Mahluk Yang Membantu Mencari Jalan Pulang
top of page

Mahluk Yang Membantu Mencari Jalan Pulang

Diperbarui: 24 Sep 2021


Foto : Ilustrasi

Tuban, Analisa Post | Sebagai seorang jurnalis tugasnya mencari berita dimana pun. Karena masyarakat sangat membutuhkan yang namanya informasi. Hal tersebut juga dilakukan oleh awak media Analisa Post ketika harus berkunjung ke salah satu Kabupaten di Jawa Timur. Tanpa pikir panjang langsung berangkat ke lokasi.


Saat melakukan perjalanan, dan tiba di lokasi sekitar pukul 17.05. Pertemuan dengan rekan pun di lanjutkan dengan bincang-bincang santai. Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 19.00' kami pun pamit pulang. Awal rencana kami pulang melalui jalur yang sama. Namun karena hari sudah malam, rekan kami Biro Analisa Post yang di Tuban mengatakan,"Kalau pulang jangan lewat kota bang. Perjalanan jauh sekali. Karena tempat ini sudah perbatasan dengan Rembang." Ujarnya


"Trus enaknya lewat mana? Soalnya disini banyak hutan." Kataku. "Abang lewat desa Montong saja, nanti tinggal lurus sampai Tuban Kota. Ikuti saja jalan itu. Dekat kok." Tegasnya menambahkan. Akhirnya kitapun mengikuti saran nya. Selama perjalanan kita tidak mengalami kendala apapun. tidak merasakan apa - apa, sampai akhirnya " looo lampunya mati. Ngk hidup lampu motornya." Kata bang Che rekan kerjaku.


Jujur saja, saat kami ke Tuban, kami mengendarai kendaraan roda dua. Karena memang itu transportasi yang kami miliki saat ini. Saat memasuki areal hutan, lampu motor tiba-tiba tidak bisa nyala. "Loo jangan-jangan abang lupa nyalakan." Kataku sambil membaca doa dalam hati.

Foto : Ilustrasi

Sebenarnya ada rasa kawatir di benakku. Sebab jalan yang kami tempuh, masuk hutan keluar hutan. Tanpa pikir panjang, akhirnya rekanku melanjutkan masuk kembali ke areal hutan, sambil berujar " Tolong jangan ganggu kami. Lampunya jangan di matikan. Ini jalan gelap." Tiba-tiba lampupun nyala. Akhirnya dengan keberanian, kami lanjutkan perjalanan itu. Di tengah jalan, kembali kendaraanku seperti ada yg mengganggu.


Motor yang seharusnya berjalan kencang, tiba-tiba pelan tanpa alasan jelas motor mundur ke belakang saat kami berhenti. Padahal jalan itu datar. Kembali kami baca doa Akhirnya perjalanan bisa lanjutkan kembali. Setelah beberapa meter, tanpa disadari kita didahului oleh seseorang yang berjubah doreng menggunakan motor laki.


Awalnya kita tidak berpikir aneh - aneh terus jalan. Tapi tiba-tiba di kejutkan kembali saat ditikungan tajam kami di salip ternyata pengendara itu belok masuk ke makam akhirnya hilang. Berhubung harus pulang, mata ngantuk dan perjalanan masih panjang, rasa penasaran itu kami simpan. Sesampainya kita di Surabaya, disanalah baru kita bahas dan benar-benar merasakan ngeri. Karena ternyata yang kami lihat, bukan manusia.(Che/Dna)

8 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page