top of page

Problem Keadilan Masih Jauh di Republik Ini, Keadilan Sosial Hanya Slogan

SURABAYA - analisapost.com | Banyak kasus di Indonesia belum terungkap bahkan pelakunya masih bebas berkeliaran terkesan semua ditutupi, ketidakadilan terhadap rakyat kecil sangat terasa. Sementara mereka yang memiliki kekuasaan seakan tak tersentuh oleh hukum, ironisnya pengalihan isu jadi solusi.

Bersama teman-teman mahasiswa mengadakan sebuah kegiatan bertajuk Festival Keadilan
Bersama teman-teman mahasiswa mengadakan sebuah kegiatan bertajuk Festival Keadilan (Foto: Charles)

Kasus yang bisa dijadikan contoh belum ditegakannya keadilan hukum di Indonesia yaitu kasus terbunuhnya cak Munir hingga tokoh jurnalis Udin hilang begitu saja. Para penguasa hanya mampu menjerat orang-orang yang sengaja di korbankan. Hal tersebut tentunya belum mencerminkan keadilan hukum kepada khalayak umum. Keadilan sirna demi kekuasaan.


Pengadilan Sudah Tidak Adil

Kasus di atas membuktikan bahwa implentasi sila ke-5 belum dilakukan dengan baik. Para pencari keadilan yang tidak memiliki banyak uang pastinya siap dikalahkan apalagi ketika bersengketa dengan penguasa atau pengusaha besar hasilnya mampu ditebak. Kalau sudah begini masyarakat tidak bisa berbuat banyak.


Hal ini akan berpotensi untuk membawa permasalahan lainnya seperti perlawanan yang dilakukan masyarakat dan pihak-pihak yang merasa dirugikan dan menerima ketidakadilan. Oleh karena itu, permasalahan dalam penerapan keadilan harus ditangani oleh pemerintah secara serius. Hak warga juga merupakan hal yang wajib diperhatikan. Ini juga menjadi perhatian dari Komisi Untuk Orang Hilang untuk Korban Tindak Kekerasan (KontraS).


Bersama teman-teman mahasiswa mengadakan sebuah kegiatan bertajuk Festival Keadilan menghadirkan Haris Azhar aktifis SMI, Herlambang Perdana Wiratman Staf Pengajar Fakultas Hukum UGM, Dimas Bagus Arya dari KontraS hingga warga Tambak Bayan yang digelar di Mbah Cokro jalan Prapen no 6 Surabaya, Jumat (11/8/23).


Antusias mereka cukup tinggi terlihat tidak ada kursi kosong terlihat kebanyakan mahasiswa berikut korban mengalami persekusi hadir memenuhi ruangan. Sebelum dimulai, salah satu mahasiswa dari Unair menyuarkan aspirasinya lewat sebuah lagu.


Herlambang, saat di mintai keterangan terkait tema hari ini, ia menjawab,"problem keadilan masih jauh di republik ini. Meskipun ada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bahkan keadilan masih absen dalam pemikiran diIndonesia. Apa yang diupayakan dalam diskusi ini saya kira proses pencerdasan publik menjadi mandatnya republik serta semangatnya harus dibawa. Untuk mengubah situasi lebih baik. Harapannya kedepan upaya-upaya inisiatif penuntasan kasus-kasus pelangaran HAM berbagai wilayah bisa diselesaikan,"terang dosen fakultas hukum UGM kepada awak media AnalisaPost seusai acara.


Tantangan Jurnalis

Jurnalisme hari ini berlapis-lapis, ada problem digital tranformasi yang sangat mempengaruhi kuaitas pemberitaan ataupun informasi yang sampai di masyarakat, tapi represif paling dahsyat terjadi adalah pertarungan informasi serta tekanan dengan pendangkalan informasi. Tentu jurnalisme untuk kepentingan publik di harapkan tetap bertahan dan tumbuh.


Dengan begitu ruang dalam menyampaikan aspirasi dan kebebasan berekpresi terbuka luas. Selain itu perampasan ruang hidup atas pembangunan harus dihentikan terutama yang menimpa warga Tambak Bayan dan Waduk Sepat.(Che)


Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari analisapost.com

165 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page