Peringati Hari Pahlawan, Paguyuban Ngajeni Sedulur Gelar Ziarah Ke Makam Bung Tomo
top of page

Peringati Hari Pahlawan, Paguyuban Ngajeni Sedulur Gelar Ziarah Ke Makam Bung Tomo

Diperbarui: 11 Nov 2022

SURABAYA - analisapost.com | Pahlawan satu ini sangat berkaitan erat dengan Kota Pahlawan. Semangat juangnya mampu memukul mundur para penjajah. Sejarah singkat 10 November 1945 merupakan hari Pahlawan dan berkaitan dengan pertempuran yang terjadi di Surabaya.

Makam Bung Tomo (Foto: Div)

Orasi Bung Tomo pada pertempuran 10 November membakar semangat arek-arek Suroboyo. Dimana pertempuran terjadi di Surabaya karena kedatangan pasukan sekutu yang di bonceng oleh NICA pada 25 oktober. Tujuan Sekutu datang adalah untuk mengamankan para tawanan perang dan melucuti senjata Jepang.


Namun, NICA, yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sother Mallaby langsung masuk ke Surabaya dan mendirikan pos pertahanan di sana. Tindakan Mallaby ini kemudian dianggap sebagai tanda dimulainya perang terhadap pasukan Indonesia.


Ultimatum yang dikeluarkan pihak Sekutu tidak dihiraukan oleh para pejuang Surabaya, sehingga puncak pertempuran terjadi tanggal 10 November 1945.


Mengingat semangat perjuangan para pahlawan Indonesia saat itu, Presiden Soekarno menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan. Beberapa pahlawan yang terlibat dalam pertemuran 10 November antara lain: Bung Tomo, Gubernur Suryo dll.


Maka dari itu menjelang hari pahlawan, masyarakat selalu melakukan ziarah salah satunya ke makam Bung Tomo. Seperti yang di lakukan oleh 15 komunitas yang terlihat pada bendera-bendera yang di bawa. Mereka berdoa secara bergantian. Kegiatan ini dilakukan pada hari Rabu(09/11/22) malam hari.

Paguyuban Ngajeni Sedulur cabang Surabaya beserta komunitas Garuda Sepeda Othel menyampaikan tujuan kedatangan mereka kepada awak media Analisa Post saat di konfirmasi.


"Kami mewakili teman-teman khususnya penyelenggara dari Paguyuban Ngajeni Sedulur Cabang Surabaya. Kegiatan ini dilaksanakan diikuti seluruh tokoh dan budayawan Kota Surabaya, termasuk dari lintas agama." ujar Bagus perwakilan dari paguyuban.


"Kegiatan ini diadakan sebagai wujud nyata hormat kita kepada pahlawan, khususnya kepada Bung Tomo pahlawan yang luar biasa bapaknya arek-arek Suroboyo,"jelasnya.


Sebagai perwakilan dari paguyuban, mereka berharap kegiatan ini bisa menjadi kegiatan rutin dengan seluruh tokoh-tokoh masyarakat dan budaya. Seperti malam ini kegiatan mereka didukung pemerintah kota baik dari kepala dinas DLH, Kepala dinas Pemakaman Kota Surabaya dan juga di dukung beberapa elemen masyarakat.


Meskipun tidak banyak nama dipemakaman ini yang dikenal, sesuai dengan wasiatnya, Bung Tomo tidak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Melainkan di Taman Pemakaman Umum Ngagel Surabaya. Mereka berharap anak-anak muda tetap peduli dan mau mengenang sejarah.(Che/Dna)

Dapatkan Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari analisapost.com

120 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page