Potret Kelulusan Sekolah Inklusi PAUD Melati Trisula Menghadirkan Warna Kehidupan
top of page

Potret Kelulusan Sekolah Inklusi PAUD Melati Trisula Menghadirkan Warna Kehidupan

Diperbarui: 23 Jun 2023

SIDOARJO - analisapost.com | Pelepasan siswa PAUD Melati Trisula diwarnai tangis dan haru. Sekolah yang berada di Jl. Yos. Sudarso No. 63 Sidoarjo hari ini dari 24 murid meluluskan 6 siswa-siswi yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang tingkat Sekolah Dasar, 3 diantaranya anak ABK. Jumat (23/6/23).

Pelepasan siswa PAUD Melati Trisula
Pelepasan siswa PAUD Melati Trisula Sidoarjo (Foto: Istimewa)

Acara dilaksanakan di Taman Pinang Sidoarjo dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial Sidoarjo, Drs.Ahmad Misbahul Munir,M.SI, Ketua Komnas Perlindungan Anak Jawa Timur Syaiful Bachri.SP, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sidoarjo Imam Idham Kholiq, Ketua Yayasan Hati Hamba Sidoarjo,Yohanes Thio dan Para terapis Anggaswangi membawa keharuan.


Kehadiran Kepala Dinas Sosial Sidoarjo memberikan warna tersendiri dan kecerahan bagi wali murid serta para guru. "Hari ini saya bahagia dapat menyaksikan anak-anak istimewa yang hari ini dinyatakan lulus. Potensi mereka luar biasa bahkan melebihi yang lainnya. Dan kami berterima kasih kepada bunda Lusie yang luar biasa atas pengabdiannya patut kita teladani bersama," ucap Misbah, Kepala Dinas Sosial Sidoarjo.


"Saya ketemu banyak pihak ternyata dalam mengelola pendidikan inklusi tidak hanya yayasan, guru tetapi saya juga melihat keterlibatan Komnas Perlindungan Anak, Terapis dari Anggaswangi, bahkan FKUB pun ikut berpartisipasi dan saya berbahagia bisa diminta hadir menjadi bagian saksi untuk menyaksikan kehebatan anak-anak," jelasnya yang disampaikan kepada awak media. Rabu (21/6/23)


"Sebagai pemerintah kami sangat mendukung khususnya Sidoarjo, adanya UPT anak Berkebutuhan Khusus dengan tempat yang presentatif akan semakin banyak pula anak-anak menemukan harapan karena penemuan pengkodisian anak sejak dini, tentu akan memudahkan penanganan. Harapan kami mari sama-sama berikan dukungan kepada mereka," tutupnya mengakhiri.


Ditempat yang sama, Lusie Heruningtyas, Ketua Yayasan PAUD Melati Trisula menyampaikan kepada awak media AnalisaPost saat dikonfirmasi melalui whatsapp mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang selalu memberikan suport dan memberikan terapis gratis kepada anak-anak.


Saat ditanya mengenai pelarangan prosesi wisuda bagi PAUD, sebagai Ketua Yayasan bunda Lusie menyampaikan bahwa hal itu sebagai apresiasi kepada anak didiknya. "Tujuan kami melakukan kegiatan perpisahaan ini di luar sekolah karena kami ingin memberikan apresiasi kepada mereka anak-anak inklusi selain itu karena keterbatasan tempat di sekolah, maka kami tetap melakukannya di luar sekolah dengan sederhana," ujarnya.


"Selain anak ABK, kami juga menerima anak-anak yang tidak mampu. Berharap anak ABK bisa di terima disekolah manapun setelah lulus dari sini. Karena pendidikan inklusif membuat siswa berkebutuhan khusus dapat berbaur langsung dimasyarakat bersama teman-teman mereka yang tidak berkebutuhan khusus."ungkapnya.


Adanya pendapat pelarangan wisuda dilaksanakan atau tidak itu kembali kepada lembaga masing-masing bagaimana menyingkapinya. Sebaiknya kata Pelepasan atau Perpisahan lebih layak untuk menggambarkan kegiatan kelulusan anak PAUD, TK, SMP, SMA dimana intinya dari kegiatan adalah penyerahan peserta didik kepada orang tua untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya. (Dna)


Dapatkan update berita pilihan dan berita terkini setiap hari dari analisapost.com

977 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page