top of page
Gambar penulisanalisapost

Pengolahan Limbah Sampah Modern di Surabaya Menjadi Perhatian Khusus Kelompok Urban Farming Bontang

SURABAYA - analisapost.com | Sehubungan dengan agenda kegiatan Kelompok Urban Farming Guyub Rukun RT 18 Boba, Kelurahan Bontang Baru, Kota Bontang, Kalimantan Timur, diikuti 15 peserta dari masyarakat, pemuda, dan kader bekerjasama dengan Lembaga Pelatihan dan Keterampilan (LPK) mengadakan kunjungan ke Kampung Oase Ondomohen yang kini disebut Kampung Berseri Astra (KBA) Oase Ondomohen Surabaya. Hal ini diungkapkan Sugiarto, Ketua RT 18 Boba, Kelurahan Bontang Baru Kota Bontang, Kalimantan Timur saat ditemui, Jumat (5/7/24).

Pengolahan Limbah Sampah Modern di Surabaya Menjadi Perhatian Khusus Kelompok Urban Farming Bontang
Pengolahan Limbah Sampah Modern di Surabaya Menjadi Perhatian Khusus Kelompok Urban Farming Bontang (Foto: Div)

Sugiarto mengatakan kunjungan ke KBA Oase Ondomohen ini sebagai kesinambungan upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk menggiatkan urban farming, sekaligus langkah awal dalam memulai budaya pangan mandiri untuk kecukupan gizi keluarga oleh masyarakat.


"Kami datang ke Kampung Ondomohen ingin belajar lebih banyak lagi tentang urban farming. Kebetulan di wilayah kami, urban farming sudah berjalan selama 2 tahun sejak 2022 yang lalu. Kita juga punya tanaman buah dalam pot. Ada jambu kristal, anggur Brazil Frico. Ada labu madu dan hasil tersebut sudah dinikmai oleh masyarakat. Oleh karena itu kemarin pak lurah telah mencanangkan di wilayah RT 18 Boba, Kelurahan Bontang Baru, akan dijadikan icon labu madu," ujarnya kepada awak media AnalisaPost.


Dikatakan demi megembangkan potensi urban farming di lingkungan Kampung Jawa RT 18 Boba, Kelurahan Bontang Baru, Kota Bontang Kalimantan Timur, yang telah mendapatkan dana CSR dari PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), selain urban farming, juga ingin belajar mengolah limbah plastik menjadi bermanfaat.

Proses budidaya Magot
Proses budidaya Magot (Foto: Div)

"Tidak hanya ingin menambah ilmu terkait urban farming. Disini kami melihat alat-alat yang sudah cukup modern seperti mesin pyrolisis dimana sampah plastik bisa disulap menjadi bensin, ada solar cell yakni sumber energi terbarukan nantinya bisa menjadi penerangan di kebun sendiri, kolam ikan dan lain-lain. Kami berharap wilayah Bontang Baru, bisa meniru yang ada di Kampung Ondomohen ini," terangnya.


Sementara menurut Sekretaris Kelurahan Bontang Baru Hamza.SE, berharap kunjungan ke KBA Ondomohen bisa menjadi manifestasi rencana jangka panjang untuk peningkatan ekonomi. Sehingga sudut pandang masyarakat dalam menilai sampai yang selama ini dianggap negatif menjadi sesuatu yang positif.


"Tentu saja menjadi harapan kami lewat program urban farming, kesejahteraan masyarakat bisa meningkat. Kami siap mensuport apapun kegiatannya yang bermanfaat khususnya di wilayah Kelurahan Bontang Baru. Mungkin apa yang sudah dipelajari disini bisa menjadi suport, peningkatan kapasitas untuk menuju ke wisata yang bisa memberikan contoh," katanya.


Hamza mewakili Rully Adi Putra,S.IP sebagai Lurah Bontang Baru pun mendorong Kelompok Urban Farming Guyub Rukun RT 18 Boba dijalankan secara optimal agar kedepan dapat menjadi kegiatan produktif yang bisa diikuti oleh masyarakat banyak. Tidak hanya sekedar kegiatan pemberdayaan komunitas, urban farming juga dapat menunjang kondisi ekonomi masyarakat itu sendiri.

Hamza,SE (Kiri) Sekretaris Kelurahan dan Sugiarto, Ketua RT 18 Boba, Kelurahan Bontang Baru Kota Bontang
Hamza,SE (Kiri) Sekretaris Kelurahan dan Sugiarto (Kanan), Ketua RT 18 Boba, Kelurahan Bontang Baru Kota Bontang (Foto: Div)

Dari pantauan awak media AnalisaPost, mereka berkeliling melihat langsung tata kelola KBA Oase Ondomohen mulai dari UKM, magot, pengolahan sampah plastik hingga pemasaran secara digital, mendengar serta memperhatikan secara seksama apa yang telah disampaikan Ir. Adi Candra, S.Si., M.Si. (Local Champion KBA Kampoeng Oase Ondomohen) yang kerap disapa cak Adi sebagai pembina Kampung KBA Oase Ondomohen Surabaya.


Menurut Adi Candra, kegiatan urban farming bisa mendorong pertumbuhan ekonomi hijau dan dapat memberikan dampak positif terutama terkait kesadaran masyarakat terhadap praktik-praktik berkelanjutan yang mendorong pemanfaatan teknologi dalam intensifikasi di lahan yang minim.


"Kami selalu menjelaskan bahwa terapkanlah ekonomi secara berkelanjutan. Jangan terjebak dengan sifat yang pragmatis. Dengan adanya aktivitas, dan pelatihan, penerapan ekonomi jauh lebih baik bagi lingkungan juga memungkinkan kita menciptakan peluang lapangan kerja baru dan bisnis yang berkelanjutan," tutupnya mengakhiri perbincangan pagi itu.


Ia berharap budidaya tanaman di perkotaan atau Urban Farming, saat ini tidak hanya menjadi trend. Tidak hanya sebagai pemenuhan kebutuhan pangan yang segar, higienis dan bebas pestisida, tetapi kini menjadi "gaya hidup" sehingga bisa membuka peluang baru.(Dna/Che)


Dapatkan berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari dan ikuti berita terbaru analisapost.com di Google News klik link ini jangan lupa di follow.

1.932 tampilan0 komentar

Commentaires


bottom of page