Puluhan Karya Mahasiswa Petra Christian University Penuhi Atrium HomePro Pakuwon Mall
- analisapost
- 24 Agu
- 2 menit membaca
Diperbarui: 26 Agu
SURABAYA - analisapost.com | Puluhan karya seni hasil olahan ide dan kreativitas mahasiswa Petra Christian University (PCU) memikat perhatian pengunjung Atrium HomePro, Pakuwon Mall Surabaya, pada 22–24 Agustus 2025.

Pameran ini merupakan bagian dari Adiwarna 2025, ajang tahunan yang menjadi panggung akhir bagi mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) dan International Program in Digital Media (IPDM) PCU untuk menampilkan karya terbaik setelah empat tahun berproses.
Mengusung tema "Mekarya: Tumbuh Setiap Saat, Mekar Sepanjang Masa", Adiwarna tahun ini merefleksikan keresahan umum yang kerap dialami mahasiswa tingkat akhir kegamangan menghadapi "life after graduate."
"Seperti bunga yang mekar, setiap proses pertumbuhan selalu dimulai dari keraguan dan ketakutan. Adiwarna hadir untuk membuktikan bahwa rasa takut bukanlah akhir, melainkan awal dari keberanian. Ini momentum refleksi perjalanan panjang mahasiswa dalam ‘memekarkan’ ide dan kreativitas mereka," ujar Dr. Aniendya Christianna, S.Sn., M.Med.Kom., dosen penanggung jawab acara.
Karya yang Penuh Cerita
Sebanyak 40 mahasiswa menuangkan perjalanan perkuliahan mereka ke dalam berbagai bentuk karya, mulai dari graphic design, brand and product innovation, campaign, digital media, hingga thesis.
Salah satunya adalah Devina Sisilia dengan karya bertajuk "1001 FEARS". Ia menciptakan buku cerita bergambar interaktif untuk membantu anak-anak menghadapi rasa takut dengan cara yang ringan. Menggabungkan ilustrasi ekspresif, paper engineering, dan fitur Augmented Reality (AR), buku ini diharapkan menjadi media edukasi sekaligus jembatan komunikasi antara anak dan orang dewasa.

Karya lain datang dari Cheryl Cecilia dengan “KOBA (Kobaran Baru)”, sebuah brand game petualangan interaktif bagi anak muda usia 19–25 tahun. Melalui misi dan kartu reflektif, permainan ini mengajak pemain memahami sekaligus mengatasi fenomena social comparison yang sering dialami generasi muda.
Selain memamerkan karya, Adiwarna juga menghadirkan rangkaian kegiatan kreatif. Pada Jumat (22/8), digelar Workshop Seni Karya Saku bersama Deo Sebastian dan Nataszha Aurelvanka dari In-Between Works, sebuah creative lab di Surabaya.
Workshop ini mengajak peserta mengeksplorasi ide dan pengalaman pribadi melalui media cetak berformat kecil yang dikenal dengan sebutan "zine" yang diambil dari kata magazine.
Esok harinya (23/8), giliran Lokakarya Ruparasa bersama ilustrator Jevon Jeremy, Senior Artist dari The Armchair Historian. Peserta diajak mempelajari teknik pewarnaan ambient light untuk menguatkan ekspresi emosi dalam sebuah ilustrasi.
"Adiwarna adalah Mekarya mengajak insan kreatif untuk terus berproses hingga nantinya dapat berbunga dan berbuah dalam karya, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain," pungkas Aniendya.
Lewat gelaran ini, Adiwarna membawa pesan bahwa rasa takut yang semula menjadi penghalang kini bisa menjadi pendorong langkah lebih percaya diri, menyongsong kehidupan kreatif yang matang dan bermakna.(Dwa)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com
Komentar