Mengapa Paskah Identik dengan Telur? Ini Asal Usul dan Maknanya!
- analisapost
- 20 Apr
- 2 menit membaca
SURABAYA - analisapost.com | Paskah adalah perayaan penting dalam iman Kristen yang memperingati kebangkitan Tuhan Yesus KristusĀ setelah penyaliban-Nya. Dalam Perjanjian Baru, Paskah selalu dihubungkan dengan kematian dan kebangkitan Yesus, yang memiliki makna mendalam sebagai tindakan penebusan dosa umat manusia.

Namun yang menarik, setiap kali perayaan Paskah tiba, banyak orang langsung mengasosiasikannya dengan telur Paskah baik yang berwarna-warni, terbuat dari cokelat, hingga permainan Easter Egg Hunt.
Hubungan antara Paskah dan telur ternyata punya sejarah panjang yang melibatkan simboloisme, tradisi, hingga pengaruh budaya. Kenapa bisa begitu?
Mengapa Paskah Identik dengan Telur
1.Simbol Kehidupan Baru dan Kebangkitan
Secara umum telur adalah simbolis kehidupan baru. Dalam konteks Paskah, telur dianggap mewakili kebangkitan Yesus dari kubur, sebagai tanda harapan dan awal yang baru.
Di sisi lain, telur juga merupakan simbol yang telah lama digunakan berbagai budaya untuk menandai musim semi, masa pertumbuhan, dan kelahiran.
Dalam agama Kristen, telur kemudian diadopsi sebagai simbol Kebangkitan Yesus. Seperti anak ayam yang menetas dari cangkang telur dan keluar ke dunia baru. Kebangkitan Yesus dari kematian juga dilihat sebagai bentuk kelahiran baru dan harapan hidup kekal.
"Sebenarnya Paskah tidak identik dengan telur. Di Mesir Kuno, saat musim semi, telur digunakan sebagai simbol kehidupan baru setelah kebangkitan. Sedangkan Paskah atau Passion sebenarnya adalah masa melewati kematian,"Ā tutur Pendeta Rex Winarno, kepada awak media AnalisaPost saat di tanya asal usul telur paskah.
Pendeta Rex menjelaskan bahwa akar Paskah sesungguhnya dapat ditelusuri sejak bangsa Israel keluar dari Tanah Mesir.
"Maka Paskah itu adalah masa melewati kematian dan menerima kesempatan untuk hidup. Sama seperti sekarang, Paskah merayakan Kebangkitan Kristus, dan adanya tanda darah Yesus dalam kehidupan kita. Melalui itu, kita mengalami keselamatan, pengampunan dosa, hingga kebangkitan kekal,"Ā tambahnya.
2.Tradisi Telur Paskah
Meskipun bukan berasal dari tradisi Kristen murni, tradisi telur Paskah terus berkembang, terutama di Eropa pada abad pertengahan. Saat itu, umat Kristen berpuasa selama 40 hari masa Pra-Paskah tidak mengonsumsi daging, susu dan juga telur. Tetapi ayam tetap bertelur selama masa puasa, jadi telur-telur di kumpulkan dan di simpan, diawetkan atau di rebus.
Maka saat Paskah tiba dan puasa berakhir, telur kembali dikonsumsi serta dihias agar tampak lebih meriah dan istimewa sebagai tanda merayakan hidup, harapan, dan sukacita atas kebangkitan.
Seiring waktu, budaya ini menyebar ke berbagai negara, bahkan menjadi bagian dari tradisi populer dengan tambahan karakter seperti Easter BunnyĀ dan telur cokelat yang disukai anak-anak.
Meskipun bentuk perayaan berbeda-beda, makna Paskah tetap satu: memperingati pengorbanan dan kebangkitan Yesus Kristus, serta janji keselamatan bagi umat-Nya.
Telur mungkin hanya simbol, namun intisari Paskah adalah kasih Allah yang memberi kehidupan baru kepada manusia bukan hanya dalam kehidupan sekarang, tetapi juga dalam kekekalan.(Che/Dna)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com
Semoga ada edukasi seperti ini, agar kami bisa mengetahuinya