top of page

Sekolah Khayming Surabaya Gelar Pameran Kaligrafi Meriahkan 75 Tahun Hubungan Indonesia–Tiongkok

SURABAYA - analisapost.com | Sekolah Khayming Tiga Bahasa di Surabaya menggelar pameran kaligrafi bertaraf internasional sebagai bagian dari peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Tiongkok, serta 620 tahun perjalanan Laksamana Cheng Ho ke Barat

Minggu (31/8/25).

Sekolah Khayming Surabaya Gelar Pameran  Kaligrafi
Sekolah Khayming Surabaya Gelar Pameran Kaligrafi (Foto: Div)

Acara yang berlangsung di aula sekolah menampilkan ratusan karya seni, termasuk lukisan, kaligrafi Shufa, dan fotografi dari seniman Indonesia dan Tiongkok berlangsung pada 30 Agustus-1 September 2025 dihadiri oleh beberapa tokoh seni kaligrafi asal Tiongkok menjadikan pameran ini sebagai ajang pertukaran budaya kedua negara.


Pameran terselenggara berkat kerja sama Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok di Indonesia, Confucius Institute Universitas Negeri Surabaya, Perkumpulan Seni Lukis & Kaligrafi Shufa Jawa Timur, Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia, Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya, Confucius Institute Universitas Al Azhar Indonesia, serta Indonesia Calligraphy and Painting Institute.


Guru Bahasa Mandarin, Laoshi Fansisca mengatakan pameran ini menjadi wadah edukasi sekaligus diplomasi budaya. “Kami ingin siswa belajar bahwa kaligrafi bukan hanya seni menulis, tetapi juga media mempererat persahabatan dua bangsa,” ujarnya kepada awak media AnalisaPost saat ditemui.

Guru Bahasa Mandarin, Laoshi Fansisca
Guru Bahasa Mandarin, Laoshi Fansisca (Foto: Div)

Selain pameran karya, rangkaian kegiatan juga diisi dengan lokakarya kaligrafi, pertunjukan musik tradisional, mulai dari Wushu, Angklung, Wayang Kulit, tari tradisional, hingga demo kaligrafi Jawa dan Shufa.


Menurut Fransisca, keterlibatan siswa dalam kegiatan ini menunjukkan semangat generasi muda untuk mengenal kebudayaan lintas negara. “Harapan kami, anak-anak dapat mengembangkan kreativitas sekaligus menumbuhkan rasa saling menghargai,” tambahnya.


Salah satu pengunjung, Rizka Anggraini, mengaku terkesan dengan karya yang dipamerkan. “Ada karya dengan aksara Mandarin yang dipadukan seperti motif batik, (maaf kalau saya salah). Itu unik sekali, seperti menyatukan dua budaya,” tuturnya malu.


Tidak hanya menampilkan seni dan budaya, pameran ini juga menjadi ajang penguatan ekonomi kreatif. Panitia menyiapkan ruang khusus di lantai dasar untuk puluhan UMKM yang menghadirkan produk kerajinan, kuliner, hingga demo memasak.


Keterlibatan dunia usaha menunjukkan bahwa seni, budaya, dan ekonomi kreatif bisa berjalan beriringan mempererat persahabatan Indonesia–Tiongkok sekaligus memberi ruang bagi masyarakat untuk menikmati karya seni sambil mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Para pengunjung sangat antusias melihat karya-karya yang dipamerkan
Para pengunjung sangat antusias melihat karya-karya yang dipamerkan (Foto: Div)

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari perusahaan besar ikut mendukung kegiatan ini, antara lain PT Santos Jaya Abadi (Kopi Kapal Api), PT Sekar Group (Finna), PT Bogasari Flour Mills, PT Indosnack Makmur Abadi (Krupuk Bocah Tua), PT Siantar Top, PT Susanti Megah (Garam Cap Kapal), dan PT Sinde Budi Sentosa (Larutan Penyegar Cap Badak). (Dna)


Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com

Komentar


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya