Lotus Art Courses Catat Prestasi, 22 Karya Siswa Diakui Dunia
- analisapost

- 16 jam yang lalu
- 3 menit membaca
Diperbarui: 4 menit yang lalu
SURABAYA - analisapost.com | Ajang seni rupa bergengsi dunia, 58th FLOW Annual Exhibition of the International Drawing Competition, Germany 2025, kembali mencatatkan pencapaian besar. Tahun ini, sebanyak 716 karya terbaik resmi dipilih untuk dipamerkan, tersaring ketat dari 1.539 karya peserta yang dikirim dari 22 negara di dunia.

Di tengah kompetisi yang semakin sengit, nama Indonesia kembali hadir melalui karya para siswa Lotus Art Courses, yang berhasil menembus daftar terpilih dan meraih recognition list dari panitia. Walau belum ada yang meraih juara utama, pencapaian tersebut menjadi tonggak penting bagi perjalanan seni para siswa.
Kurasi FLOW dikenal sangat ketat, menilai bukan hanya kemampuan teknis, tetapi juga orisinalitas ide, keberanian berekspresi, dan kemampuan bercerita secara visual. Tidak heran jika masuk dalam daftar pameran internasional dianggap sebagai batu loncatan berharga bagi seniman muda di seluruh dunia.
Tahun 2025 tercatat sebagai salah satu edisi dengan peserta terbanyak dalam sepuluh tahun terakhir. Ribuan karya dari Asia, Eropa, Afrika hingga Amerika Latin memenuhi meja juri.
"Karya anak-anak dan remaja tahun ini menunjukkan keberagaman perspektif dan tingkat kreativitas yang luar biasa tinggi," ujar Mike Neuber, Direktur Wisma Jerman, kepada awak media AnalisaPost, Rabu (10/12/25).
Menurut Mike, proses mengikuti ajang internasional seperti FLOW tidak hanya melatih keterampilan seni, tetapi juga membentuk resiliensi, ketekunan, serta pola pikir berkembang (growth mindset).
"Pengalaman mengikuti kompetisi di Jerman luar biasa karena memberi cara pandang baru. Mereka belajar bahwa setiap karya memiliki ruang untuk berkembang," tambahnya.
Di sisi lain, I Putu Mahendra Darmawan Putra, founder Lotus Art Courses, menilai bahwa ajang seperti FLOW memberikan ruang bagi anak-anak untuk memahami bahwa seni dapat menjadi bahasa universal yang merekam emosi, pengalaman pribadi, bahkan isu sosial.
"Tujuan utama kami adalah mengembangkan imajinasi dan keberanian berkarya. Ketika karya mereka lolos kurasi internasional, itu bukti bahwa proses belajar mereka berada di jalur yang tepat,” ungkapnya.

Dari puluhan karya yang dikirim, sejumlah siswa berhasil lolos seleksi dan mendapat pengakuan dari panitia. Nama mereka kini tercatat sebagai bagian dari Selected International Exhibitors, sebuah pengakuan yang tidak hanya meningkatkan kepercayaan diri, tetapi juga membuka peluang berkompetisi di level global.
Para Siswa yang Lolos Kurasi FLOW Exhibition 2025
Berikut daftar siswa Lotus Art Courses yang masuk recognition list:
Akira F. Adialmira
Nasha A. Sujarwo
Kaylee E. Gunawan
Raisya Kayla Wijaya
Freya M. Wijaya
Nadine Zeta Azahra
Zhenaya Ai Mono
Micha Savero S
Anggita Rastriary D.N
Jennifer M. Sianto
Gwen Leticia W
Jordan Sun
J.K. Gesang Prasetia
Joyce Zerlina
M. Hayuning Arumdani
Aizcha A. Jovita
Agista T. Sarasvati
Benediktus Reynard Chandra
Ameera Cremelicia K
Fabian M. Aklafi
Gempita R. Ramadhani
Sheena Guntoro
Menurut Putu, berhasil masuk dalam daftar pameran internasional memberikan efek berlapis bagi perkembangan seorang seniman muda. Selain menjadi portofolio berharga, pengalaman ini mendorong mereka untuk melihat dunia seni secara lebih luas bahwa kreativitas dapat melampaui batas negara dan bahasa.
"Masuk daftar pameran internasional adalah portofolio berharga dan menjadi dorongan besar untuk melihat dunia seni secara lebih luas,” ujarnya.
Lotus Art Courses menargetkan peningkatan kualitas pembelajaran dan pelatihan teknik yang lebih sistematis untuk tahun-tahun mendatang. Putu optimistis suatu hari siswanya akan mampu membawa pulang gelar juara utama.
"Kami bangga pada setiap anak yang berani berkarya. Tahun ini kami masuk list penghargaan. Tahun depan, tidak menutup kemungkinan kami membawa pulang juara utama," kata Putu.

Salah satu cerita yang paling menyentuh datang dari Sheena Guntoro, peserta yang lolos dengan karya bertema cita-cita dan harapan masa depan. Ibunya menuturkan bahwa ini adalah keikutsertaan pertama Sheena dalam FLOW.
"Saya tidak menyangka dia bisa lolos. Sheena tuli, jadi saya hanya mendukung sebisanya. Harapannya dia semakin berani mencoba hal-hal baru," ceritanya.
Kisah Sheena menjadi cermin bahwa kompetisi internasional tidak hanya soal menang, melainkan keberanian untuk menunjukkan suara walau bukan melalui kata-kata, tetapi melalui gambar.
Pengumuman hasil 58th FLOW Annual Exhibition 2025 bukan sekadar merayakan pemenang. Tetapi juga merayakan keberagaman imajinasi anak-anak dunia. Di tengah 716 karya yang berhasil dipamerkan, hadir pula karya para siswa Lotus Art Courses sebagai bukti bahwa talenta muda Indonesia terus tumbuh dan layak bersaing di panggung internasional.
Jika Anda ingin, saya bisa (Dna)
Dapatkan berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari dan ikuti berita terbaru analisapost.com klik link ini jangan lupa di follow.





Komentar