top of page

Pencak Dor, Tradisi Yang Hampir Hilang

SURABAYA - analisapost.com | Budaya tiap daerah berbeda beda. Dan itu harusnya dipertahankan. Jangan sampai hilang karena perkembangan jaman. Melalui tulisan kali ini Analisa Post mengingatkan kembali akan tradisi pencak dor yang biasa dihadirkan pada khitanan.

ree
Pencak Dor yang di tarikan oleh pendekar cak Ali (Foto: Div)

Seperti kegiatan yang dilakukan oleh salah satu warga daerah rungkut pada khitanan anaknya. Kegiatan yang diawali dengan arak-arakan dan suara tetabuhan, pendekar yang berasal dari Tenggilis ini menari dengan lincahnya. Cuma sangat disayangkan pencak dor sudah susah ditemui alias mulai punah. Hanya tinggal segelintir seniman yang masih bertahan.


Pencak Dor sendiri adalah ajang pertarungan bebas yang lahir dilingkungan pondok pesantren. Mulanya bela diri itu merupakan sarana latih tanding pencak silat antar santri.


Pencak dor mulai muncul sejak era-60 an ini memang sangat di gemari oleh khalayak ramai pada saat itu. Tujuan diadakan kegiatan ini adalah agar terjalin silahtuhrahmi sesama pendekar selain menghibur masyarakat.

ree

Seperti yang disampaikan oleh salah satu warga, Cak Ubet mengatakan,"Karena ini sudah hampir punah, maka saya berusaha untuk membangkitkan kembali pada acara khitanan anak saya. Tujuannya hanya untuk menghibur sekaligus biar masyarakat tetap menyukai tarian tradisional ini." ujarnya kepada awak media Analisa post Sabtu sore


"Mempertahankan tradisi ini memang tidaklah mudah. Belum lagi mengkoordinir pendekar-pendekar yang sekarang sudah tidak banyak lagi terutama menjaga kearifan lokal" terang Cak Ali

ree

"Untuk Pemain pencak dor rata-rata sudah memiliki basik pencak silat. Siapapun yangmau belajar, kalau mau mencari pencak dor bisa datang ke ponpes ndresmo dan tenggilis." ceritanya sambil mengakhiri percakapannya sore itu.(Che)



Komentar


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya