RI-OTG Bangkalan Meriahkan Peringatan 17 Agustus Dengan Upacara, Tumpengan dan Lomba
top of page

RI-OTG Bangkalan Meriahkan Peringatan 17 Agustus Dengan Upacara, Tumpengan dan Lomba


Bangkalan, Analisa Post | Rumah Sakit Lapangan Bangkalan (RSLB) Surabaya atau yang lebih dikenal sebagai Rumah Isolasi Orang Tanpa Gejala Bangkalan (RI-OTG Bangkalan) yang baru berdiri dua bulan yang lalu, mengadakan Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 dengan acara Penghormatan kepada Bendera Merah Putih dan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan lomba-lomba antar personil yang bertugas di RI-OTG Bangkalan. Acara digelar pada Selasa, 17 Agustus 2021 mulai pagi hingga sore hari.


Pagi hari pukul 07.15 WIB. bertempat di lapangan zona merah, dilaksanakan Upacara Bendera di zona merah yang diikuti oleh para pasien dan nakes serta relawan. Selaku pembawaacara(MC) dibawakan oleh Devina Wulandari, A.Md.Kep. (perawat). Sedangkan pemimpin upacara adalah Muzammil A.Md.Kep. (perawat) dan bertindaksebagai Pembina Upacara dr. Kurnia Aulia Ar-Rahmah, atau yang biasa disapa dr. Niar, dokter umum RI-OTG Bangkalan. Setelah pasukan disiapkan, upacara diawai dengan mengheningkan cipta untuk mengenang para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangakan dan mempertahankan kemerdekaan.


Selanjutnya dilaksanakan penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih yang diikuti oleh semua peserta upacara. Semua berdiri tegak sempurna memberikan penghormatan dengan diiringi Lagu Indonesia Raya hingga selesai. Dalam amanatnya, dr. Niar menyampaikan bahwa upacara ini untuk memperingati kemerdekaan, mengenang para pahlawan sekaligus meneruskan semangatnya untuk bisa mengabdi pada bangsa. Semangat perjuangan juga diharapkan menjadi ispirasi bagai para pasien untuk melawan covid-19 sehingga cepat meningkatkan imunitas dan segera sembuh. “Semangat kemerdekaan ini harus menjadi dorongan bagi para pasien RI-OTG Bangkalan untuk segera sembuh dan bebas dari covid-19.” pungkas dr. Niar.

Setelah beristirahat sebentar, para nakes dan relawan menstrilkan diri dan menuju ke tenda administrasi RI-OTG Bangkalan. Di sana sudah disiapkan tumpengan kemerdekaan yang dikirimkkan oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jawa Timur, sebagai bentuk apresiasi dan dukungan kepada para nakes dan relawan yang telah bertugas selama ini. Tepat pukul 11.00 WIB. dilaksanakan pemotongan tumpengoleh Hendra ,Staf BPBD untuk diberikan kepada dr. Niar mewakili tenaga kesehatan RI-OTG Bangkalan. Selanjutnya semua personil RI-OTG Bangkalan mulai dari dokter, perawat, admin, relawan, keamanan hingga petugas kebersihan bergantian menikmati tumpengan tersebut. Sejenak mereka merasakan kegembiraan HUT Kemerdekaan sekaligus melepas kepenatan setelah dua bulan bertugas, terutama saat tingi-tingginya jumlah pasien.


Setelah rehat siang, sore hari jam 15.00 WIB. bertempat di lapangan belakang komplek RI-OTG Bangkalan yang sebelumnya adalah Gedung BPWS dan kawasan puja sera sisi bangkalan, dilaksanakan lomba-lomba bagi para nakes, relawan dan petugas RI-OTG Bangkalan. “Selain sebagai bentuk rasa syukur atas karunia kemerdeaan RI yang sudah mencapai 76 tahun, lomba ini juga ditujukan untuk mempererat kebersamaan dan persaudaraan diantara para nakes, relawan dan semua yang bertugas RI-OTG Bangkalan.” tutur Arham Mufida Ashari,salah seorang relawan pendamping RI-OTG Bangkalan.


Dalam lomba ini dibentuk empat tim yang terdiri dari gabungan personil dari dokter, perawat, TNI, BPBD, relawan pendamping, keamanan, dan petugas kebersihan. Lomba pertama adalah tarik tambang, dikuti 4 tim melalui babak penyisihan. Tim 1 melawan tim 3 dimenangkan tim 1 dan tim 2 melawan tim 4 yang dimenangkan tim 2. Pertandingan berlangsung seru, karena masing-masing tim ngotot tidak mau kalah dan menggunakan berbagai strategi untuk menang, termasuk sentakan yang mebuat lawan sempoyongan dan menjadikan bahan ger-geran melihat ada anggota bertubuh tambun jatuh terguling. Selanjutnya final tim 1 melawan tim 2 dengan hasil tim 2 sebagai juara pertama.

Lomba berikutnya adalah pertandingan kekompakan tim melalui jenis permainan memasukkan paku ke dalam botol secara tim. Teknisnya adalah paku diikiat dengan empat tali sepanjang satu meter, masing-masing ditalikan dipinggang belakang anggota tim. Secara bersamaan dan koordinasi mereka harus bisa memasukkan paku ke dalam mulut botol dengan tetap menjaga keseimbangan tarikan dari empat sudut tali. Acara cukup meriah manakala ada salah satu anggota tim yang teledor sehingga tali kendur dan paku gagal masuk ke mulut botol. Hasil lomba ini, untuk tim 1 mengalahkan tim 3 dan tim 2 mengalahkan tim 4. Finalnya tim 1 lebih tangguh dan memenangkan pertandingan melawan tim 2.


Terakhir dilaksanakan lomba estafet air. Menggunakan timbasebagai wadah tandon air dan piring sebagai wadah memindahkan air, setiap tim yang beranggotakan tujuh personil diberikan waktu 3 menit untuk estafet memindahkan air dan mengisikannya kedalam timba yang sudah disediakan. Karena waktu yang cukup singkat dan kehebohan diatara para peserta, maka tumpahan air dari piring tidak terhindarkan mengenai banyak peserta. Malah ada yang sengaja ditumpahkan ke kawannya ataupun dicipratkan ke lawan, menjadikan bahan ketawaan dan membuat semua makin heboh, tertawa dan gembira. Dari hasil air yang terkumpul selama tiga menit berlangsung, tim 2 menjadi pemenangnya unggul mengalahkan tim 1. Sedangkan tim 3 menjadi juara tiga dan tim 4 menjadi juru kunci perlombaan ini.


Acara diakhiri dengan pembagian hadiah kepada para pemenang. Berbagai macam hadiah sudah disiapkan oleh Relawan Pendamping Pasien yang dikomandani Radian Jadid. Ada sarung, pembalut, susu, sabun, pasta gigi, sandal jepit, serta sembako. “Beragam hadiah ini kami sesuaikan dengan kebutuhan para personil yang kebanyakan tingal di mess yang ada di RI-OTG Bangkalan. Secara nilai mungkin tidak seberapa, tapi semoga dapat menggembirakan teman-teman merayakan kemerdekaan ditengah-tengah tugas kemanusiaan yang masih terus dijalankan.” jelas Jadid.(Dna)

76 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page