psikologis anak di sekolah.


Kini, Malaysia menanti langkah lanjutan aparat penegak hukum. Apakah pesan terakhir Zara akan membuka jalan menuju keadilan? Atau kasus ini akan berakhir tanpa jawaban?

Satu hal yang pasti, pesan terakhir Zara kepada ibunya kini bergema sebagai jeritan yang tidak boleh lagi diabaikan. (Dwa)


Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com

Komentar


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya